Sekilas, judul coretan kali ini mirip dengan coretan saya beberapa waktu yang lalu, yaitu “Isi Pulsa 50.000 Masuk 150.000” . Coretan tersebut dan cerita di dalam coretan kali ini sama-sama tentang transaksi pengisian pulsa yang saya lakukan. Hanya saja angkanya terbalik.
Apakah kedua kedua kejadian tersebut saling terkait atau merupakan sebab akibat? Entahlah! Namun saya meyakini bahwa setiap perbuatan akan mendatangkan balasan yang setimpal.
Akhir dari cerita pengisian pulsa pertama, saya mendatangi kembali mini maket untuk memberikan uang sejumlah Rp. 102.000 (jika saya tidak salah) sebagai pengganti nilai pulsa yang masuk ke nomor telepon Minyu yang sebenarnya tidak saya minta. Semoga dengan melakukan hal tersebut, status pulsa yang diterima Minyu menjadi halal dan petugas di mini market tidak dirugikan sebagai akibat terjadinya kesalahan pada sistem pengisian pulsa.
Cerita pengisian pulsa kedua terjadi kemarin sore. Sepulang dari kantor, saya mampir terlebih dahulu ke mini market langganan untuk membali tissue basah jika kebetulan ada diskon untuk keperluan Sabiq dan mengisi pulsa nomor handphone saya dan Minyu.
Tiba di rak tissue, saya melihat daftar harga tissue basah yang turun harga sebesar Rp. 2.000 dari harga semula. Saya langsung mengambil enam pack untuk persediaan. Selanjutnya saya menuju mesin antrian pengisian pulsa. Setelah menginput nomor telepon, memilih besaran pulsa yang saya inginkan, dan mendapatkan struk antrian, saya menuju kasir untuk melanjutkan transaksi.
Untuk nomor handphone saya, saya membeli pulsa senilai Rp. 50.000. Sedangkan untuk nomor Minyu, saya mengisikan pulsa senilai Rp. 100.000. Total pembelian pulsa yang saya lakukan adalah Rp. 150.000.
Kasir mengonfirmasikan nomor telepon dan nilai pulsa yang saya inginkan. Karena saya sudah merasa sudah yakin bahwa nomor telepon yang saya ketik sudah benar, saya langsung mengiyakan saja.
Tak lama kemudian, handphone saya bergetar. Saya melihat ada notifikasi bahwa pengisian ulang pulsa sudah berhasil. Saya mengasumsikan bahwa pengisian pulsa untuk Minyu juga berhasil karena nomor Minyu diisi terlebih dahulu. Saya melakukan permbayaran lalu pulang.
Setiba di rumah, saya langsung meminta Minyu mengecek handphonenya untuk memastikan bahwa pengisian ulang pulsa yang saya lakukan sudah berhasil. Ternyata pulsa belum masuk, begitu jawab Minyu.
Minyu kemudian meminta struk belanja untuk memastikan apakah nomor yang tertera di struk adalah nomornya. Setelah saya serahkan dan dilihat oleh Minyu, ternyata nomor yang tertera di struk bukanlah nomor telepon Minyu. Ada satu digit yang kurang atau terganti dengan nomor lain.
Hiks!
Sempat terpikir apakah saya salah mengetik nomor telepon Minyu di mesin pengisian pulsa di mini market atau pegawai mini market yang salah ketik. Sepertinya, saya yang salah ketik. Sebab pegawai mini market hanya melakukan scanning atas struk yang saya dapatkan dari mesin pengisian pulsa.
“Memangnya nomor ini ada yang pakai?” Tanya Minyu.
“Enggak tahu!” jawab saya. “Coba telepon aja!” pinta saya.
Harapan saya, jika nomor tersebut tidak ada yang pakai, maka ada kemungkinan pengisian ulang pulsa akan gagal sehingga saya bisa meralat atau memperbaiki data transaksi yang sudah saya lakukan.
Ternyata, setelah Minyu menakan nomor yang tertera di struk tersebut langsung terdengar nada sambung. Artinya, nomor tersebut ada yang menggunakan. Minyu langsung menutup telepon.
Hiks!
Ya sudahlah. Mungkin saya kurang sedekah. Nanti saya akan lakukan pengisian ulang lagi untuk nomor Minyu. Saya pun menuju ke kamar mandi untuk berwudhu. Sebab saat itu adzan maghrib sudah berkumandang.
Keluar dari kamar mandi, saya mendengar Minyu memanggil saya dan memberitahu bahwa si pemilik nomor telepon yang tadi dihubungi menelpon balik.
Saya segera menerima telepon tersebut. Terdengar suara seorang lelaki yang menurut perkiraan saya berusia sekitar lima puluhan. Obrolan singkat pun terjadi di antara kami.
Saya mengonfirmasikan apakah nomor tersebut mendapat isian ulang pulsa sebesar 100.000. Sang Bapak di seberang sana membenarkan. Saya lalu menjelaskan bahwa saya melakukan kesalahan pengisian ulang. Semula, saya tidak tahu apa yang akan saya bicarakan selanjutnya. Namun dengan sigap, Bapak tersebut langsung mengatakan bahwa nanti akan mentransfer pulsa tersebut.
Alhamdulillah.
Sepulang dari melaksanakan shalat maghrib, Minyu memberitahukan bahwa pulsa senilai 100.000 sudah masuk ke nomor teleponnya. Sang Bapak yang entah siapa namanya ternyata sudah mentransfer sesuai dengan apa yang diucapkan sebelumnya.
Sekali lagi, Alhamdulillah.
Tulisan Terkait Lainnya :