
“Ibu tak akan pernah memberikan restu!” ucap Ibu dengan nada tinggi sekali. Aku belum pernah melihat ibu semarah ini.
Wajah Alisa, perempuan yang baru saja kunikahi secara siri beberapa hari yang lalu, terlihat ketakutan. Kedua tangannya menggenggam erat tangan kananku.
“Tapi kami sudah menikah, Bu! Berikanlah kami restu!” pintaku.
“Tidak! Seenaknya saja kamu mencampakkan Anisa yang telah memberimu seorang anak demi perempuan ini. Lalu kalian berzina agar tak ada lagi yang bisa mencegah keinginan kalian!”
Selepas meluapkan emosinya, ibu jatuh pingsan.
“Ibu!” teriak seorang perempuan dari dalam rumah. Di hadapanku, Anisa, mantan istriku sekaligus kakak kandung Alisa, memeluk tubuh ibu.
Baca #FF100Kata Lainnya :
Doyan ya doyan tapi jangan kemaruk gitu lah.. Melanggar aturan agama pula! One sister at a time dong…
Sebenarnya sudah cerai, mas. Tersirat dari kata “mencampakkan”.
Oh.. Bukannya meninggalkan tanpa cerai juga bisa?
kalau ditanya bisa ya bisa aja 😀
cuma konsekuensi hukumnya bisa berbeda
Ya bener
salah satu kenapa kejadian di atas bisa terjadi adalah ketika tinggal seruma bersama ipar
Iya.. Banyak hadis yg menyebutkan bahayanya tinggal bersama ipar..
nah… itu…
Lhoh?
Kenapa?
Gpp
Nggak usah takut dan malu-malu, mbak. Yang mau disampaikan disampaikan saja 😀
hadeeeuuhhh
😦
Sidah ku duga.. Mereka bersaudara
dari namanya?
Yups…
Wajar aja sang ibu gak kasih restu..
mantap bisa nebak.
iyah, pastinya marah besar
Dan suasana mendadak tegang sekali 🙂
pastinya, pak
Ngerik lah ini.. 😐
iya, mbak
Waduh twist-nya…
😀