Menjelang Maghrib, suasana food court di ITC Depok semakin ramai. Hampir seluruh meja ditempati oleh orang-orang yang akan berbuka puasa. Tyas, Reni, dan Aliya ada di antara mereka.
“Pesananku kok belum datang sih!” ucap Tyas kesal.
“Sabar! Kamu kan memesan paling akhir,” timpal Reni.
“Soalnya sebentar lagi bedug Maghrib nih!” balas Tyas.
“Sebentar lagi pasti datang. Tenang aja!” Aliya coba menenangkan Tyas.
Tyas terdiam. Namun wajahnya tidak bisa menyembunyikan kekesalannya.
Beberapa saat kemudian, adzan Maghrib berkumandang dari setiap televisi yang terpasang di beberapa titik food court.
“Tuh kan, sudah Maghrib!” kembali Tyas meluapkan emosinya.
“Tyas, cicip makananku aja untuk batalin puasa!” Rani menawarkan makanannya.
Tyas bergeming.
“Bukan batalin puasa, Ran, tapi buka puasa. Masa sudah seharian puasa harus dibatalin?” tegur Aliya.
“Iya, maksudku begitu!”
“Enggak ah, aku buka puasanya nanti aja kalau pesananku sudah datang!” Tyas menolak.
“Enggak boleh begitu, Tyas!” kembali Aliya, gadis berjilbab di antara mereka mengingatkan. “Buka puasa itu baiknya didahulukan. Kalau kamu tidak mau makanan Tyas, kamu boleh cicip makananku!”
Akhirnya Tyas mengikuti saran Aliya untuk segera berbuka puasa.
“Mbak, ini pesanannya!” seorang lelaki mengenakan kaos berlogo salah satu nama kios makanan datang sambil menyerahkan makanan dan minuman pesanan Tyas.
“Kok lama banget sih, Mas!” protes Tyas.
“Maaf, Mbak!” jawab lelaki tersebut seraya berlalu dari hadapan Tyas.
-o0o-
“Shalat yuk!” ajak Aliya.
“Ayo!” timpal Rani.
“Aku nggak dulu yah!” ucap Tyas.
“Lho, kok nggak mau?” tanya Rani.
“Bete nih, gara-gara pesananku terlambat. Kalian aja yang shalat!” jawab Tyas.
“Masa puasa tapi nggak shalat, sayang banget pahalanya lho,” sindir Aliya.
“Biarin!” ucap Tyas sewot.
“Emangnya kamu mau dianggap pakai baju tapi nggak pakai celana?”
“Maksudmu, Al?”
“Kalau diibaratkan pakaian, puasa dan shalat itu seperti baju dan celana. Orang berpuasa tapi nggak shalat, ibarat orang yang mengenakan baju tapi nggak memakai celana,” jawab Aliya. “Kamu mau seperti itu?”
“Ya nggak mau!”
“Kalau begitu, ayo shalat!”
“Iya!”
-o0o-
“Bete!” teriak Tyas ketika berada di antrian wudhu.
“Kenapa lagi, Tyas?” tanya Rani.
“Sudah pesananku telat datang, sekarang mau shalat aja antriannya panjang!”
“Sabar, Tyas, nanti kita juga akan dapat giliran,” Aliya coba menenangkan emosi Tyas.
-o0o-
“Benar kataku, kan?” ucap Aliya kepada kedua temannya ketika mereka sudah berada di dalam masjid. “Kita akhirnya dapat giliran untuk shalat maghrib.”
“Iya!” jawab Tyas. “Sekalian aja kamu jadi imam, Al!”
“Ok! Siapa takut?”
Aliya bersiap menjadi imam dan mengucapkan takbiratul ihram.
“Allahu Akbar Allahu Akbar!”
Kumandang adzan Isya terdengar dari ruang sebelah.
Baca Juga Monday Flash Fiction Lainnya :
- [Prompt#135] Pacar Sesaat
- [Prompt#121] Kutu-Kutu Hendak Menjadi Kupu-kupu
- [Prompt#120] Hanya Sejengkal
- [Prompt#119] Perbedaan
- [Prompt#118] Perjumpaan Kembali
- [Prompt#117] Senyum Ibu
- [Prompt#116] Lidah Perempuan
- [Prompt#115] Sayap yang Patah, Hati yang Terbelah, dan Jaring Laba-laba yang Lemah
- [Prompt#114] Ada Apa Dengan Cintana?
- [Prompt#113] Adin dan Sani
Telat deh shalatnya, gara-gara Tyas nih. Siapa sih Tyas ini? Jangan-jangan TM.
soalnya kalau buka puasa di luar yang kondisinya kurang mendukung bisa kejadian…. mau beli makan dan makan antri, mau wudhu antri…mau shalat juga antri
Ya salam!
Tapi nasihatnya bagus. Analoginya juga oke
😀
terima kasih, mbak
Hadeh…. gitu aja kok bete ya
mungkin kondisi emosinya lagi kurang stabil, mas 😀
Ceritanya Mas Jampang ini selalu ada pesan dan pelajarannya di dalamnya ya :hehe. Padahal setelah saya cek prompt-nya, ternyata MV lagu korea (dengan tulisan SMTown :haha). Tapi bisa diramu jadi religius seperti ini, bagus sekali :)).
tantangannya kan pilih salah satu adegan di video itu. kebetulan ada orang yang sedang menghadapi meja makan… kondisi seperti itu yang ngetrend sekarang kan buka puasa bersama di luar 😀
tulisan SMTown itu maksudnya apa, Gar? nggak ngerti dan nggak ngeh juga 😀
BYW, terima kasih
Oalah, rupanya demikian :hehe. SMTown itu label rekaman sekaligus manajemennya si girlband itu Mas.
Iya, sama-sama :)).
oooo…. nama girlband itu nggak tahu 😀
Sama, saya juga :haha. Tumben dengar juga :)).
😀
kirain ngerti
Nggak, Mas :haha.
idem lah kalau begitu 😀
:hihi.
😀
Analoginya keren, nyampe banget. Awalnya kirain mau bahas bola.. Berbaju Tanpa Barcelona. Lahh.
terima kasih 😀
kalau bahas bola jadinya main plesetan donk
Menahan lapar dan haus selama seharian bisa sabar, masa nunggu makanan aja gak bisa, hehe…
di situlah kadang ujiannya…. ujian itu datang di saat manusia lengah 😀
Emang kalo bukber di mall yang rame gitu seringnya. Makanya males kalo ada undangan bukber trus di mall lagi.
karena pernah ngalamin, meski nggak sampe nggak shalat, saya juga malas, mas ikutan bukber 😀
Emang cara aman bukber di rumah, di mall bahaya nt sewot ga berujung kayak Tyas 😀
iya mbak. di rumah atau ya di masjid/mushalla sekalian 😀