My Dearest Syaikhan : Muadzin dan Pendekar

Sabtu, 25 April 2015

Syaikhan, hari ini Abi datang ke rumahmu untuk bertemu denganmu. Mungkin kamu akan marah kepada Abi di saat kita bertemu. Itu wajar. Abi yang salah. Maafkan Abi karena sudah terlalu lama tidak mengunjungimu.

Abi berharap, hari ini akan banyak mendengar cerita darimu. Tentang sekolahmu dan banyak hal lainnya tentang dirimu. Mungkin kita akan melakukan sesuatu bersama-sama seperti yang pernah kita lakukan dahulu. Bermain bola misalnya. Atau mungkin kamu memiliki permainan baru yang ingin kamu tunjukkan dan mainkan bersama Abi. Lalu, semuanya itu akan Abi abadikan dalam sebuah catatan akhir pekan bersamamu seperti yang sering Abi lakukan beberapa waktu lalu.

Sayangnya, hari ini, Abi tak mendapatkan cerita darimu. Hari ini, kita tidak bicara satu sama lain. Tak ada hal yang kita lakukan bersama-sama. Kita tidak berjumpa. Saat Abi tiba di rumahmu, kamu sudah pergi bersama ummi. Rupanya kamu sudah memiliki acara sendiri. Kata Yangkung, kamu pergi untuk nonton film di bioskop. Abi jadi teringat ceritamu tentang film “Avenger” yang kau tonton di bioskop beberapa wakti silam. Mungkinkah kamu menonton sequel film tersebut yang baru saja tayang di bioskop beberapa hari ini?

Hari ini, Abi memang tidak bertemu denganmu, tetapi Abi mendapatkan cerita tentang dirimu dari Yangkung dan Yangti.

Syaikhan, kamu sekarang sudah menjadi anak yang pintar. Nilai pelajaran di sekolahmu bagus-bagus. Nilai delapan puluh lima itu bagus. Bukan jelek. Meskipun sebenarnya kau menginginkan nilai seratus. Tak mengapa. Kamu tidak perlu kecewa. Kamu bisa mencoba lebih baik lagi di kesempatan yang akan datang.

Di sebelah rumahmu, ada sebuah Mushalla. Menurut Yangkung dan Yangti, kamu sering adzan di situ. Kamu sangat semangat nenunggu waktu shalat agar bisa adzan di mushalla itu. Kapan-kapan, Abi ingin mendengar suara adzanmu.

Tak hanya itu, Abi juga mendapatkan cerita bahwa dirimu terkadang mengajak teman-temanmu untuk shalat dan belajar bersama di mushalla itu. Bahkan, kadang kamu menjadi imam teman-temanmu jika tak ada orang dewasa yang shalat bersamamu.

Syaikhan, semoga dirimu menjadi anak yang sholeh. Itu doa Abi. Aamiin.

Yangkung dan Yangti juga bercerita bahwa di sekolah, kamu mengikuti taekwondo. Kata Yangti, kegiatan taekwondo wajib diikuti oleh semua siswa. Kamu senang mengikutinya, bahkan beberapa waktu yang lalu, kamu mengikuti ujian kenaikan tingkat. Sabukmu sudah berganti warna. Itu artinya, kemampuan taekwondomu bertambah.

Syaikhan, gunakanlah kemampuan itu untuk hal-hal yang baik. Untuk melatihmu agar berani dna tidak takut. Untuk melatihmu agar selalu disiplin di berbagai hal. Hanya itu pesan Abi.

Syaikhan, kurang lebih seperti itulah kabar tentang dirimu yang Abi dapat hari ini. Meski Abi menerimanya bukan langsung darimu, Abi sangat senang mendengarnya. Maafkan, Abi karena tak bisa menemanimu.


Tulisan Terkait Lainnya :

34 respons untuk β€˜My Dearest Syaikhan : Muadzin dan Pendekar’

  1. salgadd April 26, 2015 / 05:26

    Top Markotop deh Syaikhan yang jadi muadzin dan imam teman-temannya.

    • jampang April 26, 2015 / 05:40

      mudah2an bisa istiqomah…. aamiin

  2. Febriyan Lukito April 26, 2015 / 06:59

    Syaikhan terus jadi anak yang baik ya. Abimu pasti dukung kamu walau dari jauh dan pasti selalu dalam doanya kok

    • jampang April 30, 2015 / 05:22

      aamiin. terima kasih doanya, mas

  3. Gara April 26, 2015 / 07:43

    Mudah-mudahan Syaikhan bisa tumbuh menjadi anak yang berbakti pada orang tua, agama, dan nusa bangsa Mas :amin.

    • jampang April 30, 2015 / 05:22

      terima kasih doanya, gar. aamiin

  4. Firsty Chrysant April 26, 2015 / 09:53

    Syaikhan udah jadi muadzin? Luar biasa… semoga istiqamah ya syaikhan…

  5. AmeL April 26, 2015 / 11:28

    gak janjian dulu sebelumnya sama syaikhan kl mau maen kerumah?

  6. rizzaumami April 26, 2015 / 12:38

    Jaga terus komunikasinya, Bang, jadi sedih.

  7. zilko April 26, 2015 / 15:38

    Yang pintar terus ya Syaikhan, hehe πŸ™‚

  8. Syifna April 26, 2015 / 16:33

    Aku kok jadi sedih ya bacanya 😦
    sama dengan komentar yg lainnya, semoga Syaikhan tetap bisa Istiqamah πŸ™‚

    • jampang April 27, 2015 / 05:36

      aamiin. terima kasih, mbak.
      lebih baik daripada abinya… abinya dulu cuma berebutan pukulan bedug… bukan adzan πŸ˜€

  9. -n- April 27, 2015 / 06:59

    Trs Syaikhan baca nggak tulisan ini?

      • -n- April 27, 2015 / 08:13

        Tulis di surat, berikan pada syaikhan. Let him know how you feel πŸ™‚ ato mgkn bang jampang uda ngomong ya lewat telpon

  10. ira nuraini April 27, 2015 / 08:32

    semoga Syaikhan bisa ngerti ya mas…anak2 makin gedhe, makin pinter, makin kritis…

    • jampang April 27, 2015 / 10:21

      mudah2an mbak. insya Allah

  11. capung2 April 27, 2015 / 10:01

    Amanah yang menjadi harapan besar bagi kedua orangtuanya.

  12. zizadesita April 28, 2015 / 07:58

    Bismillah, semoga Syaikhan tumbuh jadi anak sholih..
    Duh, ternyata udah ada Avenger aja nih, ikut nonton ah..

    • jampang April 28, 2015 / 10:18

      aamiin.

      saya udah ada nih dowloadannya πŸ˜€

      • zizadesita April 28, 2015 / 11:07

        Hehehe..
        Saya nnti nitip misua nyamperin Bang Jampang nih buat minta donlotannya, dia di gd.A kynya😁😁

      • jampang April 28, 2015 / 11:09

        barusan ngecek ternyata gambarnya suram gitu πŸ˜€

      • zizadesita April 28, 2015 / 12:50

        Haha, malah ntar dikira bocah pilm Kura2Ninja, bukan Avenger lho😁

      • jampang April 28, 2015 / 13:14

        jadi harus nunggu versi cerahnya dulu biar enak nontonnya πŸ˜€

      • zizadesita April 28, 2015 / 14:29

        Iya deh😁

      • jampang April 28, 2015 / 15:13

        ok

Tinggalkan jejak anda di sini....

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s