[EF#6 Weekly Challenge] Another Me

lebih manis mana?
lebih manis mana?

Sebelumnya, saya masih dibuat bingung dengan istilah “keluar dari zona nyaman”. Saya bertanya-tanya, bukankah situasi atau kondisi yang nyaman yang selalu dicari? Lantas, ketika zona nyaman sudah dirasakan, mengapa harus ditinggalkan? Ah, mungkin memang pemahaman saya yang sempit sehingga tidak bisa menangkap makna dari istilah “keluar dari zona nyaman”.

Kini, saya juga bingung ketika harus menceritakan tentang yang namanya alter ego untuk tantangan EF#6. Kalau saya membaca apa yang terdapat di wikipedia, alter ego merupakan sebuah penyakit di mana penderitanya akan menjalani suatu sifat atau kepribadian yang sangat berbeda dengan keseharian dirinya. Atau, mungkinkah yang dimaksud alter ego sama dengan kepribadian ganda?

Saya masih bingung. Saya bertambah bingung lagi jika harus menjawab pertanyaan apakah saya memiliki alter ego dan kemudian menceritakannya.

Mungkin, saya memang memiliki alter ego. Atas dasar apa saya menyatakan demikian? Atas dasar isi dari blog ini. Awalnya, cerita di blog ini hanya melulu tentang saya. Coretan-coretan lama saya, kecuali puisi, pasti menggunakan kata ganti saya. Namun belakangan semuanya berubah sejak negara api menyerang.

Isi blog ini tak hanya tentang saya. Siapa pun yang membaca beberapa tulisan di blog ini akan menemukan cerita tentang istri saya, tentang anak saya, Syaikhan dan Sabiq, tentang sopir taksi, tukang sapu, pengamen, pedagang, pengemis, dan entah siapa lagi.

Tokoh utama di dalam coretan yang saya buat tak lagi saya seorang. Ada tokoh lelaki bernama Zul dan beberapa nama laki-laki lain. Terkadang saya pun bertindak sebagai tokoh seorang perempuan. Terkadang sebagai seorang ayah, di lain waktu sebagai seorang anak. Adakalanya saya bertutur seperti layaknya seorang suami, sementara di lain waktu saya bercerita seperti halnya seorang istri.

Mungkin tak jauh berbeda antara diri saya di blog dengan diri di dalam pekerjaan yang saya lakukan. Adakalanya saya bertindak sebagai seorang programmer yang menyusun kode-kode program berbasis PHP dan MySQL. Di lain waktu saya harus bertindak sebagai seorang customer service dalam memberikan pelayanan kepada rekan sejawat yang mengalami kesulitan saat menjalankan aplikasi baik via web maupun telepon. Adakalanya pula saya harus berbicara di depan audiens layaknya seorang guru atau dosen.

Mungkinkah itu alter ego yang ada pada diri saya?

–> English Version <—


Tulisan Terkait Lainnya :