Berbeda dengan catatan perjalanan saya di Semarang yang saya bagi menjadi hari pertama, hari kedua, dan hari ketiga, untuk catatan di Surabaya ini saya gabung dalam satu coretan saja. Pasalanya, tidak kegiatan yang saya lakukan di Surabaya tidak sebanyak yang saya lakukan di Semarang. Lagi pula beberapa kegiatan yang saya lakukan atau peristiwa yang saya lihat sudah saya posting sebelumnya. Jadi, seperti inilah catatan perjalanan saya ketika berada di Surabaya.
11 Februari 2015
Hanya butuh waktu sekitar setengah jam untuk menempuh jarak Semarang โ Surabaya dengan menggunakan pesawat. Alhamdulillah, perjalanan lancar. Pesawat yang saya tumpangi tidak mengalami delay keberangkatan. Pun tidak mengalami delay pendaratan.
Saya tiba di Bandara Juanda ketika sudah masuk waktu maghrib. Saya langsung menuju mushalla.
Sepertinya, Bandara Juanda mengalami banyak perubahan. Begitulah yang terlintas dalam pikiran saya ketika mencari letak mushalla. Sebab bentuk bangunannya sangat jauh berbeda dibandingkan terakhir kali saya kunjungi. Saya harus bertanya terlebuh dahulu di mana letakย mushalla dan pintu keluar ke bagian informasi dan petugas kebersihan.
Beberapa saat kemudian, saya baru mengetahui bahwa saya berada di Terminal 2. Sedangkan sebelum-sebelumnya, saya selalu masuk Bandara Juanda melalui Terminal 1. ๐
Karena saya tiba lebih dahulu, saya harus menunggu anggota tim lainnya. Dua anggota tim mengalami keterlambatan sekitar setengah jam, baik saat terbang dari Bandara Soekarno Hatta maupun saat mau mendarat di Bandara Juanda. Kondisi cuaca kurang mendukung pesawat untuk bisa mendarat dengan segera. Sementara satu orang anggota tim lagi, yang berangkat lebih siang dari Jakarta terpaksa harus mendarat di Denpasar terlebih dahulu karena tidak memungkinkan untuk mendarat di Juanda.
Setelah dua anggota tim mendarat dan kami bertemu di pintu keluar bandara, kami langsung menuju hotel di daerah Pandegiling. Sementar satu orang tim lain yang mendarat di Denpasar tidak menginap di hotel sebab rumahnya dekat dengan Bandara Juanda.
Tiba di hotel, kami langsung check in. Saat bertransaksi kami diberikan welcome drink berupa minuman jahe dan sebuah handuk basah. Selanjutnya kami beristirahat untuk memulai tugas esok hari.
12 Februari 2015
Saya mendapat giliran kedua untuk menyampaikan materi kepada para peserta. Alhamdulillah, semuanya berjalan dengan cukup lancar.
ย ย Selesai bertugas di hari pertama, kami kembali ke hotel. Saat menyusuri jalan yang bersebelahan dengan Kali Jagir, sebelum melewati lampu lalu-lintas, saya melihat sebuah pemandangan yang luar biasa menurut penilaian saya pribadi. Pemandangan berupa Kucing-kucing yang Berpesta di Pinggir Kali Jagir Wonokromo.
Malam harinya, kami keluar hotel untuk makan malam. Kami menuju Delta Plaza untuk menikmati Rujak Cingur. Terus terang, ini adalah kali pertama saya menikmati Rujak Cingur. Beberapa tahun sebelumnya, saya pernah diajak makan oleh seorang teman yang berasal dari Surabaya, tetapi yang bersangkutan tidak berani menyarankan menu Rujak Cingur. Takut saya tidak suka, katanya.
Ternyata, begitu saya mencicipi, terasa enak. Padahal Rujak Cingur yang kami nikmati malam itu tidak lengkap karena beberapa bahan makanan pendukungnya sudah habis. Di balik bumbu, saya menemukan tahu, tempe, mie, nanas, bangkuang, dan tentus saja cingurnya. Menyesal saya tidak mencoba dari dahulu ๐
Selepas makan malam, kami menuju Zangrandi, untuk mencicipi es krim. Di tempat tersebut, saya memilih es krim Rocky Canyon. Es krim rasa coklat yang menggoda selera. Manis dan tidak ada rasa pahitnya.
Dari Zangrandi kami kembali ke hotel untuk istirahat.
13 Februari 2015
Kami melaksanakan tugas kembali di hari kedua yang tinggal sedikit lagi. Sebab sebagian besar sudah kami kami lakukan di hari pertama, sehingga tidak memakan waktu yang tidak begitu lama.
Sekitar pukul dua, kami meninggalkan kantor untuk mencari oleh-oleh di Pasar Genteng. Selepas dari membeli oleh-oleh, saya dan seorang anggota tim segera menuju Bandar Juanda untuk kembali ke Jakarta. Sementara dua orang lainnya pulang di hari yang berbeda.
Sebelum ke bandara, kami berhenti sebentar di depan Taman Bungkul yang terkenal itu. Berhenti untuk sekedar bernarsis ria.
Tulisan Terkait Lainnya :
kemarin ke Surabaya nggak sempat jalan-jalan. cuma ke mal sama mesjid agung nya aja
saya cuma malam itu aja jalan-jalannya, kedua tempat itu
Rujak cingur di kota aslinya pasti lebih enak yaa bang,,di kotaku yg jual rujak cingur bukanya cm siang,,tp lebih kayak pecel cingur,,ngga ada bengkuang ma nanas nya,, ๐
katanya seh rujak cingur di delta plaza itu memang terkenak enaknya mbak. saya seh nggak bisa ngebandingin rasanya, soalnya baru pertama kali nyoba
wah…ke Surabaya, saya suka saya suka….
*secara, kota tempat kelahiran ๐
iya ke surabaya, mas ๐
Suka Rujak Cingur ya Bang. Huehehehe. Jadi laper saya bacanya. Btw kok kurusan Bang?
yang saya makan itu mantap, mas. pedas dikit seh. nikmat sambil keringetan makannya ๐
kurusan? beneran kah?
mas dani orang keempat orang bilang gitu. apa mungkin efek dari pencahayaan dan angle pengambilan foto? ๐
Perasaansaya bilang begitu Bang. Hehehhee.
alhamdulillah kalau emang kurusan
terakhir nimbang kira-kira sebulan yang lalu turun satu kilo ๐
Rujak cingur! Saya juga suka rujak cingur, dulu malah lebih suka lagi sebelum tahu cingur itu apa :hoho.
Lengkap Mas perjalanan di Surabayanya! Kuliner ada, pengalaman berkesan dengan mengamati masyarakat sekitar pun dapat :hehe. Joss.
๐
tapi teman makan tanpa cingur habis juga
yup. alhamdulillah
Kalau dimakan tanpa cingur, jadi rujak doang dong Mas :hehe :peace
tetep rujak cingur…. jadi sebutannya tujak cingur tanpa cingur ๐
Oke :hihi.
๐
Zangrandi itu memang legendaris ya ๐
iya, mas
Perjalanannya lengkap. Ada tugas, ada wisata dan juga kuliner. Saya belum pernah makan rujak cingur, padahal dulu penah mampir di delta plaza.
soalnya saya jarang melakukan perjalanan, mas. jadi ya sekalian aja.
saya juga baru sekali itu nyobain rujak cingur, mas
Manteb banget deh habis rujak cingur lanjut zangrandi ^^
ya mumpung ada yang ngasih tahu dan nganterin… saya ngikut aja ๐