Bir Pletok dan Batik Tulis Tuban adalah dua benda yang berbeda. Yang pertama berasal dari daerah kelahiran saya, Betawi alias Jakarta. Sementara yang kedua jelas berasal dari Kota Tuban. Yang pertama merupakan jenis minuman, sedang yang kedua adalah salah satu jenis kain. Beberapa waktu yang lalu, keduanya bertemu di atas meja yang sama.
Bagaimana keduanya bisa bertemu? Berikut adalah ceritanya.
Akhir bulan lalu, saya memberikan sebuah komentar di postingan mbak Dian Rustya yang sedang mengadakan GA Wisata Daerahku. Temany adalah oleh-oleh yang bisa dibawa pulang dari daerah para komentar berasal. Saya memberikan komentar pertama yang isinya tentang makanan dan minumas khas dari Betawi, yaitu dodol dan bir pletok. Nantinya, para komentator akan diundi dan dipilih dua orang pemenang untuk mendapatkan Batik Tulis Tuban dari Mbak Dian.
Isi dari komentar saya adalah sebagai berikut :
Nama : Rifki
Twitter : @rifki_jampang
FB : rifki jampang
Nama Daerah : Kebon Jeruk, DKI JakartaOleh-oleh yang bisa dibawa pulang dari daerah di sekitar tempat saya tinggal di antaranya adalah:
Dodol Betawi
Dodol Betawi memiliki perbedaan dengan jenis makanan serupa dari daerah lain. Baik dalam segi tekstur, rasa, maupun penyajian atau pengemasannya. Bentuknya bukan dalam bungkusan berukuran kecil-kecil, melainkan besar. Satu loyang atau satu nampan. Nah ukuran loyang atau nampannya yang dibedakan besar atau kecil.
Dodol ini biasanya berkawan dengan wajik, uli, dan geplak yang merupakan paket makanan yang dijadikan hantaran dalam proses pernikahan adat Betawi. Kalau sudah mencoba dodol ini, pasti ketagihan.
Namanya memang mengggunakan kata bir, tapi tidak ada unsur alkohol atau unsur yang dapat memabukkan di dalamnya. Pada awalnya, minuman ini memang dibuat untuk menandingi minuman bir yang diminum oleh kaum penjajah Belanda namun dalam versi halalnya. Berbahan dasar jahe, kayu manis, sereh, dan lainnya. Dengan warna merah yang berasal dari Pohon Secang secang, serta paduan beberapa bahan dan rempah lainnya, minuman ini memberikan efek hangat di tenggorokan dan di badan. Bisa diminum selagi hangat atau bisa juga dingin. Kemasannya tersaji dalam botol ukuran besar dan kecil.
Hasil pengundian yang dilakukan menempatkan saya pada urutan kedua teratas dan menjadikan saya sebagai salah satu dari dua orang pemenang yang berhak mendapatkan Batik Tulis Tuban.
Hari Jum’at kemarin, saya membawa lima botol besar Bir Pletok yang menjadi pesanan rekan kerja di kantor, satu botol kecil Bir Pletok, serta selembar Batik Tulis Tuban seperti terlihat pada foto di awal coretan ini.
Tulisan Terkait Lainnya :
Wah alhamdulilah dapat rejeki lagi ya mas mantap mantap…
terima kasih, mbak. alhamdulillah 😀
di mana yg jual bir pletoknya bang?
dulu pernah nyicip segelas kecil doang
selamat ya dapat hadiah batik cantik
yang jual tetangga rumah, mbak.
terima kasih 😀
Selamat atas hadiahnya! 😀
terima kasih… terima kasih
Selamat ya bang, kalo memang milik gak bakalan kemana.
iya, mas. seperti cerita nemu uang di postingan kemaren itu yah 😀
Ketinggalan satu: iwel, tmnnya wajik dodol sm geplak *orang Betawi numpang komen, hihi*
yup. itu sudah saya sebutin di atas. wajik, geplak, sama uli
Lumayan ya dapat rezeki lagi, hehehe 😀 . Btw itu “bir”-nya nampak menarik juga 😀
terima kasih.
kapan-kapan kalau ke jakarta bisa nyicip 😀
Aku belum pernah coba bir pletok lho ampe sekarang (or apalagi sekarang hahaha mo nyari di mana)
di googling aja lokasi penjual terdekat mbak. sepertinya pemerintah DKI kemarin sedang menggalakkan usaha pembuatan bir pletok ini
Thank you rif. Aku domisili Australia sekarang hehehe tapi nanti klo aku mudik tak cari deh 😊
oalah… 😀
kirain di sekitaran jakarta
Hehehe maaf 🙂
gpp 😀
Bukan, bukan. Ada lg Bang. Namanya IWEL/IWAL. Manis kayak dodol, tp teksturnya lbh kasar. Tp gak sekasar wajik, sih. Warnanya coklat. Lbh enak mnrt sy, ga tll manis. 🙂
wah… saya baru tahu kalau iwel/iwal itu
Oh tuban ada batiknya ya? baru tau
saya juga baru tahu mbak. ada kantong di dalam paket yang tulisannya batik tuban gitu
Ketika bir pletok ketemu batik tubaan,,mereka kira2 ngobrol apa ya bang?? 😀
mereka bilang ciiiiiiiiis pas difoto 😀