#FFRabu – Bukan Seleraku

cangkir kopi

“Minumlah!” pinta kucing hitam di hadapanku. “Sangat nikmat!”

“Kau sering meminumnya?” Aku tak bisa percaya begitu saja dengan apa yang baru saja dikatakannya.

“Tentu saja!” jawabnya tanpa mengalihkan pandangan dari cangkir di hadapannya.

“Kau tahu nama minuman itu?” tanyaku lagi penuh selidik.

“Kopi!”

“Kopi?”

“Iya. Aku melihat pemilik rumah ini membuat dua cangkir kopi setiap pagi. Mereka membuatnya tetapi tidak pernah menghabiskannya. Kopi di cangkir ini berasal dari bungkusan itu,” sambil menunjuk dua buah bungkusan di dalam tempat sampah.

“Aku tak bisa meminumnya,” timpalku setelah melihat gambar di bungkusan tersebut.

“Mengapa?”

“Pantang bagiku untuk meminum apa yang keluar dari duburku!”


Baca Juga FF100Kata Lainnya :

35 respons untuk ‘#FFRabu – Bukan Seleraku

  1. Gara Februari 4, 2015 / 16:23

    Owalah, ternyata yang ngomong itu si luwak :hehe

    • jampang Februari 4, 2015 / 16:44

      iya. si luwak seleranya beda 😀

  2. riemikan Februari 4, 2015 / 17:31

    Hahaha kopi luwak tooh…menurutku biasa saja walopun sampai sekarang belum nyoba yang paling mahal (penasaran apakah benar rasanya berbeda seiring dengan harganya). Positif deh…memang jampang demen buat fiksi!

    • dani Februari 5, 2015 / 05:00

      Aih, penasaran jadinya Mba Mikan sama kopi luwak gimana rasanya.
      Bang Rifki kalo bikin fiksi emang idenya dapeeet aja. hahaha..

      • riemikan Februari 5, 2015 / 07:33

        Nothing great so far sih Dan berdasarkan yang pernah aku coba. Iyaa iri deeeh! Btw saking banyaknya fiksi yang aku temui kemarin (bermula dari blognya Rifky sih) dan nemu lagi dan lagi..aku sampai salah komen wkwkwk…ada tulisan kisah nyata aku pikir fiksi hahahahahahaha. Parah banget huhuhuhu *nutup muka malu berat*

      • jampang Februari 5, 2015 / 07:50

        biasanya kan ada keterangan kalau itu fiksi atau bukan, di kategori atau di tag postingan, mbak

      • riemikan Februari 5, 2015 / 08:03

        Huhuhu kemarin perasaan ada..tapi aku cek lagi deh, mana line headernya “anggap saja fiksi”. Di mana-mana fiksi..huhuhu..maap ya pagi-pagi kok curcol haha. Makasih aku cek lagi (untuk ke3 kalinya hihi)

      • jampang Februari 5, 2015 / 07:46

        baru dapat aja, mas. tapi belum mengeksplore lebih dalam

    • jampang Februari 5, 2015 / 05:44

      iya. kopi luwak.
      kalau saya ya… seperti komentar di tempat mbak kemaren, kurang berminat buat nyoba. rasa penasarannya kurang nih 😀

      • riemikan Februari 5, 2015 / 07:34

        Hahahaha gpp kok, mana kopi luwak harganya jauh lebih mahal (udah pasti boongan banget klo harganya sama).

      • jampang Februari 5, 2015 / 07:50

        pernah baca juga sebuah artikel, kalau kopi2 yang dijula sachetan itu sebenarnya bukan kopi berkwalitas baik. sebab yang kwalitasnya baik… mihil bingit 😀

      • riemikan Februari 5, 2015 / 08:03

        Hihihi bener siiih itu 😀

      • jampang Februari 5, 2015 / 09:25

        saya pun jadi tahu 😀

  3. GloryGrant Februari 4, 2015 / 17:33

    kopi luwak ternyata. hahaha. 😀

  4. Inda Chakim Februari 4, 2015 / 17:45

    Jiaaahhhh…dari dubur katanyoooo….

    • jampang Februari 5, 2015 / 05:45

      emang dari situ kan yah? 😀

  5. Dizz Februari 4, 2015 / 19:23

    *ngakak* aduh, ternyata kopinya kayak gitu :)) Bang Jampang keren nih.

    • jampang Februari 5, 2015 / 05:46

      sependek pengetahuan saya seh begitu, mbak 😀

      terima kasih

  6. linda Februari 4, 2015 / 20:02

    luwaknya tinggal di deket rumah warga? :0

    • jampang Februari 5, 2015 / 05:50

      enggak ada penjelasan itu seh. mungkin diajak sama kucing jalan-jalan di perumahan warga

  7. esti kristikasari Februari 4, 2015 / 20:41

    Kena nih para penyuka kopi luwak 😀

    • jampang Februari 5, 2015 / 05:51

      kan yang suka kopi luwak bukan luwak, mbak. jadi seleranya beda lagi 😀

  8. zilko Februari 4, 2015 / 22:49

    Hahaha, kopi luwak 😀 . Biar begitu tapi mahaaal

    • jampang Februari 5, 2015 / 05:52

      iyah. mahal banget 😀

  9. A. A. Muizz Februari 4, 2015 / 23:13

    Kucing temenan sama luwak?

    • jampang Februari 5, 2015 / 07:45

      ceritanya begitu, mas

  10. zizadesita Februari 5, 2015 / 02:48

    Coba kopinya “merak”, mungkin si kucing mau

    • jampang Februari 5, 2015 / 07:45

      kucingnya kan emang mau mbak. ya nggak mau luwaknya 😀

      • zizadesita Februari 5, 2015 / 07:47

        Oiya deng, ya wes luwaknya ditawarin milkshake aja.

      • jampang Februari 5, 2015 / 08:06

        kalau itu, jangankan luwak… saya aja yg bikin cerita juga mau 😀

  11. Dyah Sujiati Februari 5, 2015 / 06:32

    Hahaha ini satir ke penyuka kopi luwak gitu?! 😳

    • jampang Februari 5, 2015 / 07:48

      terserah pembaca menafsirkannya gimana 😛

  12. capung2 Februari 23, 2015 / 08:08

    Untung nyadar dengan apa yang akan diminumnya. 😀

    • jampang Februari 23, 2015 / 08:27

      iya mas. selamat deh si luwak itu 😀

Tinggalkan jejak anda di sini....

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s