Teriakan itu terdengar ketik pintu bis yang saya tumpangi terbuka. Teriakan itu berasal dari pengendara sepeda motor yang berhenti di sisi kiri jalan menuju Bandara Soekarno-Hatta.
*****
Agak deg-degan juga ketika bis yang saya tumpangi dari arah Blok M menuju Bandara Soekarno-Hatta harus sering berhenti karena melintasi jalur macet, apalagi dengan dicabutnya peraturan 3 in 1. Jalan Gatot Subroto, terutama di depan kantor saya, sepertinya tak pernah sepi ketika menjelang sore.
Saya sempat kaget juga ketika pak sopir tidak belok kiri ketika akan memasuki Jalan Gatot Subroto. Pak sopir mengambil jalan lurus di bawa putaran Semanggi dan menyusuri jalan yang berlawanan arah dengan tujuan.
Rupanya pak sopir melakuian hal tersebut agar bisa masuk jalan tol. Sebab kendaraan dari arah Blok M yang menyusuri Jalan Sudirman dan langsungmemasuki Jalan Gatot Subroto tidak diperkenankan masuk pintu tol dan dipaksa harus melewati jalan non tol yang menuju Slipi. Pak sopir sepertinya sudah mengetahui hal tersebut karena saya mendengar beliau berbicara dengan seseorang melalui telepon. Jadilah bis yang saya tumpangi memutar dan naik turun Jembatan Semanggi agar bisa masuk jalan tol. Arus kendaraan di jalan tol lebih lancar dibandingkan jalan di sebelahnya. Alhamdulillah.
Mendekati daerah bandara, mata saya menangkap pengendara sepeda motor yang berhenti di sisi kiri jalan. Saya juga melihat beberapa pengendara sepeda motor yang berjalan pelan melawan arus di sebelah kiri. Rupanya, mereka adalah para tukang ojek.
Saya masih bingung dari mana mereka bisa masuk atau berada di situ. Yang jelas, jumlah tukang ojek tersebut cukup banyak. Rupanya, target penumpang mereka adalah orang-orang yang akan menuju bandara di waktu yang mepet sementata arus lalu lintas tidak begitu lancar seperti yang saya lihat saat itu.
Mereka menggerakkan tangan mereka sebagai isyarat sebuah tawaran naik sepeda motor mereka hampir ke setiap mobil yang melintas, bahkan ke arah bis yang saya tumpangi. Tak hanya melambaikan tangan, mereka juga berteriak, “Mepet! Mepet!” Teriakan yang sepertinya menambah detak jantung orang-orang yang sedang dikejar-kejar waktu.
Dan cara itu berhasil. Saya melihat ada orang yang turun dari mobil yang mereka tumpangi untuk kemudian melanjutkan perjalanan menuju bandara dengan naik ojek. Dengan begitu, sepertinya semua pihak terbantu. Penumpang tak terlambat tiba di bandara dan tidak ketinggalan pesawat, sementara para tukang ojek tersebut mendapatkan pemasukan untuk mengebulkan dapur di rumah mereka.
Dan pagi ini, di sinilah saya berada…
Tulisan Terkait Lainnya :
- Para Lelaki Masbuq
- Jika Tentang Rasa
- Bisa Jadi…
- Antara Ikhlas dan Buang Air Besar
- Tiga Orang Anak yang Bersalaman Selepas Shalat
- Membalas VS Memaafkan
- Kisah Rasulullah yang Kental dalam Pesan Moral Namun Rapuh dalam Validitas
- Dua Sisi Digital Lifestyle
- Strategi Sedekah
- Dhuha dan Tilawah Para Pengemban Amanah
wiiih bakal banyak ceritaa
Belum tentu π
Waaaaah NTB
Iya, NTB π
Wah jauh ya. Smoga byk makanan enak disana
banyak mbak…. cuma ya inget umur… asam urat…. kolesterol π
Hehehe iya sih. Alhamdulillah sudah ada ‘rem’ nya ya , klo mo makan jadi mikir
Ya kalau inget aja seh… Kalau kepengen… Ya sikat juga π
Hahaha π
Apalagi kalau makannya tergolong baru. Blm pernah nyicip dan ada di depan mata… Sayang dilewatkan π
Ya. Dan gratis pula yo π
Sssttttt….. Jangan buka kartu donk π
Buka dompet ini pak, bukan buka kartu, bhehehe….
Lha… Kan kartunya di dalam dompet π
Iya ya? Ini pak, kartu pokemon & sungukong buat bapak aja. #melantur #ngantuk
π
Mbak… Tolong kasih komentar di postingan saya yg ini, plus share di FB jika berkenan. Terima kasih.
https://jampang.wordpress.com/2016/05/11/tanpa-utang-hati-senang-hidup-tenang/
Ok
Terima kasih, mbak
commented and shared it on facebook, already.
Terima kasih banyak, mbak
No worries. Smoga menang yo
Aamiin
Rakor ntb wah seru ni
π
seru nggak seru
Hahaha, memanfaatkan peluang yang mereka lihat untuk mencari nafkah ya π
Ah serunya di Lombok! π
Sepertinya begitu.
Saya seh nggak jalan-jalan, waktunya kurang π
saya pernah sekali memanfaatkan jasa ojeg mepet. dan ga jadi ketinggalan pesawat. dan lupa bayar berapa. 25 ribu kalo ga salah.
sangat membantu sekali kalau mendesak gitu yah π
pinter banget cari peluang bisnis
Iya, mbak.