“Ooooo… aaaaa… eeeeeee…”
Kira-kira seperti itulah suara celotehku. Kadang celotehku cuma pendek-pendek. Tetapi kadang juga bisa panjang-panjang. Kadang terputus. Kadang sambung-menyambung seperti tak bisa berhenti. Namun, jika kelamaan berceloteh, aku akan merasa cape atau bosan. Aku bisa menangis jika tidak cepat-cepat digendong atau diberikan sesuatu yang bisa menghilangkan rasa bosanku.
Aku tidak tahu apakah Abi, Ummi, atau orang-orang yang mendengarkan celotehanku bisa mengerti dan memahami artinya. Tapi yang jelas, mereka suka sekali mendengar celotehanku. Bahkan, jika aku sedang diam mereka akan menunggu dan memintaku untuk bicara. Mereka akan memancingku berceloteh dengan cara meangajakku bicara.
Biasanya, aku akan banyak bicara jika aku dalam posisi berbaring di atas kasur atau beralaskan tempat tidurku. Aku akan berceloteh sambil menggerak-gerakkan kedua tangan dan kakiku, bahkan sesekali mengangkat pantatku. Sedangkan jika aku sedang berada di dalam gendongan dan diajak jalan-jalan, aku lebih senang diam. Kedua mataku yang lebih banyak bekerja memperhatikan dengan serius benda-benda yang ada di sekelilingku.
Aku bisa banyak bicara jika suasana di sekelilingku tidak ramai. Seandainya di sekelilingku banyak orang, aku biasanya diam dan memperhatikan wajah orang-orang yang ada di hadapanku. Apalagi jika ada wajah baru yang kulihat saat itu dan belum aku kenal.
Beberapa waktu yang lalu, Abi merekam celotehanku. Beberapa kali. Tapi tidak semuanya berhasil, sebab momen yang dipilih oleh Abi kurang pas dengan moodku. Sehingga aku hanya berceloteh pendek, lalu diam, dan kemudian menangis. Namun ada beberapa hasil rekaman celotehanku yang cukup bagus. Salah satu hasilnya Abi upload ke internet melalui website https://soundcloud.com/ .
Jika ada yang mau mendengar celotehanku, bisa dicoba di sini. Lumayan lama aku bicara dengan Abi. Lima menit pas. Lima menit itu adalah waktu maksimal hanphone Abi bisa merekam celotehanku. Di detik berikutnya, aplikasinya langsung mata secara otomatis.
Mungkin nanti, Abi akan mengupload videoku ke youtube seperti yang pernah Abi lakukan dengan video-video abangku, Syaikhan. 😀
Baca Diaryku Lainnya :
- Sabiq’s Diary : Ke Taman Safari
- Sabiq’s Diary : Truk Mainan
- Ketika Anak dan Ayah Bercerita Tentang Lebaran yang Seru
- Sabiq’s Diary : Bukan Demam Berdarah
- Sabiq’s Diary : Jalan-jalan ke Seaworld
- Sabiq’s Diary : Aku Sudah Bisa Berjalan
- Sabiq’s Diary : Belajar Berjalan
- Sabiq’s Diary : Minum Susu dan Yoghurt
- Sabiq’s Diary : Corat-coret
- Sabiq’s Diary : Turun Dari Tempat Tidur
Kalo sudah mulai mengoceh gini emang lucu banget ya Bang. Keren sudah didokumentasikan dari awal.
iya om… 😀
Sabiq, abi gak moto kamu lagi ya? Nunggu foto barumu nih. Lucu banget celotehanmu.
ada koq, om. mungkin nanti akan diupload lagi fotoku yang pake baju baru 😀
Aiihhh…. imutnyaa Sabiq.. Sabiq lagi lucu-lucunya ya Mas.
aku kan emang lucu, tante 😀
Kira-kira celotehan bayi itu mengatakan apa ya, Mas… agak penasaran saya dengan bahasa bayi :hehe.
aku juga bingung om aku ngomong apa. lagi pula belum ada kamusnya. hanya bayi seusiaku yang bisa mengerti omonganku 😀
Rahasia kaum bayi ya :hehe.
begitulah, om. aku dan teman-teman seusiaku juga punya rahasia juga 😀
idenya menarik, coba bang dibuat rekamannya secara periodik, perbulan gitu… baru kelihatan deh bedanya… kalo laper sabiq bilangnya gimana yaa hehehe
aku ngasih tahu ummi dengan cara nangis, om 😀
Lucu banget bang, jadi pengen ikutan ngerekam celotehnya si ade 🙂
aku kan emang lucu, om 😀
Sabiq sdh mulai suka ngoceh ya?? Sepupu tante yg seumuran sabiq jg skrg sk ngoceh klo ngga d respon ocehannya dia malah jd nangis…org tuanya bingung klo dia minta ditemenin ngoceh d mlm hari “ngantuk” …
sudah donk tante. kalau aku bangun malam dan minta ditemenin sama Abi, pasti Abii juga ngantuk. seringnya yang nemenin aku seh ummi 😀