7 Desember 2015
Hari ini Abi tidak bekerja. Rencananya Abi akan mengambil cuti selama tiga hari untuk menemaniku dan membantu Ummi menjagaku yang sedang sakit cacar monyet.
Iya, namanya penyakitnya adalah cacar monyet. Begitulah yang dikatakan oleh dokter yang memeriksaku kemarin sore. Kemarin sore aku dibawa Abi dan Ummi ke klinik untuk mengecen kondisi kesehatanku. Ummi khawatir, jangan-jangan diriku terkena cacar.
Setelah memeriksa dan mendengar jawaban Ummi atas pertanyaan yang diajukan, dokter menyimpulkan bahwa diriku terkena cacar monyet.
Kata dokter, bercak merah yang muncul di tubuhku berbeda dengan bercak cacar air. Sebarannya tidak di seluruh tubuh, melainkan hanya di bagian leher, dada, dan punggung. Selain itu, suhu tubuhku tidak tinggi, normal sepergi biasa. Aku tetap suka bermain dan bergerak serta nafsu makanku juga tidao berkutang. Berdasarkan hal itulah dokter menyimpulkan bahwa diriku terkena cacar monyet.
Nama penyakitnya lucu. Kenapa monyet dibawa-bawa yah? Padahal penyakit ini tidak ada kaitannya sama sekali dengan binatang monyet.
Jika cacar air disebabkan oleh virus, maka cacar monyet disebabkan opeh bakteri. Sebenarnya, kulit yang sehat mampu menjadi benteng yang kuat untuk melawan bakteri tersebut. Namun karena satu dan lain hal, benteng itu bisa jatuh juga.
Mungkin yang cacar monyet yang aku alami ini dikarenakan kulitku mengalami iritasi, lalu berkeringat, apalagi ketika beberapa hari yang lalu aku pergi ke kebun binatang, kemudian terasa gatal dan aku garuk-garuk dengan jariku. Sementara diriku sekarang sudah aktif bergerak ke sana ke sini dan gemar memegang benda apa saja yang menarik perhatianku, jadilah bakteri menempel di jariku yang kugunakan untuk menggaruk. Akibat selanjutnya, ya seperti yang aku alami saat ini.
Setelah diperiksa kemarin, dokter memberikanku antibiotik. Menurut Ummi yang mengerti soal kesehatan, tidak apa-apa aku meminum antibiotik itu, sebab bercak yang ada di tubuhku sudah banyak sehingga tidak mungkin di atasi dengan obat luar seperti salep.
Mudah-mudahan, dalam dua tiga hari ini, bercak merah di tubuhku berkurang dan menghilang agar aku tak perlu datang lagi ke dokter untuk kontrol dan yang terpenting aku bisa sembuh sepergi sedia kala. Aamiin.
Baca Juga Diaryku Lainnya :
- Sabiq’s Diary : Ke Taman Safari
- Sabiq’s Diary : Truk Mainan
- Ketika Anak dan Ayah Bercerita Tentang Lebaran yang Seru
- Sabiq’s Diary : Bukan Demam Berdarah
- Sabiq’s Diary : Jalan-jalan ke Seaworld
- Sabiq’s Diary : Aku Sudah Bisa Berjalan
- Sabiq’s Diary : Belajar Berjalan
- Sabiq’s Diary : Minum Susu dan Yoghurt
- Sabiq’s Diary : Corat-coret
- Sabiq’s Diary : Turun Dari Tempat Tidur
cepet sembuh yah Sabiq, aku baru tau ada cacar monyet mas.
Terima kasih doanya tante. Ada seh istilah medisnya, cuma dokter yang meriksa aku bilang… Kalau bahasa kampungnya ya cacar monyet
Oalah. Semoga cepet sembuh ya Sabiq. Kasihan kalo anak kecil sakit…
Terima kasih doanya, om
baru dengar nih sakit cacar monyet. tahunya cacar air dan cacar api
btw, mas rifki saya ada info beberapa GA nih. kali aja mau ikutan
http://rosimeilani.com/2015/12/04/ga-sejuta-kisah-ibu/
http://www.monilando.com/2015/11/giveaway-spread-good-story.html
http://duniabiza.com/2015/12/01/give-away-desember-me/
http://www.annisast.com/2015/12/familytalkxhijup-giveaway-pengalaman.html#more
Aku juga baru tahu, tante.
Terima kasih infonya…. Abi pasti ikutan kalau bisa 😀
cepet sembuh ya Sabiq….baru dngr ada cacar monyet…
Terima kasih, tante. Aamiin.
Sebutan buat orang kampung, begitu kata dokternya
Cepat sembuh ya Sabiq
Terima kasih, om
cepet sembuh yaa sabiiq.. sama dengan yg lain, baru denger itu cacar monyet 😦
Terima kasih doanya tante.
Waduh cepat sembuh ya Sabiq. Terus terang saya tumben mendengar penyakit ini, saya kira awalnya mirip biang keringat tapi bukan ya?
Memang menggaruk itu sebenarnya sangat tidak boleh, ibu saya bilang tangan itu kalau menggaruk bagaikan setan, sebab dampaknya nanti bisa sampai luka dan infeksi yang menyembuhkannya akan jauh lebih repot :hehe. Jadi jangan digaruk, mending dikasih obat gosok atau bedak dingin… :hehe.
Bercaknya beda, om. Kalau cacar sendiri ada bbrp macam, semisal cacar air dan cacar api. Ini satu jenis lagi, cacar monyet.
Yang namanya gatal itu kan paling enak digaruk, om 😀
Terima kasih doanya.
Iya sih paling enak digaruk… tapi kalau jadinya berabe kan repot kitanya :hehe.
Ya, sama-sama.
Kadang aku garuknya pas sedang tidur, om
Oalah… sama kita :haha.
😀
Semoga cepat sembuh Sabiq.
Terima kasih doanya, om. Aamiin
Sabiq semoga lekas sembuh. Alhamdulillah ayah Sabiq bisa cuti 🙂 jd ada yg nemani Ummi.
Terima kasih, tante.
Iya… Akhirnya Abi bisa cuti stelah sebelumnya ditolak 😀
Anakku juga pernah kena cacar monyet. Cepat sembuh ya… Jangan digaruk kalau gatal karena bisa menyebabkan bercaknya meluas ke tempat yang lain.
Terima kasih tante. Terkadang aku ngak sadar menggaruknya ketika sedang tidur 😦
Cepet sembuh, ya, dek.
Terima kasih, tante