Fiksi Mini 50 Kata


Di wall facebook saya, selain status dan sharing link berita tentang kampanya capres dan cawapres yang paling mendominasi, ada juga beberapa status berupa fiksi mini, yaitu cerita fiksi yang jumlah kata di dalamnya sangat sedikit. Tema yang digelar adalah korupsi, kampanye, dan Ramadhan.

Sebelumnya saya pernah mengikuti tantangan serupa. Hanya saja jumlah kata yang diharuskan adalah maksimal 100 kata. Sementara #FikMin50Kata membatasi jumlah katanya hanya 50 kata. Tidak boleh kurang atau lebih. Harus pas.

Iseng-iseng saya coba buat, siapa tahu beruntung dana dapat hadiah. Sebab memang dilombakan. Yang berminat silahkan cek di facebook dengan hastag #FikMin50Kata.

Berikut adalah empat buah fiksi mini yang sudah saya buat dan sudah saya posting di status facebook saya. Mana yang paling oke menurut Anda? 😀

 —–oooOooo—–

LUPA

Ki Jaran masuk ke dalam bilik suara, membuka surat suara, dan langsung mencoblos salah satu gambar capres pilihannya dengan paku yang tersedia.

“Beres!” ucapnya lega. Bangga.

Tak lama kemudian terdengar berita bahwa salah seorang capres dilarikan ke rumah sakit.

“Waduh!” Ki Jaran tersadar kalau dirinya lupa menonaktifkan ilmu santetnya.

 —–oooOooo—–

ZAKAT

“Apa saya mengambil uang negara untuk memperkaya diri sendiri?” tanya Pak Amir kepada tiga orang petugas KPK yang akan menangkapnya.

“Tidak.”

“Apa saya menggelapkan uang pajak?”

“Tidak.”

“Kalau semuanya tidak, kenapa saya dituduh korupsi?”

“Karena Bapak tidak membayar zakat mal selama tiga tahun berturut-turut,” jawab salah seorang petugas KPK.

 —–oooOooo—–

JADWAL PUASA

Syaikhan, lelaki kecil berusia tiga tahun itu menghampiriku sambil membawa selembar kertas.

”Apa itu?” tanyaku.

”Buat puasa, Bi!” jawabnya.

“Itu bukan buat puasa!” timplaku setelah melihat isi kertas tersebut.

“Ini buat puasa, Bi!” Syaikhan tetap ngotot sambil memperlihatkan daftar harga dan cicilan sepeda motor dari salah satu dealer.

 —–oooOooo—–

HITUNG MUNDUR

Baim terjaga dari tidurnya dan langsung bangkit menuju meja makan untuk sahur.

“Kesiangan lagi nih!” gerutunya.

Tiba-tiba terdengar pengumuman dari pengeras suara masjid. “Diberitahukan bahwa waktu imsak tinggal sepuluh…”

“Masih ada sepuluh menit!” Baim langsung menyantap makanan sahurnya.

Sementara pengumuman masjid berlanjut, “seembilan, delapan, tujuh, enam, lima, empat…”


Tulisan Terkait Lainnya :