Kue Untuk Minyu

sabiq dan kue black forest

Ketika sudah berada di dalam gedung, saya aktifkan layar handphone untuk melihat jam sambil berharap toko kue yang saya tuju sudah membuka dagangannya.

Tiba di toko kue, saya melihat seorang perempuan sedang membuka penutup tokonya.

“Baru buka, Mbak?” tanya saya.

“Iya,” jawabnya sambil melanjutkan kegiatannya.

*****

Hari senin kemarin, saya putuskan pulang ke rumah di tengah pekerjaan sesuai janji saya kepada Minyu. Sebab tukang pompa air akan melanjutkan pekerjaannya yang belum selesai di hari Minggu. Memanfaatkan momen tersebut, saya bermaksud memberikan sebuah kejutan untuk Minyu. Saya akan membeli dan membawa pulang black forest.

Rencana semula, kue black forest akan dibelikan untuk Sabiq ketika usianya pas satu tahun. Tetapi Sabiq masih terlalu kecil untuk memakan kue tersebut. Jadi ada baiknya kue tersebut untuk Umminya saja dan juga Abinya. Kalaupun Sabiq mau mencicipi, bolehlah sedikit saja 😀

*****

“Black forest-nya ada, Mbak?” tanya saya.

“Ada, Pak!” jawab Mbak penjual sambil menunjukkan tiga buah kue yang bisa saya pilih.

“Saya pilih yang ini saja!” saya menujuk kue yang posisinya berada di tengah.

*****

Sebelumnya, saya dan Minyu pernah berkeinginan untuk membeli black forest yang di AH. Cuma belum pernah kesampaian. Untunglah ada sebuah toko kue di ITC Permata hijau yang menyediakan black forest yang sudah bersertifikat halal.

Tiba di rumah, saya dan Minyu langsung membuka kardus kue dan memperlihatkannya kepada Sabiq. Dan Sabiq pun langsung bersemangat untuk mencobanya. Tangannya langsung mengambil coklat yang terdapat di atas kue. Tak hanya itu, ketika pisau plastik diserahkan kepadanya, Sabiq langsung memukul-mukul black forest tersebut.

*****

“Mau pakai ucapan, Pak? Nanti bisa ditulis,” tanya Mbak Penjual.

“Nggak usah, Mbak,” jawab Saya. “Kalau pakai ucapan, nanti ditulisnya di mana?” tanya saya penasaran.

“Di coklat kepingan.”

“Kalau nggak pakai tulisan dapat coklat kepingannya, nggak?” ini pertanyaan saya yang nggak mau rugi 😀

“Nanti saya kasih, Pak!”

Alhamdulillah, ucap saya dalam hati.

“Itu harga kuenya belum termasuk lilin, ya Pak,” ucap Mbak Penjual.

“Nggak usah pakai lilin, Mbak!”

Saya membeli black forest memang bukuan untuk dijadikan sebagai kue ulang tahun. Jadi untuk apa pakai lilin segala.

*****

Menjelang Ashar, ternyata proses perbaikan mesin pompa air di rumah belum selesai. Sebab ternyata, selain mengganti mata jet, terdapat kebocoran yang nantinya dapat merusak mesin jika tidak diperbaiki. Maklum, mesinnya sudah berumur kurang lebih lima belas tahun.

Karena harus mengantar tukang pompa untuk membawa mesin air ke tempat servis. Setelah mengantarkannya, saya pulang untuk melaksanakan shalat. Saya dan Minyu shalat berjamaah di rumah.

“Terima kasih kuenya!” ucap Minyu selepas doa.


Tulisan Terkait Lainnya :

12 respons untuk ‘Kue Untuk Minyu

  1. dani Desember 1, 2015 / 13:43

    Sweet banget Bang.. 🙂

    • jampang Desember 1, 2015 / 14:00

      kuenya emang manis, mas 😀

  2. lovelyristin Desember 1, 2015 / 14:30

    Untung nanya klo ga pake tulisan dpt coklat kepingannya ga? Klo gak nanya melayang deh tuh coklat kepingan hahahahaha..

    • jampang Desember 2, 2015 / 08:11

      iya, mbak. emang saya nggak mau rugi 😀

  3. zilko Desember 1, 2015 / 17:50

    Ah, jadi pengen black forest nih 😀

    • jampang Desember 2, 2015 / 08:11

      di sana lebih enak kali ya rasanya 😀

  4. Grant Desember 1, 2015 / 18:04

    Wah, Sabiq ulang tahun ya Mas? Selamat ulang tahun buat adek Sabiq ya, semoga jadi anak yg baik, cerdas, dan berbakti.

    • jampang Desember 2, 2015 / 08:10

      belum, mbak 😀
      terima kasih doanya

  5. bundamuna Desember 2, 2015 / 09:29

    Aih so sweet.. Jadi pengen black forest *nelen ludah*

    • jampang Desember 2, 2015 / 09:54

      😀
      silahkan ke toko kue terdekat, mbak

Tinggalkan Balasan ke dani Batalkan balasan