My Dearest Syaikhan : Catatan Akhir Pekan yang Tak Tertunaikan


Sabtu, 12 Maret 2016

Syaikhan, pagi ini, di layar handphone Abi muncul sebuah notifikasi atau pengingat. Pengingat akan janji yang Abi ucapkan di pertemuan kita sebelumnya bahwa Abi akan mengajakmu ke Kebun Binatang Ragunan. Sebuah tempat yang sudah pernah kita kunjungi beberapa kali.

Untuk memenuhi janji tersebut, Abi memulai beberapa aktifitas lebih awal. Mulai dari mencuci baju, sarapan pagi, hingga mengurangi waktu jalan-jalan pagi bersama adikmu, Sabiq.

Setelah segalanya sudah selesai, Abi berangkat ke Depok untuk bertemu dirimu dengan mengendarai sepeda motor. Dalam perjalanan, muncul beberapa rencana dan khayalan di pikiran Abi tentang bagaimana kita akan berangkat ke Kebun Binatang Ragunan dan apa yang akan kita lakukan di sana.

Pertama, bagaimana kita berangkat ke Kebun Binatang Ragunan

Yang paling praktis dan paling cepat adalah dengan menggunakan sepeda motor. Hanya saja, Abi cuma membawa satu helm. Sementara dirimu juga perlu mengenakan helm. Abi berpikir, mungkin nanti Abi akan meminjam helm kepada siapa saja yang punya di rumahmu. Seandainya tidak ada satu orang pun yang memiliki helm, Abi berniat akan menggunakan jasa ojek online. Namun bukan untuk mengantarkan kita atau dirimu, Abi hanya butuh helmnya. Tak mengapa membayar untuk jasa ojeknya meski yang digunakan hanya helmnya saja.

Pilihan berikutnya adalah menggunakan taksi. Ketika Abi baru saja keluar dari ATM di salah satu Pom Bensin, Abi melihat sebuah pool taksi tepat berada di depan Pom Bensin. Di pintu masuk pool taksi tersebut Abi melihat sebuah spanduk yang berisi nomor telpon untuk pemesanan taksi. Abi langsung mengambil gamba spanduk tersebut untuk berjaga-jaga jika kita akan berangkat ke Kebun Binatang Ragunan dengan menggunakan taksi.

Pilihan terakhir adalah dengan naik angkot. Abi teringat ketika kita pergi ke Kebun Binatang Ragunan beberapa tahun lalu. Saat itu kamu tidak mau naik motor karena merasa capek dan tidak mau pula naik taksi karena takut mabuk. Taksi itu bau, menurutmu saat itu. Kamu lebih suka memilih naik angkot. Jika kita benar-benar naik angkot, maka itu artinya kita akan mengulangi perjalanan yang hampir sama dengan perjalanan dari Depok ke Kebon Jeruk sekian tahun silam. Jika kamu sudah lupa bagaimana detilnya perjalanan saat itu, kamu bisa membaca catatan Abi tentang perjalan tersebut yang Abi beri judul “Petualangan Syaikhan di Akhir Pekan”.

Kedua, menu apa akan kita santap saat makan siang ketika berada di dalam Kebun Binatang Ragunan.

Syaikhan, apa kamu masih ingat dengan menu kesukaanmu ketika Abi mengajakmu ke ITC Permata Hijau? Ayam garing-garing. Begitu dirimu menyebut makanan tersebut. Karena teringat dengan menu tersebut, maka di dalam perjalanan ke Kebun Binatang, Abi akan mampir dahulu untuk membelikanmu paket ayam garing-garing, mungkin ditambah dengan kentang goreng, yang nantinya akan kita santap bersama di pelataran masjid yang ada di dalam Kebun Binatang Ragunan selepas melaksanakan shalat zhuhur berjama’ah.

Ketiga, apa yang akan kita lakukan atau kita lihat di Kebun Binatang Ragunan.

Setelah melalui pintu masuk, kpastinya akan ada para tukang foto yang sudah bersiap dengan kamera untuk mengambil foto para pengunjung. Kita akan sengaja berpose agar para tukang foto tersebut bisa mendapatkan foto kita yang terbaik. Lalu di saat pulang, Abi akan menebusnya. Pastinya, foto tersebut akan menjadi kenang-kenangan berharga bagi kita berdua.

Selain itu, Abi juga sudah menyiapkan handphone dengan kamera depan sehingga kita bisa dengan mudah melakukan selfie. Tak lupa, sebuah tongsis sudah Abi masukkan ke dalam Luminox yang Abi bawa.

Selanjutnya, kita akan berkeliling untuk melihat hewan-hewan yang ingin kamu lihat. Dahulu, binatang yang paling berkesan bagi dirimu adalah gajah. Sebab saat itu kamu melihat gajah yang sedang pipis dan pup. Kamu masih mengingatnya, Syaikhan?

Abi juga akan mengajakmu ke Schmutzer untuk melhat gorilla dan primata lainnya. Dahulu, kita juga pernah mendatangi tempat tersebut. Abi masih menyimpan fotomu ketika sedang menaiki anak tangga yang berada di dalamnya.

Syaikhan, begitulah yang ada di dalam bayangan Abi tentang rencana kita hari ini. Pasti akan sangat seru dan menyenangkan, bukan? Abi pun akan mengabadikan apa yang kita lakukan bersama di akhir pekan ini menjadi salah satu “Catatan Akhir Pekan Bersama Syaikhan” di blog ini.

Sekitar pukul sepuluh, Abi tiba di rumahmu. Abi bertemu dengan Yangkung dan Yangti yang sepertinya baru pulang. Keduanya langsung memberitahukan Abi bahwa dirimu tidak ada di rumah. Kamu pergi dengan Ummi dan Abu.

Syaikhan, ternyata apa yang Abi bayangkan selama perjalanan menuju rumahmu tidak bisa menjadi kenyataan. Mungkin kita bisa melakukannya di lain waktu.

Syaikhan, Abi kemudian teringat dengan sebuah hadits yang berkisah tentang tiga orang yang terjebak di dalam gua. Tenaga mereka bertiga nyatanya tidak mampu mendorong batu yang menutupi mulut gua. Ketiganya kemudian berdoa dengan menyebutkan kebaikan yang pernah mereka lakukan agar Allah Subhanahu Wa Ta’ala menolong dan mengeluarkan mereka dari dalam gua.

Syaikhan, Abi akan melakukan hal yang sama dengan ketiga orang itu. Abi akan berdoa untukmu.

“Ya Allah, jika perjalanan dari Kebon Jeruk ke Depok untuk menemui anak hamba dan memenuhi janji hamba kepadanya meskipun tak bertemu dan tidak bisa mengajaknya ke Kebun Binatang adalah sebuah kebaikan di sisi-MU, maka dengan kebaikan itu, limpahkanlah rahmat dan kasih sayang-Mu kepada anak hamba, Syakhan. Jagalah dan lindungilah dirinya di manapun dia berada. Sesungguhnya, Engkau adalah sebaik-baik pelindung dan penjaga. Aamiin.”


Tulisan Terkait Lainnya :

10 respons untuk ‘My Dearest Syaikhan : Catatan Akhir Pekan yang Tak Tertunaikan

    • jampang Maret 12, 2016 / 22:26

      Yup. Untuk membedakan dengan panggilan ke saya, syaikhan manggilnya begitu.

  1. wisnuwidiarta Maret 12, 2016 / 22:30

    Ok.. may be next time kalau mau datang ditelpon dulu? Atau memang surprise?

    • jampang Maret 12, 2016 / 22:37

      Mungkin syaikhan lupa kali yah. Soalnya saya tulis janji itu di buku tulis yang dipake buat main perang2an.

  2. dani Maret 13, 2016 / 06:30

    perjalanan angkotnya pasti terasa seperti petualangan ya Syaikhan. Hiks. Terharu-terharu gimanaa gitu Bang bacanya… (T.T)

    • jampang Maret 13, 2016 / 23:22

      bagi syaikhan waktu itu…. sepertinya seru dan menyenangkan naik angkot itu, mas 😀

      ya memang sedih karena rencana tidak bisa terlaksana, mas

  3. ayanapunya Maret 13, 2016 / 12:23

    Moga pertemuan berikutnya tidak tertunda lagi

  4. zilko Maret 13, 2016 / 18:47

    Yahh, ngga jadi ke kebun binatang ya. Mudah-mudahan kesempatan selanjutnya segera datang ya 😀

    • jampang Maret 13, 2016 / 23:21

      iya nih… nggak jadi. ya semoga kesempatan itu bisa segera datang. aamiin

Tinggalkan jejak anda di sini....

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s