Sebenarnya saya bukanlah termasuk orang yang gemar akan aneka jenis makanan atau masakan. Prinsip saya, menu apa saja yang ada di hadapan, itulah yang akan saya santap. Jika ada keinginan untuk mencicipi sebuah masakan, jika lokasi penjualnya mudah untuk dijangkau, maka saya akan berusaha untuk mencarinya. Sementara jika sulit, maka saya tidak akan memaksa diri untuk mencobanya.
Bagaimana dengan Mi Ramen yang saya jadikan judul postingan ini? Sebebanrnya, Mi Ramen adalah makanan yang diinginkan oleh Minyu sejak masa kehamilan Sabiq. Ya, sebuah keinginan yang tertunda cukup lama untuk mewujudkannya. Alhamdulillah, ucapan orang-orang tua yang katanya kalau keinginan istri yang sedang hamil tidak diwujudkan maka kelak anaknya akan ngiler, tidak terjadi. Mungkin itu hanya sebuah mitos belaka. Sabiq tidak ngiler. Hanya saja saat ini produksi air liurnya agak lebih banyak. Barangkali karena saat ini gigi Sabiq dalam proses pertumbuhan. Sabiq sering menggigit-gigit bibirnya sendiri.
Setidaknya ada dua hal yang mungkin bisa dijadikan kambing hitam alias penyebab keinginan Minyu untuk mencicipi Mie Ramen tertunda. Pertama, kami belum menemukan lokasi lokasi restoran yang dekat dengan rumah, sementara saya agak khawatir jika harus mengajak Minyu berjalan ke tempat yang lumayan jauh di masa kehamilannya. Saya dan Minyu juga belum mendapatkan referensi restoran penyedia Mie Ramen yang berkategori halal.
Setelah mendapatkan lokasi restoran yang menyediakan Mie Ramen yang sudah bersertifikat halal, tanggal 17 Agustus 2015 kemarin, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-70, kami bertiga berangkat menuju Gandaria City. Tempat yang jaraknya bisa dibilang tidak begitu jauh dari rumah, tetapi saya belum pernah menginjakkan kaki di dalamnya. Jadi hari itu adalah kali pertama sayang ke Gandaria City π
Tiba di Gandaria City (GanCit), saya langsung bertanya kepada salah seorang satpam mengenai di mana lokasi βEat & Eatβ. Ternyata lokasinya ada di lantai dua, berseberangan dengan lift kaca.
Setelah mendapatkan tempat duduk, Minyu langsung menuju warung penyedia Mi Ramen. Setelah memastikan bahwa Mi ramen yang akan kami nikmati sudah bersertifikat halal, Minyu memesan dua mangkok Mi Ramen. Tak lama kemudian, kami menikmati Mi Ramen tersebut. Alhamdulillah. Keinginan Minyu akhirnya kesampaian juga π
*****
Ada hal yang menurut saya unik yang saya temui di Gancit. Pertama adalah cara membeli aneka makanan dan minuman yang ada di βEat & Eatβ yang menggunakan kartu. Kartu yang berisi saldo uang di dalamnya. Jadi, pembeli harus mengisi saldo kartu tersebut sebelum berbelanja. Selanjutnya, jika masih ada sisa saldo setelah berbelanja, sisa tersebut bisa diuangkan kembali. Saldo tersebut juga masih bisa digunakan dalam jangka waktu tiga puluh hari kalau saya tidak salah.
Selanjutnya ketika saya berbelanja di Giant. Saat akan membayar belanjaan, kasir menanyakan apakah uang kembali sekian ratus rupiah akan disedekahkan dengan menyebutkan Rumah Zakat yang nantinya akan mengelola dana tersebut. Tak hanya itu, di salah satu tiang yang berjarak tak jauh dari deretan kasir, tertempel sebuah laporan singkat yang diterbitkan oleh Rumah Zakat yang berisi jumlah donasi yang terkumpul dalam kurun waktu tertentu beserta alokasi penggunaan dan pemanfaatan donasi tersebut. Jika kondisinya seperti ini, sepertinya saya dan Minyu tidak ragu untuk mendonasikan uang kembalian seperti yang ditanyakan oleh kasir. π
Tulisan Terkait Lainnya :
mie ramen, enak mas Rifki saya suka saya suka…. π
wah… penyuka mi ramen rupanya.
wew… blognya baru lagi neh, mas?
baru reborn, yang lama ngilang hihi…
Jika masalah donasinya lebih jelas, tentu lebih enak ya π .
Aku suka banget mie ramen sekarang!! π Dulu sih ngga suka, tetapi setelah mencoba di Jepang jadi suka deh π .
iya, mas. lebih menenangkan π
mungkin akan beda rasanya kalau makannya langsung di daerah asalnya ya, mas
Di bsd ada ramen village bank. Beberapa sudah pake sertifikat halal
jauh, mas π
Oyaa? Kerjasama dgn RZ ya? Wah bagus sekali idenya π bang, apa nama resto mie ramen halal-nya ya? Masih inget gak? π
iya, dengan RZ.
kalau di gancit di eat & eat, mbak. di dalamnya emang banyak makanan yang dijual, salah satunya mi ramen.
ada dua seh yang saya temukan kemaren yang menjual mi ramen, cuma yang satunya saya nggak hapal namanya, sebab banyak tulisan jepangnya dan belum tahu halal atau nggak.
Saya juga belum pernah makan mie ramen
mungkin bisa nyoba kapan-kapan, mbak
beli makanan pakai kartu itu malah nyebelin kalau menurut saya. soalnya kan kita nggak rutin makan di sana. jadi rasanya gimana gitu kalau harus ngisi kartunya
Sayang sisa uangnya ya bu walaupun cm 3rb (kepikirannya angka ini) π
iya. lumayan kan buat parkir π
ya jelas lah…. pasti kepikiran π
Sisa uang di kartunya bisa lgsg dibalikin mba. Qt ngga perlu pny kartu member. Cukup kalo mau makan disana qt tukar uang dgn kartu. Sisa uangnya jg tertulis d struk setiap membeli makanan. π
Ooo gitu ya. Nggak tahu juga ya apa sistem yang di sini kayak gitu juga. Males duluan soalnya. Heu
iya seh. jelas ribet.
lagipula kira-kira apa untungnya bagi mereka yah?
malasnya itu adalah antrinya… mau ngisi antri…. mau ngambil sisanya juga ngantri π
betul, mbak
Mas, ini makanan yang sedang saya buru tapi bingung nyari yg versi halalnya. Tapi koq yang itu nggak ada kue warna pink bundernya yak ?
kalau kata istri, itu bukan kue, tapi kerupuk.
yang saya beli memang nggak ada wujud itu. cuma kalau beli di Gokana kemungkinan ada. jadi sepertinya ada beberapa versi penyajian mi ramen
Ha ha, saya cuma taunya dari serial naruto aja mas, bentuknya kaya gitu… oooo ternyata ada banyak versi ramen ya
saya seh belum lihat, cuma katanya begitu π
Membeli dengan beli kartu itu lebih dulu hanya memperbanyak pekerjaan. Kan kita gak rajin datang beli mi di situ.
Saya beberapa kali ke Gancit, ongkos parkir resmi mahal pisan, pantesan banyak yang parkir di luar gedung.
iya mas. ribet.
kemarin dua jam, empat ribu atau tiga ribu kalau nggak salah. iyah, yang parkir motor di luar banyak banget. mungkin itu yang niatnya mau lama di gacit. atau mungkin pegawai yang bekerja di lingkungan gancit, biar lebih irit
ramennnya beli dimana tu mas
di gandaria city, mbak. nggak begitu jauh dari rumah lokasinya. restorannya eat n eat
aku tahu gandaria makasih mas jampang ntar tak coba kesana makan
sama-sama, silahkan dicoba
Akhirnya nyobain makan mie ramen eat n eat gancit jg … π
Gmn, enak ngga mie ramennya? π
iya. kesampean juga π
lidah saya ini kurang peka sama rasa masakan, jadi nggak begitu jeli. yang jelas seh tekstur mie-nya beda dengan mi yang lain
Tak kirain tadi soto loh ini mas Rifqi π
ternyata bukan, mas π
Yeaaaay kesampaian juga bundanya Sabiq makan mie ramen. Laman bener sejak hamil pengennya baru terwujud sekarang
Jadi gimana rasanya mas, bikin nagih gak?
kalau di lidah saya, enak aja, mbak. π
tapi ngggak bikin nagih seh