Aku ingin keluar dari tempat ini. Jika aku berlama-lama di dasar sumur tua ini, aku bisa kehabisan napas. Tak hanya itu, aku merasa ada sesuatu yang terus-menerus mengawasi gerak-gerikku sejak aku jatuh terperosok ke dalam sumur ini. Namun keinginan terbesarku untuk keluar dari sini adalah karena aku sudah sangat rindu dengan ibu.
Satu-satunya cara untuk keluar dari sini adalah dengan memanjat ke atas. Aku bisa melihat sumber cahaya di atas sana. Di mulut sumur ini.
Dengan tenaga yang kumiliki, kucoba memanjat dinding sumur dengan berpegangan pada akar-akar pepohonan yang muncul dari balik dinding sumur. Namun cara tersebut tak membuahkan hasil. Aka-akar pepohonan tersebut tak kuat menahan berat tubuhku. Setiap kali aku memegang erat, akar-akar tersebut langsung putus. Aku kembali terjatuh ke dasar sumur.
Ketika aku nyaris kehilangan asa, tiba-tiba sebuah tambang terlempar dari mulut sumur.
Ini jalan keluarku! Pekikku dalam hati.
Tanpa menunggu waktu, segera kugenggam erat tambang tersebut sebagai alat untuk memanjat dinding sumur. Sedikit demi sedikit.
Tiba-tiba, dalam keremangan cahaya, kulihat ada sesuatu yang aneh terjadi pada dasar sumur. Dasar sumur tersebut begerak perlahan ke arah tengah. Lalu bagian tengah dasar sumur tersebut mengeluarkan semacam tentakel yang langsung melilit dan menarik tubuhku. Aku melawan. Namun semakin kulawan lilitan dan tarikan tentakel tersebut semakin kuat. Hingga akhirnya, pegangan kedua tanganku pada tambang terlepas. Tubuhku terhempas ke dasar sumur.
Ketika tubuhku berada di dasar sumur, perlahan, lilitan tentakel di tubuhku mengendur. Tubuhku terbebas. Tentakel tersebut menghilang seperti ditelan dasar sumur yang tak lagi bergerak.
Kupandangai tambang yang masih menggantung serta dasar sumur yang aneh secara bergantian.
Kalau begini, aku tidak akan bisa keluar dari sini! Kembali asaku menguap.
Aku tak sanggup lagi menatap tambang dan mulut sumur di atas sana. Namun tiba-tiba, pandanganku menangkap bayang-bayang yang bergerak di dasar sumur. Segera kutengadahkan kepalaku. Kudapati seseorang sedang menuruni sumur dengan menggunakan tambang yang tadi kugunakan.
Semaikin dekat posisi orang tersebut, aku mulai mengenali sosok itu.
Ibu!
Aku berteriak memanggil, tetapi ibu tak menjawab seolah-olah tak mendengar teriakanku. Yang ibu lakukan hanyalah mengikatkan tambang ke tubuhku kemudian mengangkat tubuhku bersamaan dengan dirinya yang mulai memanjat dinding sumur dengan cara yang sama seperti yang kulakukan. Entah bagaimana ibu bisa melakukannya. Aku tak tahu jika ibu bisa memiliki tenaga sebesar itu.
Dasar sumur mulai bergerak seperti yang kulihat sebelumnya. Sebuah tentakel kembali muncul dan langsung melilit dan menarik tubuhku kembali ke dasar sumur. Tanganku memegang erat tambang untuk bertahan. Sementara ibu, dengan tenaganya yang luar biasa, menarikku ke atas. Pelan tapi pasti, tubuhku dibawa ibu mendekati mulut sumur.
Kedua mataku langusng terpejam ketika tak sanggup memandang cahaya yang begitu terang saat berada di bibir sumur.
Beberapa saat kemudian, kucoba untuk membuka kedua mataku. Perlahan. Ibu. Wajah ibu adalah yang pertama kali kulihat. Kedua matanya basah. Namun ada senyum di bibirnya.
Lalu kulihat seseorang berpakaian serba putih mendekati ibu. Ibu berdiri menyambutnya. Keduanya berbicara. Kedua telingaku hanya menangkap samar pembicaraan mereka.
“Masa kritis putra ibu sudah lewat!” ucap lawan bicara ibu yang disambut dengan lukisan senyum di wajah ibu. Senyum yang sangat kurindukan.
*****
Baca Juga Prompt Lainnya :
- [Prompt#135] Pacar Sesaat
- [Prompt#121] Kutu-Kutu Hendak Menjadi Kupu-kupu
- [Prompt#120] Hanya Sejengkal
- [Prompt#119] Perbedaan
- [Prompt#118] Perjumpaan Kembali
- [Prompt#117] Senyum Ibu
- [Prompt#116] Lidah Perempuan
- [Prompt#115] Sayap yang Patah, Hati yang Terbelah, dan Jaring Laba-laba yang Lemah
- [Prompt#114] Ada Apa Dengan Cintana?
- [Prompt#113] Adin dan Sani
lawan bicara ibu siapa kak
dokter atau perawat, mbak. biasanya kan seragamnya putih
iya juga ya
😀
Semacam mimpi atau halusinasi ketika tidak sadar ya! 😀
ceritanya tidak sadar ketika dalam kondisi koma, mas
Untung berakhir dengan bahagia ha ha ha…..
iya 😀
Kukira tadi bayi yang mau lahir 😀
bukan, mbak 😀
Mas rifki wa nya error ya?
tadinya mikir begitu, mbak. nggak bisa ngapa2in. terntyata…. eh ternyata….
saya tulis aja deh ceritanya. bentar lagi disubmit nih 😀
Kirain sumur ibunya..
Bukan, mas. Sumur yg jadi topik saya pakai buat kiasan aja. Bukan sumur dlm arti sebenarnya
Ngga horor /misteri. Tapi bagus
Nggak bisa buat yg horor atau misteri, jun 😀
Thanks