Pilihan. Hidup memang dihiasi pilihan. Di setiap langkah kaki, di setiap desah nafas, di setiap kedipan mata, di setiap episode kehidupan, ada sebuah pilihan di sana.
Ada kalanya aneka pilihan tersebut diambil bukan untuk hal-hal yang besar, sehingga seseorang dapat memutuskan pilihannya dengan mudah dan cepat. Sehingga bisa jadi karena begitu cepat dan mudahnya pilihan diambil, orang tersebut tidak merasa bahwa sebenarnya dirinya telah menetapkan sebuah pilihan.
Adakalanya sebuah pilihan teramat sulit untuk ditetapkan. Butuh pertimbangan yang masak dan waktu yang tidak sebentar tentang untung atau rugi sebagai resiko yang akan terjadi jika pilihan tersebut diambil atau ditinggalkan.
Contoh pilihan untuk hal yang sederhana yang baru saya lakukan beberapa hari ini adalah memilih jalur lain saat menuju ke kantor. Sebelum-sebelumnya, saya melalui jalur Permata Hijau – Senayan – Semanggi – SCBD – Kantor. Namun, karena saya sering terkena macet saat akan melewati lintasan kereta api di Permata Hijau dan lalu-lintas saat melewati menuju kawasan Semanggi. Beberapa hari ini saya memilih jalur yang melewati kawasan Blok M untuk tiba di kantor.
Sebelum menentukan pilihan tersebut, saya sempat membaca sebuah peringatan yang terpasang di salah satu sisi jalan yang mengingatkan agar para pengendara tidak melalui jalur yang melewati kawasan Taman Puring menuju Blok M. Pasalnya sedang ada pembangunan MRT atau jalan layang di kawasan tersebut. Saya mengabaikan peringatan tersebut. Ternyata, kondisi lalu-lintas di jaklur tersebut cukup bersahabat bagi pengendara sepeda motor seperti saya. Ruas jalan yang yang mengalami penyempitas tidak dipilih oleh pengendara mobil. Akibatnya, jakur tersebut cukup lancar. Saya pun bisa tiba di kantor lebih cepat. Alhamdulillah.
Sedangkan contoh pilihan untuk hal yang rumit dan berdampak besar bagi seseorang misalnya adalah ketika dirinya memilih untuk menjadi bagian dari LGBT. Pilihan tersebut bukan hanya akan berdampak besar bagi dirinya sendiri, tetapi juga akan berpengaruh dalam kehidupan keluarganya dan kerabatnya. Bisa jadi mereka akan dikucilkan.
Saya salut kepada mereka yang menjadi bagian dari LGBT. Mereka berani mengambil resiko dan tanggung jawab yang besar atas pilihan mereka tersebut. Mereka sanggup untuk menanggung beban yang ditimpakan oleh orang-orang di sekitar mereka ke atas pundak mereka. Bahkan mereka sanggup untuk menerima balasan yang lebih besar dari Sang Khaliq, yang menciptakan mereka, di akhirat kelak sebagai konsekuensi pilihan tersebut.
Saya tidak segagah dan seberani mereka yang menjadi bagian dari LGBT. Saya meyakini bahwa mereka memiliki kekuatan dan kemampuan yang lebih besar dan lebih baik dibandingkan yang saya miliki. Syaa juga meyakini bahwa mereka melakukannya untuk kebahagiaan mereka dan mungkin membagi kebahagiaan tersebut kepada yang lain. Karenanya, saya tidak akan mencela mereka. Saya akan mendukung mereka. Selama mereka mereka melakukan pilihan tersebut dengan sebaik-baiknya. Tidak merugikan dirinya dan juga tidak merugikan orang lain.
Sebenarnya, secara tersirat, saya sudah lama mendukung para LGBT. Saya sering membuat tulisan di blog ini tentang mereka. Baik berupa tulisan fiksi maupun nonfiksi. Beberapa di antaranya bisa dibaca di link ini dan ini yang merupakan cerita fiksi. Sedang link ini dan ini merupakan tulisan non fiksi.
Memilih adalah sebuah hak setiap orang. Hak Asasi Manusia. Saya berpikir, mereka yang menjadi bagian LGBT tidak perlu takut untuk memperlihatkan apa yang menjadi pilihan mereka dan apa yang mereka lakukan. Toh, ada undang-undang di negeri ini yang melindungi mereka. Ya, negara ini mempersilahkan mereka untuk menjadi bagian dari LGBT dengan beberapa ketentuan yang harus dipenuhi. Jika mereka bisa memenuhi ketentuan di dalam undang-undang tersebut, mereka bisa hidup dengan tenang. Hak mereka dijamin.
Jika negeri ini menjamin para LGBT, bahkan agama Islam pun memperbolehkan, maka mengapa saya harus menentangnya? Saya akan mendukung mereka selama mereka berada di dalam koridor yang benar. Saya mendoakan mereka agar bisa hidup dengan bahagia dan dapat membahagiakan istr-istri mereka dan anak-anak mereka.
Selamat berjuang wahai para Lelaki Gagah Berani Ta’addud!
😀
Tulisan Terkait Lainnya :
- Pernikahan yang Harmonis
- Pernikahan : Dari A Sampai Z
- Di Balik Status Medsos
- Saya Mendukung LGBT
- Nikah Connecting People
- Mengenang Masa Ketika Dua Sayap Telah Sempurna
- Kesempatan : Yang Hilang dan Yang Datang
- Find Someone complementary, Not Supplementary
- Tak Ada Mantan Terbaik Atau Terindah
- Jika Politik Itu Kotor dan Najis, Apakah Artinya Saya Telah Berzina?
Kirain mau gabung ama Obama 😀
enggak lah. semoga kita dijauhkan dari yang demikian
Abang jampang ….kirain LGBT yang itu trnyata… :))
tentu saja bukan. masa saya mendukung yang begituan. 😀
homo dan lesbi dikutuk oleh Alloh dalam kisah nabi Luth. kisah itu jadi hukum haramnya homoseksual dan lesbi.
kalau gak salh ada hadist yang melarang merubah ciptaan Alloh. pakai sambung rambut, wig saja tidak boleh apalagi transgender?
terima kasih atas komentarnya… tapi kan saya nggak bahas homo, lesbi, dan transgender
Buru-buru kali, Bang…esmosi jiwa
iya… kemungkinan besar begitu, mas 😀
LGBT itu kan homo lesbi transgender biseksual?
coba dibaca lagi, apa tulisan di atas bahas tentang itu?
Lelaki Gagah Berani Ta’addud!
artinya apa ?
ta’addud itu memiliki beberapa orang istri (maksimal 4), mbak 😀
cluenya ada di paragraf sebelumnya
Ga nyangka saya….Ga nyangka juga pada akhirnya.
lagi error mungkin yang punya blog ini 😀
judulnya provokatif 😀
sengaja… memanfaatkan momentum 😀
Ta’addud walaupun sah secara hukum agama tapi saya tidak akan melakukannya, Insya Allah. Saya tidak bisa membayangkan repotnya beristri empat, lha wong satu aja udah ribet, haha…
Kalo LGBT amrik 100% saya gak dukung.
memang nggak harus diamalkan koq, mas. hanya yang sanggup dan mau saja 😀
soal LGBT yang itu, padahal bukan amrik saja yang mengesahkan, ada beberapa negara lain yang sebelumnya juga mengesahkan
Bang Jampang nyolooottt…😁 Bisa dikira pendukung pelangi beneran lhoo, naudzubillah!
Berat ini pembahasannya, ta’addud itu kalo mbahas ama Mas Suami pasti disertai airmata je..
ya kalau baca nggak sampe akhir ya pasti mikirnya begitu 😀
ya dibahas kan belum tentu dilakukan mbak 😀
Hiks, makanya harus tuntas baca tulisan Bang Jampang.
Hemmm, bahkan membahasnya pun takut, pdhl itu dibolehkan.
setidaknya kalau sudah pernah dibahas, ada bekal di dalam hati, agar ketika ada orang yang kita kenal melakukannya, kita nggak kaget dan nggak main ngejudge kalau yang bersangkutan begini atau begitu.
dasarnya ya tahu dulu kalau ta’addud itu diperbolehkan agama dengan syarat dan ketentuan berlaku tapi bukan juga semua orang harus melakukannya
Kalo menjudge insyaAllah diusahakan endak, tapi kalo sebel piye Bang?hihi
😀
umumnya seh perempuan begitu yah. inget kasus poligami salah seorang kyai dulu yang berdampak cukup besar dalam kehiduoan beliau
Ya begitulah, surga yang tak dirindukan kalo katà pilem. Saya ndak sebel ama beliau, justru kagum sangat dg ketiganya. Krn mereka sepertinya bener berusaha mencontohkan ibadahnya, bukan nikmat yg lain2.
syukurlah, artinya mbak nggak kebawa aliran sesaat 😀
*bukan aliran sesat lho*
Ooh… ternyata ta’addud itu artinya demikian :hehe. Kalau saya buat LGBT yang di Amerika itu lebih baik jangan Mas :hehe. Kalau yang di luar sana mau berpikiran pro atau membolehkan silakan tapi saya berpegang pada agama yang saya anut, itu tidaklah dibolehkan :hehe.
Tapi ini judulnya provokatif banget :haha. Pertamanya saya sudah mengira yang aneh-aneh tapi setelah dibaca akhirnya paham :)).
sepertinya semua agama melarang LGBT amrik itu. ya mungkin yang melakukan atau mendukungnya tidak memegang ajaran agama masing-masing dengan benar
sengaja bikin provokatif 😀
memanfaatkan momentum
Iya… padahal semua itu kalau menurut saya ada pengaruh lingkungan… kalau kata bos saya tuntunan jadi tontonan, tontonan jadi tuntunan :hehe.
Baiklah, Anda berhasil Mas :hehe.
mungkin di balik LGBT Amrik itu ada sebuah konspirasi untuk menghancurkan sebuah bangsa… sebab lelaki-dengan lelaki atau perempuan dengan permepuan tidak bisa menghasilkan keturunan. lama-lama, bangsa itu akan punah
😀 terima kasih
Hmm… mungkin juga :hehe. Iya, tidak ada keturunan yang dihasilkan dari hubungan sejenis, saya setuju itu.
semoga negeri tidak ikut2an… bisa hancur
Amin :)).
aamiin
ha ha ha … -ngakak-
saya setuju, Bang … 😀
terima kasih, kang 😀
Lelaki Gagah Berani Ta’addud, sama2 sulit sebenernya. Tapi dukung lah!
😀
terima kasih…. #eh
Lagian kalo pun mrk berani dan abang gak seberani mrk, emg abang gak jijay utk mjd seberani mereka #MendadakMual
masa harus jijay, mpok?
kan yang mereka lakukan sesuai dengan syariat agama dan undang2 negeri ini juga memperbolehkan.
hahaha aq br bc sampe akhir. itu kukomen ppas bc pertengahan (jd maluw) iya deh semangat ye bang
Kalo LGBT yg d negeri obama mah amit2 deh
kalau yg satu itu yang jelaslah…. naudzubillah min dzaalik
amit amit deh bang
😀
setuju sama LGBT yang ini, tapi saya ga mau jadi bagian didalamnya mas.
Sama anak aja saya cemburuan, apalagi sama yang lain. Beuh.. bisa nangis tiap hari. hehehe
😀
ya gpp, mbak. yang penting setuju dulu bahwa ta’addud itu merupakan bagian syariat dari Islam. soal tidak mau menjalaninya itu kembali ke masing2 individu. kan enggak semua orang wajib melakukannya
hehe… harus setuju mas. Allah saja memperbolehkan, masa manusia melarang.. kan ngeyel. 😀
itu maksud saya 😀
Sudah saya duga pasti beda. Hahaha. Btw maaf Bang, Ta’addud apa ya Bang?
ta’addud itu poligami, mas 😀
Oalah. Hahahaha.
😀
Dukung d u kung dukung!
terima kasih… terima kasih 😛
LGBT. Lagi galau butuh temen. #eh gimana?
bisa… bisa 😀
Nabi poligami setelah istrinya Khadijah meninggal dunia. Kalau mau mengikuti nabi seharusnya para suami juga menunggu istri pertamanya meninggal dulu. IMHO.
ya, mungkin ada pendapat yang mengatakan seperti itu. tetapi Nabi tidak memberikan isyarat yang jelas mengenai itu. dan tidak ada pula ayat atau al-quran yang menyatakan demikian.
bahkan semasa hidup, beliau tidak melarang jika ada sahabatnya yang beristri lebih dari satu ketika istri pertamanya masih hidup.
wallaahu a’lam
Huwahahaa….Jijaaaaaay judulnya!
Naudzubillah ya baaang..
iya…. mengundang emosi 😀
heuheu…baru tau istilahnya ta’addud ternyata ya bang
bahasa arabnya begitu teh, yang arti semulanya adalah berbilang
Hadeeeuuuh, provokatif abiiiiis. Saya dukung ta’adud tapi berharap suami saya gak ikutan gabung, gak kuat hati iniiii 😀
😀
ya gpp, mbak. kan bukan kewajiban
LGBT = lelaki gagah berani taaddud? taaddud artinya apa ya?
poligami 😀
udah beraninih bang? udah berangkatbelum? saya tunggu undangan sama foto weddingnya 🙂
😀
jawabannya ada di atas. di tulisan saya itu
Kirain mau dukung Aming.
tentu saa tidak 😀
bisaaaa… ajaaa… 😀 pantesan ya mas rifki ini sering menang lomba blog, lha wong ada saja idenya 🙂
😀
alhamdulillah, mbak. kalau ada ide bisa nulis. kalau mentok ya bengong… termasuk kalau lagi nggak mood 😀
Tuh kan… saya udah menduga kalo bakal jebakan batman. hehe
😀
maaf jika sudah terjebak
mohon maaf lahir batin