Steamboat Ala Minyu

steamboat

Salah satu tempat makan yang hampir selalu saya lewati dalam perjalanan pulang namun belum pernah saya kunjungi sekalipun adalah sebuah restoran yang menyajikan makanan dengan nama steamboat. Tempatnya cukup ramai. Bahkan di waktu-waktu tertentu, tempat parkirnya penuh hingga ke pinggir jalan. Kendaraan yang parkir kebanyakan berupa mobil.

Semula saya berpikir, apa bedanya pempek di tempat tersebut dengan di tempat lain sehingga banyak sekali peminatnya. Ya, saya berpikir bahwa steamboat itu adalah pempek, makanan khas dari Palembang. Ternyata saya salah. Pempek itu bukan kapal uap, terjemahan dari steam boat, tetapi kapal selam :D. Saya tersadar ketika saya dan Minyu melewati tempat makan yang menyediakan jenis makanan yang satu itu.

Itu makanan berkuah, begitu penjelasan Minyu tentang steamboat. Minyu juga menjelaskan bagaimana cara penyajiannya jika dimakan di restoran. Kalau soal makanan, sepertinya Minyu lebih banyak tahu dibanding saya meskipun sama-sama belum pernah mencicipinya.

Mendapat gambaran tentang steamboat seperti itu, saya tidak berkeinginan untuk mencobanya. Saya juga tidak menanyakan apakah Minyu ingin mencobanya. Biasanya, jika kami membicarakan suatu jenis makanan baru, saya akan bertanya kepada Minyu apakah akan mencobanya atau Minyu akan berkata akan mencobanya di suatu waktu. Untuk yang satu ini, saya dan Minyu tidak melakukan hal tersebut.

Hingga di suatu saat, ketika sedang belanja kebutuhan sehar-hari di sebuah pusat perbelanjaan, Minyu bertanya kepada saya apakah saya ingin mencoba steamboat. Pasalnya, Minyu melihat steamboat di salah satu lemari pendingin yang menyimpan makanan beku.

Saya kemudian menanyakan bagaimana dengan kuahnya, sebab menurut penjelasan Minyu sebelumnya, steamboat itu adalah makanan berkuah. Nanti dicari aja di ineternet, begitu jawab Minyu. Dari jawaban tersebut, saya menangkap sebuah keinginan dari Minyu untuk mencoba steamboat dan juga bersemangat untuk memasaknya. Saya pun langsung mempersilahkan Minyu untuk membeli steamboat beku dan menyampaikan keinginan saya untuk mencobanya.

Sehari setelah membeli steamboat beku, Minyu langsung mengolahnya. Masih hari libur jadi bisa makan siang bersama di rumah, begitu alasannya. Jadilah di hari Minggu itu, Minyu mengolah steambot beku untuk kami santap bersama.

Singkat cerita, ketika makan siang, di hadapan saya sudah tersaji semangkuk steamboat ala Minyu. Dari penampakkannya terlihat bahwa isi steamboat terdiri dari banyak bentuk dan warna. Ada yang bulat seperti bakso, ada yang kotak seperti tahu, ada  yang berbentuk seperti kepala boneka, dan banyak lagi yang lain. Masing-masing bentuk memiliki rasa yang berbeda-beda. Untuk bahan tambahan dan kuah, Minyu menambahkan sawi dan juga wortel. Kalau saya tidak salah.

Makanan hangat dan berkuah, jelas saya suka. Maka dalam waktu singkat, semangkok steamboat tersebut ludes saya santap. Tentu saja dibantu oleh Minyu dan Sabiq dengan porsi yang berbeda-beda 😀

Ada yang pernah nyoba steamboat yang menurut hasil pencarian di internet berasal dari Cina ini?

 


Tulisan Terkait Lainnya :

28 respons untuk ‘Steamboat Ala Minyu

  1. ayanapunya Agustus 5, 2016 / 13:38

    Baru dengar. Saya pikir masakan jepang. Hehe

    • jampang Agustus 5, 2016 / 13:40

      bisa jadi seh, mbak. soalnya hasil pencarian istri nemunya banyak versi…. korea, jepang, dan cina 😀

    • jampang Agustus 5, 2016 / 16:45

      alhamdulillah saya sudah nyoba 😀

    • jampang Agustus 5, 2016 / 16:45

      wah saya belum pernah makan tufu singapur, uni 😀

      • Firsty Chrysant Agustus 5, 2016 / 16:47

        saya beberapa kali makan di Citralen mall. Cuma karena mau makan yg berkuah aja. penampakannya mirip…

      • jampang Agustus 8, 2016 / 13:07

        oooo…. i see

  2. ysalma Agustus 5, 2016 / 19:14

    baru denger namanya disini,, sepertinya seger,,
    Minyu benar2 istri idaman 🙂

    • jampang Agustus 8, 2016 / 13:06

      seger, uni. apalagi makanya masih hangat

  3. ndu.t.yke Agustus 5, 2016 / 19:28

    Paling klo kondangan aja Pak. Salah satu katering kondangan beken di Surabaya, punya menu Singapore Steamboat 😀

    • jampang Agustus 8, 2016 / 13:06

      oooo…. kalau di sini saya nemunya paling dimsum doank

      • ndu.t.yke Agustus 8, 2016 / 13:22

        Klo Kebab sering nemu Pak?

      • jampang Agustus 8, 2016 / 13:23

        kebab banyak yang jual, mbak. harga 5.000 ada 😀

      • ndu.t.yke Agustus 8, 2016 / 13:25

        Wkwkwkwk maksudku di menu kondangan, Pak. Termasuk yg populer kah?

      • jampang Agustus 8, 2016 / 13:27

        enggak, mbak. saya belum nemuin kebab saat kondangan. kebanyakan acara kondangan masih dilangsungkan di rumah jadi kebanyakan menunya menu tradisional. kalau semacam dimsum, zuppa soup, dan kebab…. kemungkinan acaranya di gedung 😀

      • ndu.t.yke Agustus 8, 2016 / 13:50

        Oh iya yaa

  4. Akhmad Muhaimin Azzet Agustus 5, 2016 / 22:26

    Hehehe, saya juga baru tahu makanan ini. Boleh juga tuh, suatu saat nyoba 🙂

  5. zilko Agustus 6, 2016 / 14:39

    Kalau bikin sendiri belum pernah, kalau makan sih pernah, hahaha 😆 .

    • jampang Agustus 8, 2016 / 13:05

      sudah pasti pernah yah…. percuma kalau sudah banyak yang dikunjungi tapi belum nyoba menu-menu uniknya 😀

  6. alrisblog Agustus 9, 2016 / 18:38

    Sering dengar namanya tapi belum coba, hehehe…

    • jampang Agustus 10, 2016 / 20:55

      kapan-kapan bisa nyoba, mas 😀

  7. Monda Agustus 13, 2016 / 13:06

    ada yang jual beku ya…? pengen nyoba cari ah
    cuma pernah makan di kondangan aja..
    Minyu rajin banget ya …

    • jampang Agustus 15, 2016 / 07:59

      ada, mbak. salah satunya di care4

  8. Adi Setiadi Agustus 14, 2016 / 06:22

    Setelah baca postingan mas jadi ingin mencoba steam boat juga. Bukan kapal selam ya kapal uap hihi

    • jampang Agustus 15, 2016 / 07:58

      iya, mas. saya yang salah ngartiin 😀

Tinggalkan Balasan ke jampang Batalkan balasan