pencet pen.cet [v] tekan keras-keras (dng ibu jari); pijit – Referensi: http://kamusbahasaindonesia.org/
Suatu ketika saya sedang berada di toilet dengan stiker bertuliskan “GENTS” menempel di pintu masuknya. Suasananya tenang. Artinya saya tidak salah masuk. Sebab jika saya masuk ke dalam toilet dengan stiker bertuliskan “LADIES” menempel di pintu masuknya, pastilah suasananya akan heboh.
Setelah menuntaskan BAK di urinoir (Saya merasa lebih nyaman jika BAK di urinoir yang memiliki pelindung atau pengaman dari plastik transparan yang melindungi celana dan tubuh saya dari cipratan najis. Jika tidak ada, maka saya memilih toilet), saya berwudhu di tempat wudhu yang berada di sebelah kiri urinoir.
Saat berwudhu, seseorang masuk ke dalam toilet untuk BAK. Tak lama kemudian, saya mendengar suara air mengalir dari flush toilet. Lalu pintu terbuka dan orang tersebut melangkah ke luar toilet.
Selepas saya berwudhu, suara air yang mengalir dari flush toilet belum juga berhenti. Karena penasaran, saya pun melongok ke dalam toilet yang pintunya sudah terbuka. Ternyata, Handle atau pegangan di sisi kanan flush toilet yang diputar ketika akan menyiram tidak kembali ke posisi semula. Akhirnya saya kembalikan posisi handle ke posisi semula. Air pun berhenti mengalir.
Kejadian seperti itu sudah beberapa kali saya temui. Air terus mengalir dengan derasnya tanpa henti. Mubazir. Jika kebetulan masalahnya seperti di atas, maka saya cukup mengembalikan posisi handle ke tempat semula. Masalah selesai. Tetapi adakalanya, setelah saya melakukan hal tersebut, air tetap saja mengalir. Jika demikian yang terjadi, maka saya akan menutup aliran air dengan memutar benda seperti putaran kran yang ada di bagian bawah flush toilet agar airnya terhenti. Selanjutnya, biar tenaga teknisi yang memang sudah ahli yang akan memperbaikinya.
Sependek pengalaman saya, kejadian yang saya ceritakan di atas selalu terjadi atau lebih sering terjadi pada flush toilet yang diputar handle atau pegangannya. Mungkin handle tersebut macet. Mungkin juga ada bagian yang rusak di handle tersebut. Mungkin juga orang yang menggunakan sebelumnya terburu-buru atau terlalu bersemangat memutar handle tersebut. Saya tidak melihat atau belum pernah melihat kejadian seperti cerita di atas pada flush toilet yang dipencet untuk mengalirkan air. Apa mungkin flush toilet dengan tombol itu lebih berkwalitas atau merupakan model terbaru dari flush toilet? Saya kurang tahu.
Yang jelas, ada lagi keunggulan flush toilet dengan tombol, meskipun mungkin tidak semuanya, yaitu tersedianya dua tombol dengan berbeda ukuran. Satu tombol ukurannya lebih besar dan lainnya lebih kecil. Tombol besar digunakan untuk menyiram setelah BAB, sedangkan tombol kecil digunakan untuk menyiram setelah BAK. Jumlah air yang dikeluarkan menyesuaikan kondisi. Jadi bisa lebih hemat air. Sementara flush toilet dengan handle yang diputar, tidak membedakan jumlah air yang dikeluarkan. BAB atau BAK, air yang digunakan sama banyaknya.
*Ditulis sehabis BAB di kamar mandi rumah yang masih menggunakan toilet jongkok. Tenang, sudah saya siram dan sudah cuci tangan.*
Tulisan Terkait Lainnya :
- Jangan Buang-buang Air Ketika Buang Air
- Toilet dan Tissue
- Toilet dan Kehilangan
- Sederas Apa Air yang Mengalir dari Kranmu?
- Lebih Enak Yang Dipencet
- Ada Toilet di Gedung Megah Itu
- Celana Dalam Siapa Ini?
- Air yang Mengalir Sia-sia
- [Syukur#8] Syukurku di Dalam Toilet
- Adakah Cinta di Meja Kerja atau Toilet kantor Anda?