Rahasia. Setiap orang pasti memiliki rahasia, Nad. Termasuk kau dan aku. Aku meyakini, setiap orang akan memegang teguh rahasia dirinya. Dia akan mengunci rapat kedua bibirnya agar tak sepatah katapun yang akan keluar dari mulutnya yang akan membeberkan rahasia tersebut kepada orang lain.
Namun aku juga meyakini, memegang rahasia itu terkadang teramat berat. Akan tiba masanya bagi seseorang untuk membagi rahasia yang disimpannya kepada seseorang yang dipercaya. Untuk meringankan beban yang diembannya. Mungkin kepada ayah atau ibunya. Mungkin kepada kepada adik atau kakaknya. Mungkin kepada sahabat karibnya. Seperti yang aku lakukan. Aku berbagi rahasia kepadamu, Nad. Sahabat yang paling kupercaya.
Nad, apakah kau masih ingat hari ketika aku menceritakan sebuah rahasia hidupku? Hari itu kau bertanya tentang cara berpakaianku. Kau bertanya mengapa aku selalu menggunakan syal yang selalu melingkar di leherku. Entah suasana hatiku yang sedang dalam kondisi bahagia saat itu, atau mungkin karena kita sudah bersahabat cukup lama, dengan lancarnya lidahku menjawab pertanyaanmu.
Aku ceritakan kepadamu tentang sebuah penyakit yang kuderita. Penyakit yang selama ini kurahasiakan dari semua orang yang berada di sekelilingku. Kuceritakan pula apa yang menjadi alasan mengapa aku merahasiakan penyakit tersebut. Aku ingin diperlakukan seperti orang normal. Tak ada yang bertanya macam-macam tentang kondisiku. Sebab kupikir, dengan kondisi seperti itu, aku bisa berbuat dan berlaku seperti orang normal pada umumnya. Tidak ada yang memberikan perbedaan perlakuan kepadaku. Tidak ada yang mengistimewakn diriku. Dan yang terpenting adalah, tidak ada orang yang mencampuri urusan dan masalah pribadiku. Sedikit pun!
Sejak kuberbagi rahasia itu, kehidupanku dan hubungan persahabatan kita tetap berjalan seperti biasanya. Kehidupan dan hubunganku dengan orang-orang di sekitarku juga tidak ada yang berubah. Rasanya, keputusanku untuk berbagi rahasia dengan dirimu adalah sebuah keputusan yang tepat. Aku merasa bebanku sedikit berkurang. Yah, seperti yang kukatakan sebelumnya, adakalahnya seseorang berbagi rahasia untuk mengurangi berat beban yang dipikulnya.
Namun hari ini, aku harus menarik semua penilaianku tentang dirimu, Nad. Kamu telah membocorkan apa yang menjadi rahasia kita berdua. Kau tahu, Nad? Sejak diriku melangkahkan kaki memasuki kantor ini, setiap orang yang berpapasan dengan diriku bertanya tentang kondisiku. Satu per satu dari mereka ingin mengetahui bagaimana penyakit yang kuderita.
Bagaimana mereka bisa tahu? Kamu adalah satu-satunya jawaban, Nad. Kau yang membebekan rahasiaku kepada semua rekan kerja di kantor kita. Tak hanya itu, kau juga menyebarluaskan rahasiaku ke seluruh dunia melalui sebuah link tulisan tentang pengobatan penyakit tiroid yang kau bagikan di akun media sosial yang kau miliki dengan menyertakan nama akunku.
Baca Flash Fiction Lainnya :
- [Prompt#135] Pacar Sesaat
- [Prompt#121] Kutu-Kutu Hendak Menjadi Kupu-kupu
- [Prompt#120] Hanya Sejengkal
- [Prompt#119] Perbedaan
- [Prompt#118] Perjumpaan Kembali
- [Prompt#117] Senyum Ibu
- [Prompt#116] Lidah Perempuan
- [Prompt#115]ย Sayap yang Patah, Hati yang Terbelah, dan Jaring Laba-laba yang Lemah
- [Prompt#114] Ada Apa Dengan Cintana?
- [Prompt#113] Adin dan Sani
Penyakit tiroid itu yang salah satu penyebabnya adalah kekurangan yodium itukah, Mas? Hm, mungkin niat si Nad ini baik sih supaya sahabat terbaiknya cepat sembuh, namun penyampaiannya barangkali yang agak kurang tepat. Yah, semacam berkaca juga sih saya dengan tulisan ini, soalnya mungkin saya juga kadang kurang bisa menjaga rahasia dan membeberkan semua di depan umum, sesuatu yang sudah dipercayakan teman pada saya untuk hanya diketahui oleh kami… mestinya saya memberitahunya secara pribadi juga :hehe :malu.
iya, Gar. betul.
betul lagi. ya harusnya bisa ngomong secara pribadi. face to face atau chat. tapi mungkin si Nad ini juga ingin berbagi kepada orang lain yang dan bukan hanya kepada sahabatnya saja, makanya dipasang di akun sosmed
Mungkin juga demikian, Mas. Atau dia juga ingin dapat masukan dari teman yang lain, tapi akhirnya yang tahu malah terlalu banyak.
ya bisa jadi begitu juga, Gar
Sip, Mas.
Terkadang manusia memang bisa khilaf ya, termasuk ketika seharusnya menjaga “rahasia”…
iya, mas. mungkin karena sudah kelamaan jadinya terlintas kalau itu bukan rahasia lagi ๐
Waduh ternyata
iya…. ternyata
untuk mengurangi beban emosional, share the secret.
kadang bisa begitu…. tapi, kadang juga bisa berdampak lain. ya, masing2 ada resikonya
Meskipun sharing is xaring ya tetwp harus hati-hati juga ya Bang.
iya, mas. itu intinya…. hati-hati
Nad? Nadia yang itukah mas? *dijitakin Nadia nih…. :P*
Rahasia yang terbongkar.
mungkin nadia itu ๐
masih rajin ya nge-prompt pak rifki, salut
kalau ada ide, mbak. ini juga telat buatnya
masih jadi rahasia kok bang…
“RAHASIA UMUM” ๐
iyah… ๐