Me & Time

CREDIT

Apakah anda mengenakan jam tangan?

Saat ini, saya tidak mengenakan jam tangan. Sebenarnya di lemari di dalam kamar saya tersimpan sebuah jam tangan yang merupakan hadiah dari salah seorang Encing (Tante) beberapa waktu yang lalu. Saya pernah mengenakannya beberapa kali. Lalu talinya putus dan belum saya perbaiki.

Kapan pertama kali anda memiliki atau mengenakan jam tangan?

Saya pertama kali mengenakan jam tangan mungkin ketika duduk di sekolah dasar. Lagi-lagi saya mendapatkan jam tangan tersebut dari Encing (Paman) saya. Saya masih ingat bagaimana rupa jam tangan pertama saya itu. Ada gambar Mickey Mouse dengan kedua tangan yang difungsikan sebagai penunjuk jam dan menit. Kedua tangan Si Mickey akan berputar menunjuk angka-angka dari satu hingga dua belas.

Saya, anda, siapapun orangnya, pastinya mampu untuk membeli sebuah jam, baik harganya murah ataupun mahal, karena harga sebuah jam bersifat relatif bagi setiap individu. Tetapi, saya, anda, siapapun orangnya, pasti tidak akan mampu membeli waktu yang telah lewat, berapapun banyaknya harta yang dimiliki.

Waktu merupakan sesuatu yang berharga. Hingga muncul ungkapan “Time is Money”. Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Sang Khalik, beberapa kali bersumpah dengan nama makhluk-Nya  tersebut. Demi masa, Demi waktu matahari sepenggalahan naik, Demi malam apabila menutupi (cahaya siang), Demi siang apabila terang benderang, adalah beberapa contohnya.

Waktu akan terus dan terus berjalan. Taka akan ia berhenti untuk beristirahat meski sesaat. Dan jika waktu tersebut telah pergi ketika kita tidak lagi memegang kendali, maka ia akan bisa ‘membunuh’ kita. Sebuah kalimat bijak yang mungkin sering kita dengar menggambarkan kepada kita bahwa “Waktu itu laksana pedang, jika Anda tidak mempergunakannya maka dia akan memenggal leher Anda sendiri.”

adalah sebuah penyesalan diri
ketika di masa yang terlewati
namun tak ada kebaikan
yang telah dilakukan

setiap detik yang dimiliki
saat ini
mungkin tak disadari
namun ketika ia pergi
mengharapnya kembali
adalah angan-angan tiada arti

“Ada dua kenikmatan yang kebanyakan manusia merugi (terhalang dari mendapat kebaikan dan pahala) di dalamnya, yaitu kesehatan dan waktu luang.” (HR. Al-Bukhari no. 6412)


Tulisan Terkait Lainnya: