Kucing-kucing yang Berpesta di Pinggir Kali Jagir Wonokromo

jalan jagir wonokromo
Jalan Jagir Wonokromo, Surabaya. (Sumber : Googlemap)

12 Februari 2015

Sekitar pukul setengah lima sore, saya sedang melintas di Jalan Jagir Wonokromo, Surabaya, menuju hotel tempat saya menginap di daerah Pandegiling. Setelah melaju dengan kecepatan stabil, mobil yang saya tumpangi bersama dua orang rekan satu tim terhenti dalam antrian kendaraan karena lampu lalu-lintas menyala merah.

Saya duduk di bangku tengah sebelah kiri. Di posisi tersebut, saya bisa meilhat dengan jelas Kali Jagir Wonokromo, termasuk bangunan-bangunan yang berdisi di pinggirannya. Jika saya tidak salah ingat, mobil yang kami tumpangi terhenti dua kali oleh lampu lalu-lintas.

Di saat itulah saya melihat sebuah pemandangan yang luar biasa. Saya melihat kucing-kucing yang sedang menyantap makanan mereka dengan lahapnya. Saya katakan kucing-kucing karena bukan seekor atau dua ekor, melainkan tujuh ekor kucing. Saya tak tahu komposisi jumlah jantan dan betina di antara mereka. Yang jelas, warna bulu mereka bermacam-macam begitu juga usia mereka.

Saya melihat ada empat ekor kucing dewasa dan tiga ekor anak kucing. Mereka makan di tempat yang berbeda-beda. Ada yang mentantap makan di atas wadah menyerupai piring. Ada pula yang menyantap makanan yang tak diberi alas apapun.

Siapa yang memberi makan kucing-kucing itu? Foto di bawah ini bisa menjawabnya.

kucing dan tuannya

Seorang lelaki bertopi dan mengenakan kemeja lusuh dan kumal yang tak bisa saya lihat wajahnya dengan jelas berada di hadapan kucing-kucing itu. Sesekali saya melihat tangan lelaki itu mengaduk-aduk makanan untuk kucing-kucing tersebut di atas sebuah wadah lalu memberikan kepada salah satu kucing.

Foto di atas memang tidak memperlihatkan ketujuh kucing yang sebutkan di atas. Sebab beberapa ekor di antara mereka terhalang dari kamera. Mungkin ada baiknya saya sebutkan saja dengan rinci.

Di bagian atas terlihat dua ekor kucing dewasa. Ada satu ekor kucing dewasa lagi yang posisinya sejajar dengan keduanya, namun terhalang oleh plastik yang menjadi penutup becak. Di atas becak, duduk seekor anak kucing yang sedang asyik menikmati makanannya. Di bawah becak, satu ekor kucing dewasa melakukan hal yang sama. Di depan sang lelaki bertopi, terlihat satu ekor anak kucing. Satu ekor anak kucing lagi terhalang oleh tubuh lelaki itu. Lengkap semuanya menjadi tujuh ekor kucing. Tujuh ekor kucing yang berpesta, begitu saya menyebutnya. Mungkin berlebihan. Tak mengapa, itu hanya pendapat saya pribadi saja.

Saya tak tahu apa pekerjaan lelaki yang memberikan makanan kepada tujuh ekor kucing itu. Namun dari pakaian yang dikenakannya, jelas bukan pegawai kantoran seperti saya. Mungkin beliau adalah tukang becak, sebab ada sebuah becak di samping beliau. Atau mungkin beliau punya pekerjaan yang lain yang saya tidak ketahui.

Yang jelas, beliau menyayangi kucing-kucing tesebut. Memberi mereka makan adalah salah satu wujud rasa sayang itu. Sekali lagi, ini merupakan pendapat saya pribadi.

Semoga semua yang ada di langit melimpahkan kasih sayang kepada beliau karena beliau memberikan kasih sayang kepada kucing-kucing tersebut. Aamiin.

Para penyayang itu akan disayangi oleh Yang Maha Penyayang Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi. Sayangilah olehmu sekalian makhluk yang ada di bumi, niscaya akan menyayangi kamu sekalian makhluk yang ada di langit. [HR. Abu Daud dan Tarmidzi]

Orang-orang yang penyayang niscaya akan disayangi pula oleh ar-Rahman (Allah). Maka sayangilah penduduk bumi niscaya penduduk langit pun akan menyayangi kalian. [HR. Ahmad]

Wallaahu a’lam.


Tulisan Terkait Lainnya :

28 respons untuk ‘Kucing-kucing yang Berpesta di Pinggir Kali Jagir Wonokromo

  1. alrisblog Februari 26, 2015 / 09:58

    Di salah satu kampus di Salemba saya juga pernah liat pedagang makanan kecil yang selalu memberikan makanan untuk kucing yang ada di kampus itu. Jumlah kucing ada sekitar 10. Salut buat mereka.

    • jampang Februari 26, 2015 / 10:03

      wah…
      mereka orang-orang hebat. mau berbagi dengan sesama makhluk Allah

  2. -n- Februari 26, 2015 / 11:23

    Moga2 masuk surga kelak si bapak pemberi makan kucing.

  3. dani Februari 26, 2015 / 11:47

    Semoga rejekinya dan kasih sayang untuk si Bapak itu selalu berkah dan berkelimpahan ya Bang. Jadi kangen rumah.. 😦

    • jampang Februari 26, 2015 / 13:33

      aamiin.
      belum pulang kampung,kah?

      • dani Februari 26, 2015 / 13:37

        . Belom bisa Bang. Hehehe

      • jampang Februari 26, 2015 / 14:14

        insya Allah akan ada kesempatan

  4. Gara Februari 26, 2015 / 15:48

    Bapak itu baik sekali, semoga Tuhan selalu menjaganya 🙂
    Out of topic, saya mendadak ingat cerpen Haruki Murakami yang selalu diceritakan oleh teman saya: Man Eating Cats :hehe.

    • jampang Februari 26, 2015 / 15:59

      itu artinya manusia makan kucing?
      hiyyyyy

      • Gara Februari 26, 2015 / 17:42

        Artinya sih iya, Mas. Cuma saya belum tahu apakah itu cerpennya betul-betul orang makan kucing :hoho

      • jampang Februari 26, 2015 / 20:58

        kalau ngasih makan, judulnya pake kata feeding kali yah

      • Gara Februari 26, 2015 / 20:59

        Sependapat 🙂

      • jampang Februari 26, 2015 / 21:01

        😀

  5. riemikan Februari 26, 2015 / 18:50

    Amin, saat kita berbelas kasih pada lingkungan sekitar kita aku percaya kita pun akan well taken care of 🙂

    • jampang Februari 26, 2015 / 20:59

      kurang lebih begitu, mbak

  6. rianamaku Februari 26, 2015 / 19:50

    Ada banyak kucing liar di tempat aku bikin sebel mas, karena buang kotoranya sembarangan.
    bukanya ngak mau sayang binatang namun kadang cuapek juga.

    • jampang Februari 26, 2015 / 20:59

      iya, mbak. pupnya memang bikin sebel.

  7. nengwie Februari 27, 2015 / 07:24

    Semoga Allah melimpahkan rejeki yang barokah dan selalu diberikan kesehatan…aamiin..

    Betul sayangi makhluk Allah yg lain… Jangan disiram ya kang.. Kasih makan kucing2nya… 🙂

    • jampang Februari 27, 2015 / 08:11

      aamiin.

      😀
      kalau saya dibikin kesel sama kucing, saya siram, teh.

  8. Rivanlee Februari 27, 2015 / 19:10

    suka dengan orang2 yang peduli hal2 kecil. semoga dilimpahkan rezeki orang2 seperti itu

  9. dewitya Februari 28, 2015 / 20:34

    didalam kekurangannya dia masih bisa berbagi .. hebat

    • jampang Februari 28, 2015 / 20:52

      iya. salut buat bapak itu

    • jampang Maret 7, 2015 / 05:46

      iya mbak. semoga bisa.

Tinggalkan jejak anda di sini....