Kejutan

surprise

Zul, tak pernah terlintas di dalam pikiranku tentang peristiwa yang terjadi hari ini. Aku tak pernah membayangkan bahwa dirimu bisa melakukan sesuatu yang menurutku sangat romantis. Sebab aku sudah menanamkan anggapan bahwa dirimu bukanlah lelaki yang romantis sejak perkenalan singkat kita. Kau yang memberitahuku tentang hal itu melalui sepucuk surat yang kau tulis untukku.

Zul, kau telah berhasil mengejutkanku. Kejutanmu sukses, tidak seperti kejutan yang dihadirkan oleh host untuk para bintang tamu di dalam sebuah acara banyolan di salah satu stasiun televisi.

Hari ini, seperti sebelum-sebelumnya, aku melepaskan kepergianmu ke kantor di depan pintu rumah. Setelah tubuhmu menghilang di balik tikungan, aku mulai melaksanakan tugasku di rumah, merawat dan menjaga amanah yabg kau titipkan kepadaku.

Selesai dengan tugas, aku membersihkan tubuhku untuk menghilangkan peluh yang sempat membasahi tubuhku dan untuk mengembalikan kesegaranku.

Empat rakaat dhuha sudah kutunaikan. Kulanjutkan untuk membaca beberapa ayat Al-quran sebelum kubangkit dari sajadah yang masih terbentang di lantai kamar.

Tiba-tiba, telingaku mendengar suara sepeda motor yabg mirip dengan suara sepeda motor lelaki milikmu. Sepeda motor itu seperti berhenti di depan rumah dan mematikan mesinnya. Lalu terdengar salam di depan pintu. Itu suaramu, Zul. Salam itu darimu.

Tak biasanya kamu pulang secepat ini? Apakah ada sesuatu yang tertinggal sehingga kau harus balik ke rumah dan mengambilnya? Atau …? Berbagai macam pertanyaan muncul di dalan pikiranku.

Aku bergegas bangkit. Aku langsung menuju pintu tanpa melepas mukena terlebih dahulu. Sambil menjawab salammu, kubuka daun pintu. Kulihat kau berdiri dengan wajah tersenyum. Sementara aku menatap dengan pandangan penuh tanda tanya.

“Surprise!” teriakmu tiba-tiba. Lalu kedua tanganmu menyerahkan sekuntum mawar berwarna merah serat dua batang coklat yang diikat dengan pita berwarna pink.

“Ada apa ini, Zul?” tanyaku tak mengerti.

“Nggak ada apa-apa, kok,” jawabmu sambil tersenyun kembali. Sepertinya dirimu bahagia sekali menatap wajahku saat kebingungan.

Aku mulai berpikir tentang tanggal berapa hari ini dan adakah kejadian istimewa yang terjadi di tanggal hari ini.

Nyatanya, memoriku tidak menyimpan apa pun tentang kejadian di tanggal hari ini. Hari ini bukan ulang tahunku. Bukan pula tanggal ulang tahunmu. Pertemuan pertama kita dan pernikahan kita juga tidak terjadi hari ini.

“Memangnya hari ini ada peristiwa penting apa, Zul, bagi kita berdua?” tanyaku menyerah.

“Kan sudah kujawab kalau tidak ada apa-apa hari ini. Tidak ada peristiw penting bagi kita berdua di hari ini. Aku hanya ingin membuat kejutan.kecil saja untukmu. Dan kejutan tidak harus dilakukan di hari atau tanggal penting kita berdua, kan?”

Ah, kau telah berhasil dengan kejutanmu itu, Zul.


Baca Cerita Samara Lainnya :

15 respons untuk ‘Kejutan’

  1. Anggun Maret 22, 2015 / 18:28

    Jadi… kasih kado romantis apa nih buat istri? 😀

    • jampang Maret 22, 2015 / 20:26

      saya blm ngasih kado atau kejutan ke istri 😀
      kalau seri samara ini fiksi, mbak

  2. Akhmad Muhaimin Azzet Maret 22, 2015 / 21:31

    Kejutan tidak harus menunggu atau ada momen ya, Bang, hehehe… Justru kejutan itulah momen itu sendiri.

    • jampang Maret 23, 2015 / 07:36

      kira-kira begitu, mas 😀

  3. Gara Maret 22, 2015 / 22:46

    Aduh, tolong saya! Kenapa saya teringat Zul sang muadzin? Apa ini artinya Zul dan Sali akhirnya menikah? Syukurlah kalau memang demikian, karena pasangan di cerita ini amat sangat romantis, disaput lembut dengan nilai-nilai agama yang senantiasa memandu :)).

    • jampang Maret 23, 2015 / 07:37

      😀
      ya begitulah….

      • Gara Maret 23, 2015 / 09:07

        Penuh misteri nih, Mas :haha.

      • jampang Maret 23, 2015 / 09:37

        😀
        tapi pada akhirnya nyambung koq

  4. rhey Maret 23, 2015 / 06:29

    Kupikir pengalaman pribadi mas… 😀

    • jampang Maret 23, 2015 / 07:38

      kalau pengalaman pribadi, kemungkinan kata gantinysa menggunakan “saya”, mbak 😀

  5. ipah kholipah Maret 23, 2015 / 09:03

    memang mau ngasih kejutan itu tidak hanya di acara ultah ataupun hari jadi atau apalah iya mas …hehehe

    • jampang Maret 23, 2015 / 09:36

      begitulah menurut si zul, mbak

  6. Firman Maret 23, 2015 / 14:03

    Kebanyakan orang memang hanya memberi kejutan di hari tertentu saja.. padahal memberi kejutan di hari yg bukan istimewa justru lebih mengejutkan. Keren, boleh ditiru.

    • jampang Maret 23, 2015 / 14:25

      silahkan… dicoba 😀

Tinggalkan jejak anda di sini....

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s