Setelah kemarin saya membuat coretan dengan judul “Bayar Pajak di Mana?”, maka kali ini saya coba membuat coretan tentang pelaporan SPT Tahunan. Sebab, setelah melakukan membayar pajak yang terutang, kewajiban selanjutnya yang harus dilakukan oleh Wajib Pajak adalah melaporkan SPT, baik SPT Masa maupun SPT Tahunan.
Batas akhir pelaporan SPT Tahunan Orang Pribadi untuk tahu pajak 2014 adalah tanggal 31 Maret 2015. Sedangkan untuk Wajib Pajak Badan, batas akhir pelaporan SPT Tahunan Badan untuk tahun pajak 2014 adalah tanggal 30 April 2015. Lantas, bagaimana cara menyampaikan atau melaporkan SPT Tahunan tersebut?
Ada beberapa media yang disediakan oleh Direktorat Jenderal Pajak yang bisa digunakan oleh Wajib Pajak sebagai sarana untuk melaporkan SPT Tahunan sebagaimana dapat dilihat pada gambar berikut :
2. Penyampaian SPT Tahunan melalui Kantor Pos atau Perusahaan Ekspedisi/Kurir
Jika Wajib Pajak mengirimkan SPT Tahunan melalui kantor pos atau perusahaan ekspedisi/kurir, maka resi yang diterima oleh Wajib Pajak menjadi bukti bahwa Wajib Pajak sudah melaporkan SPT Tahunannya.
3. Penyampaian SPT Tahunan melalui e-Filing
E-Filing adalah suatu cara penyampaian SPT atau pemberitahuan perpanjangan SPT Tahunan yang dilakukan secara on-line yang realtime melalui website Direktorat Jenderal Pajak (www.pajak.go.id) atau Penyedia Jasa Aplikasi atau Application Service Provider (ASP).
Untuk bisa melaporkan SPT Tahunan melalui e-filing, Wajib Pajak diharuskan memiliki Electronic Filing Identification Number (e-FIN) terlebih dahulu. Untuk memperoleh e-FIN, bagi Wajib Pajak yang akan menyampaikan SPT secara e-Filing melalui website Direktorat Jenderal Pajak dapat mengajukan permohonan e-FIN ke KPP terdekat, lalu mengisi formulir surat permohonan dengan menyertakan identitas diri dan NPWP. Prosesnya 1 hari kerja.
Setelah mendapatkan e-FIN, selanjutnya Wajib Pajak bisa melaporkan SPT Tahunan Pajak Orang Pribadi melalui website Direktorat Jenderal Pajak (https://efiling.pajak.go.id) dengan langkah-langkah berikut :
Tulisan Terkait Lainnya :
kalau ga lapor apa akibatnya mas?
berdasarkan peraturan, WP yang tidak melaporkan atau terlambat melaporkan SPT akan dikenakan sangsi berupa denda yang diterbitkan melalui produk hukum Surat Tagihan Pajak
ooo…, berarti saya nunggu STP yak.
Ga pernah lapor soalnya,
Bisa ga birokrasi pajak dibuat mudah, tiap bulan bayar tapi kita perlu lapor lagi. trus cara lapornya ribet isi ini itu, di kantor pajak di ping pong, syarat bertele-tele.
2015 ini.
system yang sekarang adalah self asessement, jadi Wajib pajak mengghitung, membayar, dan melaporkan sendiri pajaknya.
yang dilaporkan ya kewajiban pajaknya, kalau kegiatannya macam-macam ya laporannya lebih kompleks. tapi untuk orang pribadi cukup sederhana pengisiannya.
lapor apa yang dipingpong dan syaratnya bertele2? kalau lapor SPT cukup bawa SPTnya aja dan bisa lapor langsung ke TPT di KPP.
kalau nggak mau ngisi SPT secara manual, bisa menggunakan aplikasi e-SPT. jadi bawa induk SPTnya aja plus file e-SPTnya
Aku sudah..
jempol!
Aku sudah lapor..
lapornya langsung atau e-filing, mbak?
kalau e-filing bisa kirim foto selfie bersama tanda terimanya… akan dapat souvenir kalau beruntung. cek di @DitjenpajakRI
Sistem e-filing tahun ini lebih baik dari tahun kemarin. Aplikasinya lebih ringan juga tidak terlalu banyak mengisi angka. Keren deh pokoknya.
Hah, ada foto selfie? Boleh tuh :hihi. Izin meluncur ke TKP :)).
sudah nyoba juga yah? mantaplah.
iya… infonya ada di bagian photo. coba ada cek ketentuan dan persyaratannya di sana
Ane sudah selasa kemarin…
Alhamdulillah dapat souvenirnya juga 🙂
langsung dapat?
saya malah belum foto selfie 😀
Kaga bang, ane minta dulu baru dikasih souvenirnya… 😀
😀
saya mikirnya itu selfie semacam lomba terus nanti dipilih yang terbaik…. ternyata bukan gitu yah?
😀 …
nggak jadi ikutan deh 😀
Sudah kemarin, tapi tidak tahu kalau formnya baru jadi saya harus mengisi ulang sehingga agak lama di KPPnya.
iya untuk tahun pajak 2014 ada perubahan form daripada sebelumnya. kalau mengisinya via e-filing, formnya sudah menyesuaikan
saya masih bingung itu ngisinya. kan zakat harus diisi, tapi jadinya berubah dengan total Pph pasal 21 nya. kalo mas jampang gimana?
zakat saya tidak masukkan sebagai pengurang penghasilan kena pajak, mas. jadi saya input angka-angkanya sesuai dengan laporan dari bendahara tempat saya bekerja. kalau saya masukkan nanti hasilnya jadi lebih bayar…. bukan nihil lagi
jobless gak ya bang, haha..
kewajiban WP itu kan menghitung pajak, membayar, dan melapor.
kalau jobless berarti nggak wajib membayar… cuma kalau menghitung dan melapor masih ada kewajiban… SPTnya NIHIL
Saya bingung, kalo kita sdh pny krt NPWP n bkrj dgn penghasilan d bwh UMR. Apa itu kena pajak n hrs d buat lapor SPT tahunannya jg?
kalau penghasilanya lebih kecil daripada Penghasilan Kena Pajak (PTKP) maka nggak bayar, sebab pajaknya pasti nol rupiah atau NIHIL. cuma kewajibannya lapornya tetap ada.
Memang klo ngga lapor ada masalah di nantinya? Krn ibu saya ngga pernah lapor
sesuai peraturan, jika tidak lapor atau terlambat lapor akanada sanksi berupa denda. kapan ditagihnya ya kebijakan kantor tempat terdaftar masing-masing
Saya belum dan belum tau juga gmn cara lapornya hihihi, belum lapor karena memang dari kantor yg sekarang blm dapat SPT tahunan. Karena masih anak baru 😀
sebenarnya kalau bekerjanya nggak sampai atau belum setahun ada hitung2annya sendiri dan tetap wajib lapor 😀
pernah ngisi dan bikin pusing pala berbi
😀
kalau pengusaha memang agak banyak yang diisi. kalau pegawai kan tinggal mindahin aja data dari bagian keuangan
lapor spt bisa dilakukan/diserahkan di kpp ? maksudnya tdk harus di kpp terdaftar?
untuk OP dengan status KB atau Nihil bisa di KPP lain dan tidak harus di KPP terdaftar.
Saya baru tau e-Filing taun ini, taun kmren gk lapor 😀
Izin nitip link pengalaman lapor SPT online mas 🙂
http://ganganjanuar.com/e-filling-cara-lapor-spt-tanpa-pening/
terima kasih. jika sudah lapor dengan e-filing, maka tahun berikutnya cukup dari rumah saja untuk lapor SPT 😀
Betul. Anti ribet 🙂
😀
Pengalaman tahun ini, WP lebih banyak dari tahun kmarin. Kantor pajak membludak :). Alhamdulillah … sudah lapor 2 hari lalu.
Pertama mungkin krn jumlah wajib pajak yg bertambah. Kedua karena sudah mendekati batas akhir pelaporan.
Alhamdulillah….
bolehkah saya lapor SPT Tahunan secara manual dan e-filling ?
saya ke double-an lapornya. jadi 2 x lapor?
Secara aturan dan sistem hanya satu kali lapor. Manual atau efiling. Nanti secara sistem akan ngeblok yg diterima belakangan. Jika usdah e-filing maka seterusnya e-filing