Setelah membuat coretan berjudul “Kucing dan Rezeki” beberapa hari yang lalu, saya jadi teringat dengan sebuah materi atau ceramah tentang rezeki yang disampaikan oleh KH Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym. Saya sudah lupa kapan kejadiannya. Saya juga tidak ingat persis apakah saya membaca nasihat tersebut di media online atau media cetak, mendengarkannya melalui radio, atau menyaksikan ceramahnya di televisi. Namun saya masih ingat berapa poin dari isi ceramah tersebut.
Dalam ceramahnya itu, Aa Gym mengelompokkan sekian banyak rezeki yang Allah Subhanahu Wa Ta’ala limpahkan kepada seluruh makhluk, terutama kepada manusia, menjadi tiga kelompok rezeki.
Kelompok Pertama, Rezeki yang Dijamin
Rezeki dalam kelompok ini secara otomatis akan diperoleh manusia tanpa usaha, tanpa perlu memeras keringat, memerah tenaga, ataupun membanting tulang. Rezeki kelompok ini tersedia dalam keadaan melimpah di mana saja. Udara dan sinar matahari adalah contohnya.
Kelompok kedua, Rezeki yang Digantung
Untuk memperoleh rezeki yang digantung, manusia haruslah berusaha dan bekerja untuk mendapatkannya. Tanpa usaha, mustahil manusia bisa mendapatkan rezeki yang digantung ini.
Contoh sederhananya, ketika kita dalam keadaan lapar dan dahaga, di atas meja di hadapan ada sepiring nasi lengkap dengan lauk-pauknya serta segelas air minum. Kita bisa menghilangkan lapar dan dahaga yang kita rasakan jika kita menggerakkn tangan kita dan mulut untuk memakan nasi dan meminum air tersebut. Jika kita diam saja, mustahil kita bisa menghilangkan rasa lapar dan dahaga yang kita rasakan.
Kelompok Ketiga, Rezeki yang Dijanjikan
Bagi hamba yang memilik ketaqwaan tinggi yang dibuktikan dengan banyaknya amalan yang diperintahkan Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan menjauhi segala larangan-Nya, Allah menjanjikan rezeki yang bentuk dan kapan datangnya tidak pernah diduga-duga. Bahkan terkadang, rezeki itu datang dengan cara di luar nalar pikiran.
Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala melimpahkan rezeki untuk kita semua dan menyertainya dengan keberkahan.
Wallaahu a’lam.
Tulisan Terkait Lainnya :
- Rezeki : yang Dijamin, yang Digantung, dan yang Dijanjikan
- Kucing dan Rezeki
- Rezeki Seorang Blogger di Bulan Desember
- Bersegeralah, Berlombalah, dan Berjalanlah
- Menulis : Hobi, Terapi, Rezeki, dan Berbagi Inspirasi
- Jangan Remehkan Para Sopir
- Narsisku Rezekimu
- Botol Bekas dan Relativitas
- Manusia Merencanakan Allah Menentukan [2]
- Evolusi Para Penjemput Rezeki