Seorang lelaki duduk melepas lelah sambil menyeka keringat di wajah. Napasnya masih terengah-engah. Pandangannya tertuju pada roda belakang sepeda motornya yang sedang ditambal oleh tukang tambal ban pinggir jalan. Bannya bocor tertusuk sebuah paku kecil.
Lelaki lain di belahan bumi yang terpisah jarak cukup jauh, terlihat duduk sambil mengaduh. Kedua tangannya memegangi telapak kaki kanannya yang berdarah. Tak deras memang, tapi perihnya cukup terasa. Telapak kaki kanannya tertusuk duri kecil di jalan. Mungkin hal itu tak akan dialaminya jika dia mengenakan alas kaki.
Paku dan duri. Keduanya adalah benda yang kecil. Biasa dianggap remeh. Tetapi jika tak berhati-hati, keduanya menyembunyikan masalah besar dan di suatu waktu bisa menimbulkan akibat yang dahsyat.
Seseorang tak akan tersandung oleh gunung. Kakinya hanya mungkin tersandung oleh kerikil. Yang merusak pandangan mata bukanlah batu yang besar, melainkan debu atau pasir yang kecil.
Sebuah kebaikan kecil, bisa menghantarkan seseorang ke surga. Sebaliknya, perkara yang kecil, juga bisa menyeret seseorang jatuh ke jurang neraka. Pernah mendengar bahwa sesesorang dimasukkan ke dalam surga karena seekor lalat dan seseorang lainnya dimasukkan ke dalam neraka juga karena seekor lalat?
Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Salam Bersabda “Ada seseorang masuk surga karena seekor lalat dan masuk neraka karena seekor lalat pula.”
Para Sahabat bertanya, “Bagaimana bisa terjadi demikian, wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab “Terdapat dua orang yang berjalan melewati suatu kaumm yang mempunyai berhala, tak seeorangpun diperkenankan melewati berhala itu sebelum memberikan sesuatu.
Mereka berkata kepada salah seorang dari kedua lelaki tersebut, “Berikanlah korban kepada berhala itu!”
Dia menjawab, “Aku tidak mempunyai apa-apa untuk berkorban.”
Mereka berkata lagi, “Berikanlah korban sekalipun dengan seekor lalat.”
Kemudian dengan seekor lalat itu, ia memberikan sesaji dan oleh mereka diperkenankan ia meneruskan perjalanannya. Karena perbuatannya itu, ia kemudian masuk neraka!
Kemudian mereka berkata kepada yang seeorang lagi, ”Berikanlah korban!”
Orang yang kedua ini menjawab, “Aku tidak akan berkorban sedikitpun kecuali kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Kemudian ia memenggal leher orang itu, dan ia masuk syurga.”
Menurut pendapat Syaikh Shalih Al-Fauzan dalam kitab I’anatul Mustafid, hadist mursal shahabi, menurut jalan Thariq bin Syihab, dia juga berkata, Sekalipun mursal shahabi, ia tetap dapat menjadi hujjah.
Allah SWT merahasiakan kemurkaan-Nya pada maksiat yang dilakukan pada-Nya.
Allah Subhanahu Wa Ta’aala merahasiakan kemurkaan-Nya pada maksiat yang dilakukan pada-Nya.
Kemaksiatan bisa besar bisa kecil. Hasilnya pun bisa berupa dosa besar dan dosa kecil. Namun tak ada yang tahu, kemaksiatan atau kesalahan mana, entah itu kecil atau besar yang akan mengundang murka Allah Subhanahu Wa Ta’aala.
Jika sebuah kebaikan kecil bisa bernilai besar di pandangan Allah Subhanahu Wa Ta’aala, maka tak ada alasan memilah-milih kebaikan untuk dilakukan. Sebaliknya, jika sebuah kemaksiatan kecil bisa bernilai besar di pandangan Allah Subhanahu Wa Ta’aala, maka tak ada alasan untuk memilah-milih kemaksiatan untuk ditinggalkan.
Semoga kita, bisa melakukannya. Aamiin.
Wallaahu a’lam.
Tulisan Terkait Lainnya :
- Para Lelaki Masbuq
- Jika Tentang Rasa
- Bisa Jadi…
- Antara Ikhlas dan Buang Air Besar
- Tiga Orang Anak yang Bersalaman Selepas Shalat
- Membalas VS Memaafkan
- Kisah Rasulullah yang Kental dalam Pesan Moral Namun Rapuh dalam Validitas
- Dua Sisi Digital Lifestyle
- Strategi Sedekah
- Dhuha dan Tilawah Para Pengemban Amanah
aamiin.
allahumma aamiin
Makasih ya Bang. Amiiin.
sama-sama, mas
Duh ini adem sekali bang…
seeprti di ruangan ber-AC yah 😀
Amiinn..semoga kita bisa menghindari kemaksiatan2 baik besar maupun kecil sekalipun..amin amin
Nice post bung..
aamiin yaa rabbal ‘aalamiin
terima kasih
Kasih jempol…
Mantep Bang :’) Aku baru tau kisah tentang si Lalat itu :’) dan yaaak, bener deh. Jangan menyepelekan hal yang kecil sekalipun :’)
terima kasih, feb.
mudah-mudahan kita tidak menyepelekan hal-hal yang kecil yah
Sama-sama, Mas 🙂
Aamiin :’) Jangan sampai menyepelekan sesuatu deh ya mas 🙂
Yup
amin ya alloh,…
aamiin