“Akh!” teriakku kesakitan saat tubuhku terbanting ke lantai kapal dengan keras.
Ketika sakit yang kurasakan belum mereda, tubuh seorang kawanku menimpaku.
“Akhhh!” suara itu keluar dari mulutnya.
Lalu kami terdiam sambil berusaha meredam rasa sakit masing-masing.
“Kita tidak bisa berdiam di sini,” ucapnya kawanku kemudian. “Kita harus mencari jalan keluar dari kapal ini. Jika tidak, kita bisa mati!” ucap kawanku.
“Memangnya ada jalan keluar dari sini?” tanyaku sambil menatap ke sebuah lubang besar di langit-langit. Lubang yang tak mungkin bisa kami lalui.
Kawanku terdiam.
“Jadi kita akan mati di sini?”
“Bukankah itu sudah menjadi nasib kita yang tertangkap jaring-jaring nelayan?”
Baca #FF100Kata Lainnya :
Pertama saya kira sandera perang yang sedang disiksa di atas kapal perompak. Iya, ternyata memang sandera, tapi sandera nelayan yang segera akan dijual di pasar dan saya beli untuk jadikan ikan bakar… :hehe. Mau bagaimana lagi Mas, ikan itu bergizi dan rasanya sangat enak, jadi kalau beberapa ditangkap, tak apalah :hehe. Cerita yang bagus!
Bagi ikannya dong mas
di warung sebelah, mas…. udah ada yang matang 😀
Berapaan mas?
enggak tahu. saya belum pernah beli akhir2 ini.
terakhir itu dengan nasi plu sayur 13.000
Akhir2 ini bawa makan yaaa
yup. dimasakin soalnya 😀
Asiknyaaa
😀
Owalah ikan to..
iya, mbak. ikan
hiya aaaaa!
😀 eeeeee!
kayaknya itu ikan salem … hi hi hi … 😀
koq tahu, kang?
soalnya saya suka ikan salem … 😀
oooo…. begitu rupanya 😀
judul dan cerita yg menarik 😀
terima kasih, mbak 😀
Nasib si ikan kena tangkap
iya, mbak
heuheu….keren twistnya bang
terima kasih, teh 😀
the other version of finding nemo 🙂
versi mati 😀
Dianjurkan untuk banyak makan ikan laut, lho, hehe..
iyah. ikan laut itu bagus 😀
Nasib ya nasib.. 🙂
iyah