Kubah merupakan atap bangunan berbentuk setengah bulatan yang berada di tengah-tengah bangunan masjid. Beberapa masjid besar memiliki beberapa kubah dengan ukuran yang berbeda-beda. Namun biasanya hanya terdiri dari satu buah kubah saja. Sebagian masjid, memiliki kubah dengan bagian dalam yang dibiarkan polos tanpa hiasan. Sebagian masjid lain memiliki kubah dengan hiasan baik di dalamnya atau di bagian luarnya. Foto di atas adalah kubah Masjid Al-Makmur yang berlokasi di Jalan H. Sholeh I RT 008/08 Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk, jakarta Barat. Kubah masjid tersebut memiliki hiasan kaligrafi di bagian dalamnya.
Kaligrafi tersebut berupa lafzhul jalalah di titik tertinggi, kemudian surat al-fatihah dengan khat (tulisan) bergaya Tsuluts, lalu asmaul husna dengan berbagai tipe khat mulai dari Naskhi, Tsuluts, Diwani, dan Khufii dengan tambahan berbagai ornamen dan warna. Di bagian terbawah kubah, tertulis kalimat tauhid dan ayat kursi dengan khat Tsuluts.
Saya membayangkan betapa rumitnya menghiasi kubah tersebut dengan aneka kaligrafi. Bagaimana caranya mengukur agar semua kata atau kalimat tersebut bisa pas memenuhi ruang dalam kubah yang bentuknya setengah bulatan tersebut dengan porsi yang tepat sehingga tidak ada tulisan yang besar sementara lainnya kecil secara tidak proporsional. Pastilah hasilnya akan terlihat aneh.
Namun bagi yang memiliki ketrampilan dan kemampuan di bidang kaligrafi, mungkin pekerjaan menghiasi kubah tersebut tidaklah serumit yang saya bayangkan. Ya, semuanya akan terasa lebih mudah dan terarah ketika kita memiliki ilmu dan pengetahuan yang baik tentang apa yang kita kerjakan dan lakukan.
Foto kaligrafi yang menghiasi kubah di atas adalah intrepetasi saya terhadap tema Weekly Photo Challenge minggu ini, yaitu “Intricate” alias rumit.
Lihat Juga Foto Weekly Photo Challenge Lainnya :
Setuju, bagi orang awam sesuatu nampak rumit, tetapi bagi ahli, sesuatu yang sama itu sebenarnya mungkin lebih sederhana ya, hehe 🙂 .
bisa jadi. sebab semua ada ilmunya. dan ilmu bikin sesuatu menjadi lebih mudah
Baru kepikiran,
iya juga yah.. gimana cara ngukurnya muter gitu 😀
Fotonya keren btw ^^b
pasti ada caranya…. yang bikin lebih tahu 😀
terima kasih
Kereennnn, MashaAllah terimakasih, artikelnya bagus dan sangat bermanfaat… ga kebayang hehehe
Syukron, wasslam..
terima kasih. sama-sama
bagus mas kaligrafinya 🙂
iya, mas. di beberapa masjid ada yang kaligrafinya serupa
bagusss….. foto dan aslinya….
iyah… terima kasih
Kalo saya setuju kubah diberi kaligrafi tapi jangan rame, secukupnya saja.
Saya pernah sholat di mesjid itu kang, beberapa bulan lau.
wah pernah shalat di situ juga rupanya. kalau tahu bisa mampir 😀
“Khat” itu apa, Mas? Apa semacam gaya penulisan? Indah ya. Proporsional dan simetris. Mengerjakannya tentu bukan perkara mudah, tapi bukan tidak mungkin ya Mas :hehe.
Jadi penasaran dengan kubah-kubah yang terkenal di dunia, bagaimana ya hias-hiasannya? *oprek-oprek Goo(g)le* :hihi.
iya, gar. gaya penulisan huruf-huruf hijaiyah
pasti banyak yang lebih keren kubah masjidnya 😀
Terima kasih informasinya :hehe. Ada banyak macam khat ya, Mas? *tanya lagi*.
saya tahunya cuma beberapa aja seperti yang saya tulis di atas. itu pun saya nggak bisa nulisnya 😀
mungkin bisa dianalogikan dengan jenis-jenis font di komputer dan ada juga font arab dengan nama seperti yang saya sebutkan di atas
Agaknya macamnya banyak ya, Mas :)). Topik yang menarik nih, kalau saya kebetulan jalan-jalan ke daerah-daerah Timur Tengah :hehe :amin.
iya, lumayan banyak.
aamiin.
wah ada rencana emangnya yah untuk melanglang buana?
Kalau ada kesempatan, kepingin sekali Mas :)).
semoga terwujud, gar
Amin! :)).