Dream

dreamSuatu hari di bulan Oktober 2010, sekitar dua jam saya duduk terdiam di dalam mobil menyusuri jalan-jalan dari Surabaya – Malang. Di sela-sela waktu yang ada, sambil ditemani siraman hujan yang datang dan pergi beberapa kali, mata saya menerawang dan pikiran saya masuk ke dalam dunia angan. Angan untuk menjadikan tulisan-tulisan di dalam blog ini menjadi sebuah buku. Oh, bukan buku dalam bentuk fisik, melainkan e-book. Sebuah judul pun sempat terbersit, “Mengumpulkan Yang Berserakan”. Berisi coret-coretan saya sejak menulis di buku merah hingga di blog.

Beberapa bulan kemudian, keinginan tersebut semakin kuat. Hanya saja bentuknya bukan berupa e-book, melainkan buku secara fisik. Setidaknya Ada tiga hal yang mungkin turut berperan memperbesar keinginan saya tersebut, yaitu :

Pertama, atas beberapa tulisan yang saya buat, saya megirimkannya ke sebuah website yang menerima kiriman tulisan dari pembacanya untuk kemudian di publikasikan. Iseng-iseng saya mencobanya. Bukan karena ingin mendapatkan imbalan honor, karena memang tidak ada, melainkan untuk mengetahui apakah tulisan saya memiliki kwalitas yang cukup baik atau tidak menurut pengelola website tersebut.

Ternyata, setiap tulisan yang saya kirimkan diterima dan kemudian dipublikasikan. Saya senang sekali ketika melihat nama dan judul tulisan saya terpampang di halaman depan website tersebut.

Kedua, adanya komentar dari beberapa kenalan di blog atas coretan-coretan yang saya posting. Menurut mereka, tulisan saya cukup bagus. Mereka bilang, beberapa tulisan saya layak dibukukan.

Ketiga, selang beberapa waktu kemudian, ada seorang kenalan di blog juga yang memberikan saya file presentasi tentang langkah-langkah menerbitkan sebuah buku. Saya menjadi lebih termotivasi untuk menerbitkan sebuah buku.

Di pertengahan tahun 2011, saya membaca sebuah penggumuman lomba yang bertajuk Booking Your Blog!. Membukukan blog anda. Kira-kira demikian yang saya tangkap. Dan memang benar adanya. Tujuan lomba adalah untuk mencari bog-blog yang berisikan tulisan-tulisan menarik untuk kemudian dibukukan oleh panitia penyelenggara. Saya pun mendaftarkan diri dengan mengajukan salah satu kelompok tema dar tulisan-tulisan yang ada di blog saya. Mungkin ini menjadi pintu masuk bagi saya untuk mewujudkan keinginan saya. Harapan saya, tentu saja adalah blog saya menjadi salah satu yang terpilih.

Tapi keberuntungan belum menjadi milik saya. Blog saya tidak terpilih. Saya belum bisa mewujudkan keinginan saya untuk membukukan blog saya saat itu.

Lantas apakah keinginan untuk membukukan tulisan-tulisan di dalam blog saya hilang begitu saja? Ternyata tidak. Keinginan itu tetap ada. Saya pun menemukan beberapa cara yang saya yang bisa saya tempuh untuk membukukan tulisan-tulisan di dalam blog saya. Tentunya, ada kelebihan dan kekurangan dari masing-masing cara tersebut. Cara tersebut adalah mengajukan naskah kepada penerbit major, mencetak buku sendiri dengan sistem offset, dan mencetak buku dengan sistem Print on Demand. Ketiganya sudah saya tempuh.

Sebelum bercerita tentang pengalaman saya menempuh ketiga cara tersebut, saya coba berbagi pengetahuan tentang ketiga cara di atas.

Klik untuk membaca cara menerbitkan naskah kepada penerbit major >>>>>