4 Mei 2016
Menjelang sore, Ummi menelpon Abi yang masih berada di kantor. Ummi meminta Abi segera pulang untuk mengantarkan Ummi dan aku ke rumah Uyut. Aku sakit. Badanku panas. Ada sariawan di dekat tenggorokanku. Bakal gigi baruku juga terlihat di gusiku. Akup jadi rewel. Tidak mau makan kecuali buah pepaya dan bubur. Minum ASI pun aku tak mau.
Ketika Abi sudah tiba di rumah, Ummi dan aku bersiap-siap untuk berangkat ke rumah Uyut.
Di rumah Uyut, aku dibuatkan ramuan dari daun saga. Uyut memetik daun saga yang pohonnya tumbuh di depan rumah. Daun saga tersebut dicampur air kemudian diremas-remas hingga saripatinya keluar dan airnya menjadi kehijauan. Aku diminumkan ramuan daun saga tersebut.
Selain itu, Uyut juga membalurkan seluruh badanku dengan daun sengugu dan kapur yang diremas-remas dengan sedikit air. Tujuannya agar panas badanku turun.
5 Mei 2016
Meski ada sedikit perubahan dibanding hati sebelumnya, Ummi meminta Abi membelikan obat di apotik untukku. Dua macam. Satu berbentuk puyer untuk menurunkan panas badanku. Satu lagi berupa obat tetes untuk menyembuhkan sariawanku. Harga totalnya sekitar sebelas ribu rupiah.
Hari itu aku meminum kedua obat tersebut.
Rupanya, akibat aku tak mau minum ASI, Ummi terkena imbasnya juga. Tubuh Ummi juga sakit karena ASI yang seharusnya kuminum tetap tersimpan di dalam tubuhnya dan terpaksa harus dikeluarkan agar sakit yang dirasakan Ummi bisa berkurang.
6 Mei 2016
Alhamdulillah, aku sudah merasa baikan. Aku sudah mau makan meski porsinya tidak sebanyak biasanya. Aku juga sudah mau minum ASI lagi. Gigi batuku sudah terlihat keluar dari gusiku, tetapi baru sebagian kecil.
Oh ya, aku jadi sering ingin berdiri. Ketika Abi dan Ummi makan sambil menyuapiku, aku tak bisa duduk diam di tempat berlama-lama. Aku akan mendekati Ummi dan menjadikan kaki atau tangan Ummi sebagai pegangan untuk berdiri. Jadinya, Ummi akan kerepotan. Mau makan tidak bisa karena khawatir aku akan terjatuh, mau menyuapiku juga tidak bisa. Begitu pula dengan Abi. Apalagi aku sudah bisa berdiri lepas tangan selama beberapa detik. Abi dan Ummi jadi lebih repot 😀
Oh iya, om dan tante, sudah tahu belum kalau salah satu tulisan Abi masuk final? Sudah bantu share tulisan Abi belum? Kalau belum, bantu Abi supaya tulisannya jadi yang terviral dengan mengklik banner share ke facebook yang ada di sebelah kanan catatan harianku ini kalau om dan tante membaca catatanku ini di komputer atau laptop. Kalau om dan tante membaca catatanku ini dengan handphone, banner share ke facebooknya ada di sebelah bawah. Terima kasih ya om dan tante.
Tulisan Terkait Lainnya :
- Sabiq’s Diary : Ke Taman Safari
- Sabiq’s Diary : Truk Mainan
- Ketika Anak dan Ayah Bercerita Tentang Lebaran yang Seru
- Sabiq’s Diary : Bukan Demam Berdarah
- Sabiq’s Diary : Jalan-jalan ke Seaworld
- Sabiq’s Diary : Aku Sudah Bisa Berjalan
- Sabiq’s Diary : Belajar Berjalan
- Sabiq’s Diary : Minum Susu dan Yoghurt
- Sabiq’s Diary : Corat-coret
- Sabiq’s Diary : Turun Dari Tempat Tidur
Ini demam karena tumbuh gigi ya?..
Iya, om. Gigi baruku baru mau tumbuh dan sariawa juga
Alhamdulillah, giginya udah keluar, mau aktif lagi,, semoga sabiq tetap sehat.
Terima kasih… Aamiin.
Hihi sabiq bantuin ngiklan 😀
abangku juga dulu bantu ngiklan, tante 😀
Allohummasfiek ya, sabiq
Aamiin. Terima kasih, tante
Untung sudah baikan ya 🙂
Iya, om. Alhamdulillah 😀
obat panasnya sabiq dari yang puyer? gak pake paracetamol sirup aja?
setelah minum paracetamol nggak ada perubahan, jadinya aku minum puyer, tante