Kurasakan tak ada lagi tenaga di setiap otot-ototku. Perjalananku di negeri asing ini selama puluhan tahun telah menyedot seluruh energi yang ada di dalam tubuhku.
Aku lelah. Amat lelah.
Kubaringkan tubuh serta memejamkan kedua mata untuk mengembalikan tenaga. Tapi aku tak yakin hal itu terjadi. Sebab sesaat kedua mataku terpejam, sosok ayahku di masa lalu muncul seketika. Dirinya sedang bercerita kepadaku tentang kampung halaman leluhurku.
Kampung yang tenang dan damai. Pohon-pohon rindang dengan buah yang lebat. Sungai mengalir dengan air yang jernih.
Aku ingin segera pulang!
Lalu terdengar suara dari menara masjid. Sebuah pengumuman berita duka cita yang menyebutkan namaku.
Baca #FF100Kata Lainnya :
Innalillahiwainnailaihi
Rojiun
semuanya akan kembali
He was dying and see his father’s ghost.
maksud saya itu sebagai gambaran mengenai ke mana sang tokoh akan kembali.
tadi aku kira pulang kampung kemana kak rupanya 😦
soalnya kan habis lebaran, jadi mikirnya ya mudik 😀
😥
kecele lagi, tapi sedih inimah.
mikrinya pulang kampung mudik lebaran yah?
iyes.
😀
Pergi tak kembali lagi
kalau dari awal kisahnya, justru dari sanalah kita berasal. tempat tinggal Nabi Adam kan surga 😀
Alhamdulillah ketemu lagi disini. Pa kabar mas Rif?baca nih posting mikir saya mah beneran pulang kampung gtu aja, ga paham klo sastra yg njimet pke arti yg tersirat segala.
Alhamdulillah, kabar baik, mbak. 😀
Tipe FF memang begitu, mbak. Endingnya harus tak terduga
Seumur umur blm pernah ikutan FF hehehe..
mungkin nanti bisa ikutan buat, mbak 😀
Insyallah
Negeri asingnya dimana, Mas ? heueuehe
followback dong mas, di onix-octarina.blogspot.com 🙂 Makasih 🙂
Dunia ini negeri asingnya 😀