[Prompt #74] Janji Toni

sumber

“Rupanya Anda adalah orang yang tepat waktu. Saya suka!” ucap lelaki di hadapan Toni. Namanya Pak Indra.

Toni tersenyum mendengar pujian dari calon bosnya itu. Usahanya untuk tidak terlambat untuk wawancara hari itu tidak sia-sia. Meski dirinya harus memacu sepeda motornya dengan kecepatan tinggi. Meaki dirinya menabrak seorang anak perempuan saat berlari keluar dari tempat parkir.

Tiba-tiba, sosok anak perempuan itu melintas dalam ingatan Toni. Wajah anak perempuan terlihat sedih. Aliran sungai kecil masih membekas di kedua pipinya. Pandangannya tertuju pada es krim stroberi miliknya yang jatuh dan tak bisa dimakan lagi.

Adik kecil, maafkan Om, yah! Om tidak sengaja menabrakmu dan menjatuhkan es krim stroberi yang sedang kau nikmati. Om sedang terburu-buru untuk wawancara kerja ini. Om berjanji, setelah wawancara ini, Om akan membelikan es krim stroberi yang banyak untukmu.

“Saudara Toni, saya tak akan bertanya di wawancara terakhir ini. Saya cukup menilai bagaimana sikap Anda saat ini. Dan seperti yang saya katakan, saya suka dengan orang yang disiplin dalam hal waktu. Anda telah memberikan bukti. Karenanya, Anda diterima bekerja di perusahaan ini! Selamat bergabung!”

Mendengar ucapan tersebut, wajah Toni langsung dihiasi senyum lebar.

“Terima kasih, Pak!” balas Toni sambil menjabat tangan kanan lelaki yang kini resmi menjadi atasannya.

Tiba-tiba pintu ruangan diketuk dari luar. Seorang perempuan berseragam baby sitter masuk ke dalam ruangan sambil menggendong seorang anak perempuan yang sedang menangis.

“Ada apa Mbak Nah?” tanya Pak Indra.

“Anu Tuan, Non Lala menangis!”

Pak Indra langsung mendekati Mbak Nah dan meraih tubuh Lala untuk digendongnya.

Tiba-tiba tangisan Lala meledak ketika dirinya melihat Toni. Sementara wajah Toni langsung pucat pasi.

*****
Untuk Meramaikan Prompt #74 : Stroberi


Baca Juga Prompt MFF Lainnya :

40 respons untuk β€˜[Prompt #74] Janji Toni’

  1. dani April 19, 2015 / 23:05

    Huaaaaa. Ya ampuuun. Kesian sekali Toni.

    • jampang April 20, 2015 / 07:37

      πŸ˜€
      mungkinkah langsung dipecat?

      • dani April 20, 2015 / 08:00

        Sepertinya begitu ya Bang. Etapi gak tahu juga sih bosnya gimana ya Bang.

      • jampang April 20, 2015 / 08:13

        biarin aja deh menggantung gitu πŸ˜€

  2. shiq4 April 20, 2015 / 00:37

    Begitu ironis tapi unsur kejutannya berhasil

  3. zizadesita April 20, 2015 / 07:31

    Hehehe, blaik lho..
    Toninya langsung mengkeret nih

    • jampang April 20, 2015 / 07:39

      iya… langsung keluar keringat dingin πŸ˜€

  4. junioranger April 20, 2015 / 08:34

    Ga kerasa thrillernya horor dan kelanjutan kisah Toni mmng jadi misteri πŸ˜‰

    • jampang April 20, 2015 / 09:26

      cuma ada di endingnya doank, jun πŸ˜€
      sepertinya seh kurang syarat kalau dikategorikan horor dan thriller yah?

  5. gegekrisopras April 20, 2015 / 10:41

    Gak kebayang kalo aku di posisinya Toni huhuhu πŸ˜‚

    • jampang April 20, 2015 / 11:29

      Toninya aja bingung, mbak πŸ˜€

    • jampang April 20, 2015 / 11:30

      dan….. hopeless πŸ˜€

  6. Alris April 20, 2015 / 12:28

    Kereon bang, orang jadi bertanya nasib si Toni.

    • jampang April 20, 2015 / 15:12

      terima kasih, mas πŸ˜€

  7. dianryan April 20, 2015 / 13:06

    aduh duh duh…gimana nasib toni, batal diterima kerja ga bang?

    • jampang April 20, 2015 / 15:12

      penasaran yah?

      saya sedniri nggak tahu mau ngelanjutin gimana πŸ˜€

  8. Ryan April 20, 2015 / 16:37

    Seperti apakah kelanjuta hidup Toni? Akankah dia menikmati pekerjaan sebagaimana yang sudah di depan matanya? Atau hidupnya akan sekelam es krim yang sudah dia jatuhkan?

    Nantikan jawabannya. Hanya… Di…. *di mana ya mas – lirik mas Jampang*

    • jampang April 20, 2015 / 16:55

      hanya di SINGLET, mengubah yang tabu menjadi hal yang biasa dan mengupasnya dengan tajam. setajam SINGLET

      • Ryan April 20, 2015 / 16:56

        Hahahahaha. Singlet tajam spt apa ya.

      • jampang April 21, 2015 / 04:22

        ya…. seperti silet…. *halah*

  9. Gara April 20, 2015 / 21:05

    Dunia, oh, dunia… malangnya nasibmu Mas Toni. Semoga saja kau tidak kenapa-napa.
    Setelah baca ini, saya semacam berpikir, sesuatu yang tidak dimulai dengan baik memang tidak akan berakhir memuaskan ya :hehe.

    • jampang April 21, 2015 / 04:18

      bisa jadi begitu, Gar.
      bisa jadi kalau toni menolong gadis kecil itu… lalu toni lamaran toni ditolak… eh si gadis kecil itu ngomong ke bapaknya, “papah, om itu baik sekali, tadi dia menolongku” eh bapaknya berubah pikiran

      πŸ˜€

      • Gara April 21, 2015 / 09:30

        Iya, kalau begitu kejadiannya, malah baik bagi Mas Toni itu :hehe.

      • jampang April 21, 2015 / 11:24

        tapi kurang seru ah kalau begitu πŸ˜€

      • Gara April 23, 2015 / 11:41

        Kurang greget ya Mas :hoho.

      • jampang April 23, 2015 / 14:38

        ya mungkin…. kebetulan saya buatnya seperti di atas

      • Gara April 23, 2015 / 15:37

        Sip :)).

      • jampang April 23, 2015 / 15:40

        πŸ˜€

  10. Attar Arya April 22, 2015 / 09:32

    Nggak thriller, nggak berdarah-darah. :p

  11. Syidil April 22, 2015 / 20:37

    ini kayak komedi ya bang hehe

    • jampang April 23, 2015 / 04:40

      ya mungkin bisa juga, mbak

Tinggalkan Balasan ke jampang Batalkan balasan