Ada ungkapan yang pernah saya dengar bahwa, “Doa orang tua itu, terutama ibu, maqbul. Sumpah keduanya pun manjur.” Tentunya, tak ada satu pun orang tua di muka bumi ini yang menyumpahi anak-anaknya agar mendapatkan kesulitan apalagi bencana. Yang ada justru sebaliknya, setiap orang tua pasti akan mengharapkan agar anak-anak mereka tumbuh, berkembang, dan hidup dalam keadaan yang baik dan bahagia, menjadi anak-anak yang sholeh.
Pastinya, orang tua akan selalu memanjatkan doa setiap waktu demi kebaikan anak-anaknya. Doa pun mulai mengalir dari lidah para orang tua ketika sang anak masih berada di dalam rahim. Bahkan saat menjelang proses persalinan, Al-quran mencatat doa yang dipanjatkan oleh pasangan Adam dan Hawa.
Coba kita tengok surat ketujuh, Al-A’raf ayat 189 :
Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya Dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, isterinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami-isteri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: “Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang saleh, tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur”.
Ketika fase mengandung memasuki masa yang paling berat, yaitu mendekati proses persalinan, Adam dan Hawa memohon kepada Allah dengan wasilah rasa sakit yang ditanggungnya ketika akan mengemban amanah baru berupa kelahiran seorang anak. Karena gambaran tersebut tercatat di dalam Al-quran, maka tentu saja hal tersebut diperbolehkan.
Mungkin jika menggunakan bahasa sejhari-hari, menjelang proses persalinan, sang suami atau calon ayah memanjatkan doa dengan kata-kata seperti ini :
Duhai Allah, dalam rasa sakit yang dirasakan oleh istriku saat akan melahirkan, kumohon gantilah rasa sakitnya dengan anak yang sholeh yang akan dia lahirkan, tentu kami akan sangat beryukur dengan hal itu.
Di saat yang sama, sang istri sebagai calon ibu juga berdoa dengan kata-kata seperti berikut :
Duhai Allah, dalam rasa sakit yang tengah aku rasakan ini dalam mengemban amanahmu, kumohon ya Allah, gantilah rasa sakit ini dengan lahirnya anak sholah yang telah engkau tetapkan. Tentulah saya akan sangat bersyukur kepadamu dan ridho dengan rasa sakit ini.
Wallaahu a’lam.
Tulisan Terkait Lainnya :
- Para Lelaki Masbuq
- Jika Tentang Rasa
- Bisa Jadi…
- Antara Ikhlas dan Buang Air Besar
- Tiga Orang Anak yang Bersalaman Selepas Shalat
- Membalas VS Memaafkan
- Kisah Rasulullah yang Kental dalam Pesan Moral Namun Rapuh dalam Validitas
- Dua Sisi Digital Lifestyle
- Strategi Sedekah
- Dhuha dan Tilawah Para Pengemban Amanah
Makasih Bang Rifki.. 🙂
sama-sama, mas
Anak memang segala2nya yaa.. 🙂
iya mbak.
Jadi keingat pas lahiran kemaren. Real struggle, tapi bahagianya tak kekira….
Mksih bisa merefresh.
Alhamdulillah 😀
Sama-sama, mbak
anak solih/ah memang dambaan ya mas. tfs.
Iya, mbak. Setiap ortu pasti mendambakan anak yg sholeh
Eeh iya..pas lahiran anak peetama ga ada suster yg mendampingi hawa ya :p
Kan baru berduaan aja di bumi ini 😀
Artikelnya bagus, Makasih 🙂
sama-sama, semoga bermanfaat