Sewaktu aku selfie bareng Abi beberapa bulan yang lalu, aku hanya melihat benda berbentuk kotak dan berwarna hitam yang dipegang oleh Abi yang ternyata adalah sebuah handphone. Saat itu, Abi kesulitan untuk mendapatkan foto selfie dengan kwalitas yang lumayan bagus dan memuat wajah kami berdua secara keseluruhan serta proporsional. Maklum, handphone yang digunakan Abi saat itu tidak memiliki kamera depan. Jadinya Abi harus mengira-ngira posisi yang pas dan harus mengulang beberapa kali.
Saat itu Ummi melihat apa yang dilakukan oleh Abi dan berkata, “Makanya pake handphone yang kameranya di depan ya, De!”
Di saat yang hampir bersamaan, Ummi juga mengatakan akan membeli handphone yang memiliki kamera depan di saat usiaku menginjak empat bulan. Akhirnya, beberapa waktu yang lalu, Ummi membeli handphone baru untuk menggantikan hanphone lamanya. Blackberry Ummi diganti dengan Android.
Android Ummi warnanya sama-sama hitam seperti milik Abi, tetapi jauh lebih keren. Selain memiliki kamera depan, RAM-nya lebih tinggi. Sudah 1 GB. Layarnya jauh lebih lebar dibandingkan hanphone Abi. OS-nya juga jauh lebih canggih dibandingkan milik Abi yang masih Froyo. Hanya saja untuk video, kwalitas handphone Abi lebih bagus karena file videonya sudah berformat MP4, sedangkan milik Ummi masih 3GP.
Karena sudah dibeli, handphone Ummi dites untuk mengambil fotoku. Foto di atas adalah foto selfie aku dan Ummi. Sama seperti Abi waktu mengambil foto selfie bersamaku, Ummi juga protes. Bedanya, kalau Abi protes karena kesulitan mengambil foto wajah Abi dan wajahku dengan kwalitas bagus dan proporsional, sementara Ummi protes karena aku tak bisa diam saat pengambilan foto selfie kami.
Sebenarnya itu hal ada sesuatu yang wajar. Sebab saat aku selfie bersama Abi, aku baru dua bulan dan hanya bisa melihat dan memperhatikan handphone yang dipegang oleh Abi. Sementara saat aku selfie bersama Ummi, usiaku sudah empat bulan. Usia ketika aku mulai belajar untuk meraih benda-benda di hadapanku yang menarik perhatianku. Hanphone Ummi adalah salah satunya. Akibatnya, Ummi kewalahan ketika kami melakukan selfie 😀
Mudah-mudahan Ummi nggak kapok untuk selfie bersamaku. 😀
Baca Diaryku Lainnya :
- Sabiq’s Diary : Ke Taman Safari
- Sabiq’s Diary : Truk Mainan
- Ketika Anak dan Ayah Bercerita Tentang Lebaran yang Seru
- Sabiq’s Diary : Bukan Demam Berdarah
- Sabiq’s Diary : Jalan-jalan ke Seaworld
- Sabiq’s Diary : Aku Sudah Bisa Berjalan
- Sabiq’s Diary : Belajar Berjalan
- Sabiq’s Diary : Minum Susu dan Yoghurt
- Sabiq’s Diary : Corat-coret
- Sabiq’s Diary : Turun Dari Tempat Tidur