“Tuan Putri, kamu telah mengecewakanku!”
Ucapan Pangeran Paksi beberapa hari yang lalu kembali terngiang di telinga Putri Cintana. Semula Putri Cintana tak menghiraukan apa yang didengarnya. Saat itu, hatinya sedang berbunga-bunga. Dirinya baru saja berjumpa kembali dengan Pangeran Anggara, lelaki yang di masa lalu pernah mengisi seluruh ruang hatinya.
“Maafkan, aku Putri. Selama empat belas tahun aku tak pernah memberimu kabar berita. Bukannya aku tak mau melakukannya. Tetapi karena aku tak bisa. Masa persiapanku untuk menjadi seorang raja di pengasingan, telah mengurungku rapat-rapat dari dunia luar. Termasuk berinteraksi dengan dirimu,” ucap Pangeran Anggara di tepi sebuah danau di pinggiran Kerajaan Cahaya.
Namun setelah bertemu dengan Pangeran Paksi yang telah mengetahui kebersamaannya dengan Pangeran Anggara, Putri Cintana merasa apa yang dilakukannya adalah sebuah kesalahan. Tetapi dirinya tak kuasa menolak untuk melakukan kesalahan itu.
“Pangeran Anggara, kamu jahat!” pekiknya dalam hati. “Semua kenangan kita di masa lalu sudah kupendam dalam-dalam. Lalu kini kau datang tiba-tiba dan mencoba menggalinya kembali. Sebutan apa yang layak atas perlakuanmu itu selain jahat. Jahat!”
Hati dan pikiran Putri Cintana menjadi gundah dan gelisah karena tak mampu mencegah kembalinya kenangan indah bersama Pangeran Anggara ditambah lagi dengan rasa bersalah terhadap Pangeran Paksi. Dia juga tak ingin membuat keluarga Kerajaan Cahaya malu akibat kesalahannya. Pikirannya semakin kalut. Antara sadar dan tidak, dia memutuskan untuk keluar dari istana, melarikan diri ke dalam hutan.
Sebuah keputusan yang berakibat fatal.
Di dalam hutan, Peri Hitam yang jahat telah menantinya. Tanpa menunggu jeda, Peri Hitam langsung menculik Putri Cintana dan mengurungnya di sebuah gua.
Kabar hilangnya Putri Cintana di dalam hutan sampai ke telinga Pangeran Paksi. Meski pernah dikecewakan, namun hati Pangeran Paksi tergerak untuk mencari dan menemukan Putri Cintana. Apalagi, Raja dan Ratu Kerajaan Cahaya juga meminta bantuan untuk mencari sang putri secara langsung.
Pangeran Paksi memacu kudanya menuju hutan di mana Putri Cintana terakhir terlihat. Dengan kemampuannya, Pangeran Paksi berhasil melacak jejak Putri Cintana hingga ke pintu gua.
Di dalam gua, Pangeran Paksi bertemu dengan seseorang yang sudah dikenalnya.
“Pangeran Anggara?” tanya Pangeran Paksi memastikan.
“Ya. Aku Anggara dari Korkot,” jawab Pangeran Anggara. “Anda siapa dan apa yang anda lakukan di sini?”
“Aku Paksi dari Lantana. Aku ke sini untuk mencari Putri Cintana.”
“Kalau begitu, mari kita cari sama-sama!” ajak Pangeran Anggara.
Tanpa ada rasa curiga, Pangeran Paksi mengikuti ajakan tersebut. Keduanya melangkah semakin dalam memasuki ruang gua.
“Itu dia!” teriak Pangeran Paksi. “Putri Cintana!”
Di tengah-tengah sebuah ruang gua, Putri Lantana terkurung oleh sulur-sulur yang dikendalikan oleh Peri Hitam.
“Aku akan membebaskannya!”
“Silahkan jika anda mampu,” balas Pangeran Anggara diiringi senyuman sinis.
Dengan sekuat tenaga, Pangeran Paksi memutuskan tali-tali sulur yang mengikat tubuh Putri Cintana. Dengan sekali tarikan, putuslan semua sulur-sulur tersebut. Sementara tubuh Peri Hitam juga terlontar ke belakang. Putri Cintana terbebaskan.
Pangeran Anggara berlari mendekati Peri Hitam.
“Peri Hitam, bagaimana dia bisa membebaskan Putri Cintana? Bukankah kau mengatakan hanya diriku yang bisa membebaskannya?” tanya Pangeran Anggara.
“Aku tak kuasa melawan takdir Pangeran,” jawab Peri Hitam. “Kedua orang tua Putri Cintana telah menerima lamaran lelaki itu!”
*****
Baca Juga Prompt Lainnya :
- [Prompt#135] Pacar Sesaat
- [Prompt#121] Kutu-Kutu Hendak Menjadi Kupu-kupu
- [Prompt#120] Hanya Sejengkal
- [Prompt#119] Perbedaan
- [Prompt#118] Perjumpaan Kembali
- [Prompt#117] Senyum Ibu
- [Prompt#116] Lidah Perempuan
- [Prompt#115] Sayap yang Patah, Hati yang Terbelah, dan Jaring Laba-laba yang Lemah
- [Prompt#114] Ada Apa Dengan Cintana?
- [Prompt#113] Adin dan Sani
Keren masbroo..
Apalagi nama pangerannya sama dengan nama saya, Anggara.. hehe
Lanjutkan ceritanya ya bro! joss
😀 terima kasih… terima kasih… tapi nggak jahat seperti si pangeran itu, kan? 😀
Nggak donk… yang sama cuma namanya, hehe
syukurlah 😀
fanfiction ala-ala AADC 2 yaah ini hehehe :3
kurang lebih begitu, mbak 😀
baguuus bang.. nabila sukaa haha
terima kasih 😀 😀
hahaha AADC nya keren. 😀
😀 terima kasih, mbak
Lhooo, AADC 2 seperti ini kah jalan ceritanya? Wah, spoiler nih 😛 .
kurang tahu, mas. saya belum nonton 😀
bisa nih kak jadi aadc 3 🙂
Yang kedua aja saya blm nonton, mbak
sama pak saya juga belum
cepat banget saya tuanya yah…. sebelumnya kak sekarang jadi pak 😀
😀
Jd penasaran sama AADC….. Berburu spoiler ah….
saya sendiri belum nonton, mbak 😀
Klo abis nonton sama Minyu ntar, bikin postingan spoiler ya hehehe. Tp mending nonton Civil War sih menurutku…. Klo Minyu suka film superheroes lho ya
minyu seh ngajakin, cuma kan nggak mungkin ngajak sabiq. jadinya batal 😀
masa minyu nonton sendiri saya jagain sabiq di luar bioskop 😀
ya sih, hahaha. udahlah tiru caraku saja. tunggu AADC di TV dan Civil War nunggu tayang di internet 😀 😀
siap 😀