Gara-gara Es Goyang

es goyang

Ada yang pernah dengar jajanan yang namanya Es Goyang? Di masa saya duduk di bangku sekolah dasar, Es Goyang merupakan salah satu jenis jajanan yang saya suka tetapi jarang saya beli.

Harga sebatang es goyang ketika saya beli beberapa waktu yang lalu adalah seribu rupiah dengan ukuran yang sedikit lebih kecil dibandingkan dahulu. Atau mungkin karena dahulu saya masih anak-anak dan saat ini saya sudah punya anak sehingga berpikir demikian. Bisa jadi.

Mengapa di sebut Es Goyang? Mungkin karena ketika si penjual menggoyang-goyangkan gerobak saat akan membuat Es Goyang. Setidaknya, begitulah yang saya lihat.

Pertama-tama, si penjual menuangkan cairan ke dalam wadah berbentuk kotak yang ada di salah satu bagian gerobaknya. Kemudian, ke dalam wadah tersebut dimasukkan kayu yang nantinya akan menjadi pegangan saat memakan es goyang. Selanjutnya, gerobak digoyang-goyang beberapa kali oleh si penjual. Tak lama kemudian, es goyang pun jadi. Ketika ada yang membeli, es goyang akan dicelupkan ke dalam cairan coklat, lalu diangkat dan cairan coklat akan membeku dan menempel di es krim. Kadang, jika mau, setelah dicelupkan ke dalam cairan coklat, es goyang akan ditaburi dengan kacang.

Nah, karena beberapa waktu yang lalu saya baru mencicipi lagi es goyang, saya jadi ingin mencatat beberapa jenis jajanan lain yang pernah saya nikmati bersama Minyu. Nama dan jenis jajanan kali ini berbeda dengan coretan saya beberapa waktu lalu yang mengupas tentang jajanan kaki lima. Jika jajanan di coretan tersebut merupakan makanan berat, maka nama dan jenis jajajan kali ini hanyalah jenis makanan ringan saja.

Apa saja?

  1. Jamur Kriwil

Bahan utamanya ya jamur. Cuma sepertinya, adonan jajanan ini lebih banyak tepung dibandingkan dengan jamurnya. Wajar sih, namanya juga jajanan murah meriah yang satu porsinya cukup untuk mengobati rasa penasaran. Satu porsi jajanan ini harganya lima ribu rupiah. Untuk menambah rasa, ada tambahan bubuk keju dan bubuk cabe.

  1. Cilok

Aci dicolok. Begitu kepanjanga nama jajanan yang satu ini. Bahan utamanya tepung sagu dan terigu. Adoanannya dibentuk bulat-bulat seperti bakso lalu dikukus. Untuk menikmatinya bisa disiram dengan bumbu kacang atau cukup dengan kecap saja. Saya tentu saja lebih suka dengan bumbu kacang. Biasanya saya beli dengan harga sepuluh ribu rupiah untuk dua kantong. Masing-masing untuk saya dan Minyu.

  1. Cilok Goreng

Cilok jenis ini saya kenal belakangan. Ciloknya digoreng, bukan dikukus atau direbus. Tiga butir cilok ditusuk dengan tusuk satu kemudian digoreng. Harga satu tusuk dua ribu rupiah. Pelengkapnya sama seperti cilok kukus yaitu bumbu kacang. Jika mau tambah rasa pedas, penjualnya menyediakan bumbu cabe. Minyu lebih suka cilok goreng dibandingi cilok kukus, tetapi tanpa tambahan bumbu cabe.

  1. Cilor

Mungkin ini adalah jajanan cilok campur telor. Cilok yang disajikan tidak lagi berbntuk bulat, tetapi kotak-kotak mirip dadu. Selain itu ada juga tambahan berupa makaroni. Cilok dan makaroni dimasukkan ke dalam penggorengan khusus. Lalu dituangkan telur yang sudah dikocok. Setelah matang, cilor diangkat dan dimasukkan ke dalam wadah plastik untuk diaduk dengan saos, bumbu cabe, dan lainnya. Baru kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik kecil. Satu porsinya dua ribu rupiah.

  1. Kue Ape

Kue yang satu ini biasanya berwarna hijau. Bentuknya seperti lingkaran dengan tipis dibagian pinggirnya dan semakin tebal di bagian tengahnya. Mirip seperti bentuk gunung. Harganya seribu rupiah.

  1. Martabak Telor

Ini bukan martabak seperti pada umumnya yang ukurannya besar dan harganya di atas dua puluh ribu rupiah. Martabak ini ukurannya mini alias kecil. Kulitnya berupa kulit lumpia. Sementara telornya bukan telo bebek atau telor ayam, melainkan telor puyuh.

Saya baru sekali mencoba dan belum membeli lagi. Kebetulan penjualnya mangkal setiap pagi di depan sekolat TK yang letaknya di samping rumah. Tetapi sekarang penjualnya tidak lagi menjual martabak telor seperti sebelumnya. Nama makanannya beda dan alat yang digunakan juga beda. Entah apa nama dan bagaimana rasanya makanan tersebut. Saya belum coba.

7. Tahu bulat

Jajanan ini sedang hits sekarang ini. Tak mau ketinggalan, saya pun mencobanya. Dua kali nyoba di tempat penjual yang berbeda.

Pertama, saya membeli di penjual dengan gerobak. Harga tahu bulatnya dua ribu rupiah tiga butir. Tambahan bumbunya berupa bubuk cabe. Kali kedua, saya membeli tahu bulat di penjual yang menggunakan mobil. Harganya lima ratus perbutir. Sebutnya butir atau potong yah, soalnya bentuknya bulat. πŸ˜€

Soal rasa, mirip-mirip dengan tahu sumedang.

Ada yang mau menambahkan?

 


Tulisan Terkait Lainnya :

37 respons untuk β€˜Gara-gara Es Goyang’

  1. ayanapunya Agustus 24, 2016 / 13:26

    pentol bakso, mas. di sini di mana-mana ada. wkwkwk

    • jampang Agustus 24, 2016 / 13:37

      nama lain cilok atau bakso bener2 bakso. Ada juga di sini anak2 beli sama penjual bakwan malang tp baksonya doank ditusuk…. dikasih saos sama kecap

      • ayanapunya Agustus 24, 2016 / 13:41

        Bakso beneran. Tapi ya kualitasnya yang di bawah warung bakso. Makannya bisa pakai kuah atau saos atau bahkan dibakar dan digoreng πŸ˜€

      • jampang Agustus 24, 2016 / 13:44

        Oooh….
        Ada juga bakso bakar/goreng deket rumah. Mangkal. Tp sepertinya kurang laku. Sebab akhir2 ini ngeliat lapaknya tutup.

      • ayanapunya Agustus 24, 2016 / 13:48

        Kalau di sini pasti laku, mas. Mereka jualannya pakai sepeda. Bahkan lebaran aja mangkal juga di mesjid

      • jampang Agustus 24, 2016 / 13:50

        Ooooo…. Pakai sepeda. Di sini nggak ada. Yg pakai sepeda yg pernah saya lihat itu jualan siomay.

  2. ainulharits Agustus 24, 2016 / 13:47

    Yang pernah kurasakan ya martabak telur

    • jampang Agustus 24, 2016 / 13:49

      Yg telur ayam/bebek atau telur puyuh, mas?

      • ainulharits Agustus 24, 2016 / 14:01

        Telur bebek… Yang istimewa

  3. Pingkan Agustus 24, 2016 / 15:03

    Yang lagi hits, tahu bulat… πŸ˜ƒ

    • jampang Agustus 24, 2016 / 16:02

      ah iya. kelupaan. padahal sudah nyoba.
      saya tambahin deh πŸ˜€

  4. zilko Agustus 24, 2016 / 16:11

    Oh, rasa tahu bulat ternyata mirip seperti tahu Sumedang ya? Aku belum pernah nyobain *ya iya lah πŸ˜› * .

    • jampang Agustus 25, 2016 / 08:35

      di lidah saya seh begitu, mas.

      kalau tempe katanya ada orang belanda yang jualan tempe di belanda

  5. winnymarlina Agustus 24, 2016 / 16:48

    kalau di kampungku namanya es tongtong kak

    • jampang Agustus 25, 2016 / 08:35

      berarti tukangnya pakai bunyi2an yah? ada alat pukulnya gitu?

      adalagi seh sebutan penjual es yang bawa gamelan kecil. nyebutnya es kenong

      • winnymarlina Agustus 25, 2016 / 13:39

        iya ada tong2 nya itu bunyiannya

      • jampang Agustus 25, 2016 / 23:42

        sama seperti di tempat uni salma namanya

  6. Grant Agustus 24, 2016 / 17:12

    Kalo di tempatku gorengan, mulai dari tempe goreng, pisang molen, bakwan, tahu goreng, sampe pisang goreng.

    • jampang Agustus 25, 2016 / 08:34

      itu juga mbak. saya juga sering beli. kadang dijadiin lauk makan nasi πŸ˜€

  7. alrisblog Agustus 24, 2016 / 17:18

    Saya baru beberapa aja mencicipi makanan di atas, hehehe…

    • jampang Agustus 25, 2016 / 08:33

      lumayan lah. mungkin saya kebalikannya, belum nyobain jajajan yang mas pernah cicip πŸ˜€

  8. rizzaumami Agustus 24, 2016 / 17:34

    Selain cilok jajan yang lain itu di sini jarang ada mas, bisanya bayangin doang :p

    • jampang Agustus 25, 2016 / 08:33

      mudah2an bisa kenyang. eh, bisa apa? πŸ˜€

  9. Ina Agustus 24, 2016 / 23:22

    Hah es goyang? Kok masa kecil ku ga pernah tahu ya?? Kriwil pisan, apaaaan. Beda daerah kali yah mas.
    Btw cilok aku baru kenal pas gede , berarti dari bahasa Sono ya, kirain singkatan apa gtu

    • jampang Agustus 25, 2016 / 08:32

      bisa jadi beda daerah beda nama, mbak.
      cilok, cireng, itu makanan bandung. kependekan dari aci dicolok dan aci digoreng.

  10. adelinatampubolon Agustus 25, 2016 / 09:18

    jaman sekolahan dulu di lingkungan sekolah nga boleh ada jualan, hiksss.. paling kantin itupun isinya makanan berat hehehe..

    • jampang Agustus 25, 2016 / 23:40

      pasti sekolahnya keren yah, ada kantinnya

  11. ysalma Agustus 25, 2016 / 09:25

    saya baru nyobain tahu bulat juga,, cara menarik pembelinya keren juga lewat pengeras suaranya, mana anak2 heboh dengan game tahu yg entah seperti apa. Saya nyoba krn penasaran, original. Iya, rasanya mirip Tahu Sumedang.
    Esnya kalo dikampung saya namanya juga es tong-tong πŸ™‚

    • jampang Agustus 25, 2016 / 23:39

      iya uni, waktu saya beli yang pakai mobil, saya lihat yang beli anak-anak.

      beda tempat beda nama ya πŸ˜€

  12. omnduut Agustus 25, 2016 / 13:19

    Kangen makan es krim model beginian mas Rifky, udah jarang banget nemu di sini. Hmm, mungkin di sekolah2an ada kali ya

    • jampang Agustus 25, 2016 / 23:43

      di SD inpress mungkin masih ada, mas. tapi kalau yang saya beli itu penjualnya keliling, bukan mangkal

  13. Akhmad Muhaimin Azzet September 4, 2016 / 10:23

    Di masa saya MI suka beli yang namanya kerupuk asin. Itu kerupuk dari tepung yang rasanya asin, digoreng dengan pasir. Setelah kerupuk matang, ditusuk dengan bambu kecil panjang dan dibuat melingkar. Setelah itu, kerupuk disiram dengan bumbu pecel yang rasanya sedikit pedas πŸ™‚

    • jampang September 6, 2016 / 04:43

      kalau krupuk pasir, saya pernah coba juga pak. yang warna warni itu kan? pernah juga saya cicip disiram kuah. maknyus πŸ˜€

  14. faziazen Oktober 21, 2016 / 06:32

    tahu bulat, digoreng dadakan

    pagi pagi baca ini jd laper

    • jampang Oktober 26, 2016 / 11:35

      πŸ˜€
      lumayan enak itu tahu bulat

      • faziazen Oktober 27, 2016 / 15:26

        sampai ada gamenya wkkkww pernah nyoba?

      • jampang Oktober 27, 2016 / 16:13

        belum pernah. dan baru tahu kalau ada gamenya πŸ˜€

Tinggalkan jejak anda di sini....

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s