Kain Sarung dan Masjid di Masa Kecil

Dahulu, kain sarung bagi saya dan teman-teman sepermainan, bukan hanya berfungsi sebagai salah satu perlengkapan shalat saja, tetapi juga alat untuk permainan. Permainan yang biasanya hanya kami mainkan ketika berada di masjid. Teras Masjid Jami’ Al-anwar tepatnya. Sebuah masjid yang cukup besar yang letaknya sekitar lima puluh meter dari rumah saya.

Ada dua permainan yang sering kami mainkan dengan alat bantu kain sarung. Ninja-ninjaan dan cambuk-cambukan. Keduanya biasa kami mainkan di antara waktu shalat Maghrib dan Isya. Sebab saya dan teman-teman yang shalat maghrib tidak pulang ke rumah. Selepas melaksanakan shalat isya barulah kami pulang.

Ninja-ninjaan

wp-1465018725859.jpeg
Kain sarung yang kami bawa, kami kenakan sedemikian rupa sehingga menutupi seluruh wajah kecuali kedua mata. Sebuah usaha untuk menirukan kostum ninja. Dengan kostum yang sebenarnya ribet tersebut, saya dan teman-teman sepermainan berlagak seperti ninja yang bertarung satu sama lain.

Seru!

Cambuk-cambukan

Kain sarung kami gulung sedemikian rupa sehingga mengerucut di salah satu ujungnya. Sementara ujung lainnya agak besar dan dibuat simpul untuk dijadikan sebagai pegangan.

Cambuk dari kain tersebut bukan untuk dilecutkan ke badan teman sepermainan, melainkan ke dinding atau lantai masjid. Jika cambuk yang kami buat bagus, ketika ujungnya mengenai dinding atau lantai masjid, akan terdengar suara lecutan yang cukup keras.

Cetarrrrrrr!

wp-1465018753906.jpeg


Tulisan Terkait Lainnya :

40 respons untuk ‘Kain Sarung dan Masjid di Masa Kecil

  1. assa Juni 3, 2016 / 19:52

    Wah bener mas Rifki, 2 hal itu yang paling seru buat dilakuin 😀

    Kalau sekarang, kain sarung dijadikan pengganti selimut tidur sebagai penghalau lalat, dll

    Kai sarung itu bisa dijadiin apa aja, pokoknya multiguna 😀

    • jampang Juni 3, 2016 / 20:26

      Ya kalau di salah sayu iklan kain sarung…. Buat resmi bisa. Buat santai juga bisa 😀

      • assa Juni 3, 2016 / 20:33

        huahahaha, bener2, iklan gajah duduk bukan? 😀 😀

      • jampang Juni 3, 2016 / 20:36

        Bukan… Bukan… Atlas. 😀

        Wah ngiklan di sini dpt komisi nggak yah

      • assa Juni 3, 2016 / 20:38

        nginget2, iya Atlas :D, udah lama juga tuh iklan perasaan 😀 😀

        Bisa2, coba aja di tag in website sarungnya .. huahahaha

  2. Ami Juni 3, 2016 / 20:13

    Kalau pas saya tadarusan dulu, sarung itu alat buat nyuruh anak-anak diem, Bang. Dipilin dulu, trus dipukulkan ke lantai. Alamak bikin kaget 🙂

    • jampang Juni 3, 2016 / 20:25

      Nah… Mirip itu, mbak. Saya mau pilin sarungnya buat dijadiin ikustrasi. Kan coretan ini blm ada gambarnya 😀

  3. Monda Juni 3, 2016 / 22:03

    haduuuh..pada kaget dong dengar suara cambukan sarung…
    nggak dimarahin bikin suasana masjid jadi ramai begitu?

  4. lovelyristin Juni 3, 2016 / 23:40

    Hahaha.. segitunya ya tnyta sarung.. sampe bs dijadiin cambuk2an..

  5. Jejak Parmantos Juni 4, 2016 / 02:25

    Bisa juga dibikin kapal2an bang atau terjun payung ala-ala… 😀

  6. Adi Setiadi Juni 4, 2016 / 05:35

    Bener bener sama ma masa kecil saya kalau hubunganya sama sarung dan masjid 😁

    • jampang Juni 4, 2016 / 13:51

      artinya masa kecil kita bahagia, mas 😀

  7. Firsty Chrysant Juni 5, 2016 / 12:36

    Aku pake sarung ala ninja2an untuk main ayam-ayaman… nebak siapa yang di dalam sarung

  8. Uwien Budi Juni 5, 2016 / 13:34

    Dulu sering bikin ninja-ninjaan pakai sarung. Sekarang anak2ku juga saya ajarin bikin ninja-ninjaan pakai sarung. Tapi sudah jarang ke masjid anak-anak, sedih sih, karena orang tua-orang tua akan bilang berisik. Itu anaknya siapa yang lari-larian di masjid.

    • jampang Juni 5, 2016 / 17:18

      Sebaiknya seh jangan dimarahin. Masjid harus jadi tempat yg ramah buat anak-anak. Merbotnya jangan galak, ortu yg bawa anak juga ingetin anaknya jangan berisik dan lari2an di masjid

  9. Siti Lutfiyah Azizah Juni 5, 2016 / 14:06

    Ahay.. Ada foto modelnya. Sayang, gayanya kurang ninja ka.. Biasanya kan anak2 pake sarung gitu trus gayanya juga seolah jagoan gitu 😀

    • jampang Juni 5, 2016 / 17:16

      Ya kan harus ingat umur 😀

  10. ali shodiqin Juni 6, 2016 / 12:11

    iya betul, masa kecil kita bahagia artinya… karena banyak kenangan2 aneh2 di hari2 kita kecil dulu

  11. Santi Dewi Juni 7, 2016 / 12:31

    anak laki2 saya juga, sering main seperti itu 🙂

    • jampang Juni 7, 2016 / 14:35

      jelas ini mainan anak laki-laki. pasti seru di rumah yah, mbak?

  12. Wahyu Widyaningrum Juni 7, 2016 / 13:39

    wah, cerita masa kecil yang aku banget nih 😀 keren ceritanya kak 🙂 salam kenal ya…

    • jampang Juni 7, 2016 / 14:33

      terima kasih, salam kenal juga

  13. edi padmono Juni 9, 2016 / 10:42

    He..he koq sama bang….jangan-jangan kita temen main waktu kecil…… 😀

  14. Kautsar Ab Juni 25, 2016 / 14:58

    itu sering banget dilakuin di sela2 pengajian maghrib – isya, seru…. 🙂

    • jampang Juni 26, 2016 / 13:27

      Memang biasanya di waktu itu mainnya 😀

  15. baiqrosmala Juni 25, 2016 / 23:30

    Jadi inget masa kecil, kaka saya yang cowok sering banget ngajakin main ninja ninjaan 😀

    • jampang Juni 26, 2016 / 13:26

      Artinya masa kecilnya bahagia 😀

  16. dedy Juli 9, 2016 / 20:53

    Ha3 …. Pantes 3 sarung saya nyaris hancur ujung2nya. Waktu anak saya yg laki msh sekolah dasar sering di pakai ke masjid. Ternyata dijadikan cambuk ya 😀

    • jampang Juli 10, 2016 / 08:27

      😀 bisa jadi. Tapi coba aja ditanya dulu bener dibikin cambuk atau bukan

  17. nh18 Juli 10, 2016 / 09:43

    Saya sudah datang ke sini dan membaca tulisan ini
    Terima kasih telah berkenan untuk ikut meramaikan Lomba Menulis : 1001 Kisah Masjid di blog saya
    Semoga sukses.

    Salam saya

Tinggalkan jejak anda di sini....

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s