“Mas Rifki menang tuh di Sayap-sayap Sakinah!”
Begitu pesan yang saya baca di Whatsapp. Pengirimnya adalah teman ngeblog saya. Tanpa tunggu tempo, saya langsung membuka halaman pengumuman GA Saya-sayap Sakinah. Di halaman pengumuman, saya tak menemukan nama saya di bagian atas. Artinya saya bukan pemenang satu, dua, atau tiga. Begitu juga di urutan berikutnya.
Nama saya baru muncul sebagai deretan pemenang buncit. Pemenang ketujuh. Sedang total pemenang ada sembilan orang. Jika melihat nama-nama para pemenang, sepertinya saya menjadi satu-satunya lelaki. Ibarat, penyamun di sarang perawan 😀
Alhamdulillah, coretan berjudul “Berbekal Sakinah Bangun Mawaddah untuk Menggapai Rahmah” yang saya buat sudah mendekati tanggal deadline terpilih menjadi salah satu pemenang.
Pemenang ketujuh hingga kesembilan mendapatkan hadiah berupa sebuah tas cantik. Nah, mungkin karena saya ini laki-laki, Mbak Riawani, penyelenggara GA Sayap-sayap Sakinah menanyakan apakah hadiah tas tersebut mau diganti dengan hadiah lain. Sebelum saya jawab, saya konfirmasikan dahulu apakah tas tersebut seperti gambar yang ditampilkan di pengumuman GA. Setelah mendapat jawaban kalau tasnya sesuai gambar, akhirnya saya tetap memilih hadiah tas tersebut dibandingkan diganti dengan hadiah dalam bentuk lain. Alasannya, tas tersebut bisa digunakan oleh Minyu.
Dan beberapa hari yang lalu, saya melihat sebuah paket yang masih terbungkus rapi di ruang tengah. Saya menduga bahwa paket tersebut berisi tas meski saya belum melihat siapa pengirimnya. Lalu saya buka paket tersebut. Dan ternyata dugaan saya benar.
Namun ternyata, hadiahnya bukan hanya berupa tas cantik yang sekarang sudah saya serahkan kepada Minyu. Ada pula sebuah buku berjudul “My Stupid Love”. Saya baru membuka halaman awal dari buku dan membaca kisah perjalanan cinta seorang play boy dalam bentuk wawancara.
Karena ada dua hadiah, maka saya dapat, Minyu juga dapat 😀
Terima kasih, Mbak Riawani Elyta.
Dua buah lomba yang hadiahnya saya buatkan cerita di blog ini cukup cepat pengiriman hadiahnya. Sementara ada juga lomba lain yang saya menangkan meski bukan sebagai pemenang utama, belum juga ada kabar beritanya. Mau negur tapi ngerasa nggak enak. Atau jangan-jangan saya salah ngasih alamat dan ternyata itu alamat palsu? 😦
Tulisan Terkait Lainnya :
Jejak-jejak yang Terserak 