
Bandung. Apa yang masih terkenang dari Bandung di dalam memori saya?
Sepertinya, untuk menjawab pertanyaan tersebut saya harus mengajak kenangan saya untuk mengembara ke masa lalu dan membuka beberapa catatan di blog ini. Jawaban yang nantinya saya temukan dan tuliskan di jurnal kali ini juga ditujukan untuk memenuhi sebuah tantangan giveaway yang mengangkat tema The Unforgettable Bandung.
Saya sudah beberapa kali ke Bandung. Biasanya karena ada tugas atau pekerjaan kantor. Itupun terjadi beberapa tahun silam. Karena terkait dengan tugas atau pekerjaan kantor, maka yang saya kunjungi bukanlah tempat wisata, melainkan hotel. Jadi, tak ada di dalam memori saya mengenai tempat wisata yang ada di Bandung.
Namun demikian ada sebuah tempat, restoran tepatnya, yang masih saya ingat hingga sekarang. Bahkan ketika saya merangkai kata untuk menyelesaikan tulisan ini, saya masih terbayang dengan betapa lezatnya kambing bakar original yang saya santap di restoran tersebut. Nama restoran tersebut adalah “Kambing Soon”. Cerita tentang “Kambing Soon” ini bermula dari sebuah kopdar. Dan bisa jadi, hangatnya sambutan di tempat tersebut yang menjadikan kenangan ini sulit dilupakan.
Berdasarkan catatan yang saya miliki, kedatangan saya di restoran “Kambing Soon” terjadi di bulan September 2011. Saat itu, saya mendapatkan tugas dari kantor untuk menghadiri kegiatan konsinyering tentang tips dan trik bagaimana menjadi pengajar yang baik selama dua hari. Di hari terakhir, kegiatan sudah selesai menjelang zhuhur dan ditutup dengan makan siang di hotel.
Sesaat sebelum acara selesai, saya menerima sebuah pesan singkat dari seseorang yang sebelumnya saya kenal melalui saling berkunjung dan berkomentar di blog Multiply. Seseorang tersebut berjanji akan menjemput saya di lobby hotel seusai acara.
Singkat cerita, selepas saya check out dari hotel, saya bertemu untuk pertama kalinya dengan seseorang yang saya maksud di atas di lobby hotel. Pertama kali saya memanggilnya dengan sebutan Mas Hendra, namun sebutan tersebut berubah menjadi Kang Hendra. Setelah sedikit berbasa-basi, saya langsung dijak Kang Hendra ke tempat kerjanya yang berupa sebuah restoran dan hotel.
“Kambing Soon”. Itulah nama resto di mana Kang Hendra bekerja. Lokasinya berada di Jl. Ir. H. Juanda No. 420 Bandung. Tempatnya nyaman. Adem.

Beberapa saat kami tiba di “Kambing Soon”, Kang Hendra menjamu saya dengan Paket Kambing Bakar Original yang terdiri dari tiga potong daging kambing bakar, sepiring nasi, dan segelas ice lemon tea. Tanpa terasa, sambil asyik ngobrol dengan Kang Hendra, sedikit demi sedikit namun pasti, saya menghabiskan semua yang tersaji di hadapan saya hingga ludes. Padahal, sebelumnya saya baru makan siang di hotel.
Sejujurnya, kambing bakar yang saya nikmati di “Kambing Soon” hari itu adalah kambing bakar terenak yang pernah saya nikmati. Mungkin karena bumbu rahasia yang tercampur di dalamnya serta pengolahan yang tepat yang menjadikan daging kambingnya enak sedemikian rupa. Seperti yang singgung di atas, saat membuat tulisan ini, kelezatan daging kambing bakar tersebut terbayang-bayang di ujung lidah saya. Maka tak heran jika “Kambing Soon” mengusung tag line “Best Lamb in Town”.
Saya tak sempat mengambil foto paket kambing bakar yang saya nikmati saat itu, tetapi kira-kira penampakkanya seperti foto berikut ini bisa mewakili apa yang tersaji di “Kambing Soon”.

“Kambing Soon”. Dari mana nama ini diambil? Ternyata, nama “Kambing Soon” diambil dari plesetan dari kata berbahasa Inggris “Coming Soon” yang sering kita baca atau dengar ketika cuplikan sebuah film akan segera tayang di bioskop. Memang konsep film yang diangkat oleh pendiri “Kambing Soon”. Ada beberapa poster film yang terpasang di beberapa sudut restoran. Bahkan ada pula kegiatan pemutaran film box office yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.
Namun seiring perjalanan waktu, ada perubahan konsep yang dilakukan oleh pihak pengelola “Kambing Soon”.
Yang pertama adalah perubahan logo. Ketika pertama kali saya mengenal dan datang langsung ke lokasi, logo yang digunakan resto ini adalah seperti gambar di bawah ini.
Sedangkan logo yang digunakan saat ini adalah seperti gambar di bawah ini. Tentu saja perubahan logi ini diharapkan untuk perbaikan.

Perubahan lain adalah dengan menghilangkan kegiatan pemutaran film di layar lebar yang semula dilakukan untuk menghibur pengunjung. Perubahan ini mungkin dipilih pengelola karena saat ini orang-orang akan dengan mudah melihat film-film yang ingin mereka tonton dengan cara streaming. Namun demikian, kegiatan nonton film bareng di “Kambing Soon” diganti dengan nonton bareng siaran langsung pertandingan sepak bola di layar lebar yang disediakan pihak pengelola di beberapa kesempatan.
Penambahan aneka menu juga dilakukan. Dan yang pasti, menu-menu yang disediakan oleh “Kambing Soon” tetap menggugah selera. Tengoklah menu-menu berikut!



Dan masih banyak lagi menu lainnya. Silahkan tengok di akun twitter @Kambing_SOON dan Instagram @kamb.inc. Kalau mau mencicipi langsung menunya, sila berkunjung langsung ke lokasi yang berada di Jl. Ir. H. Juanda No. 420 Bandung.
Oh ya, di samping “Kambing Soon” terdapat pula hotel untuk menginap. Namanya Hotel Tomat atau lebih dikenal dengan sebutan Hotel Puri Tomat. Manajemen “Kambing Soon” merupakan bagian dari Manajemen Hotel Tomat.
So, jadi yang sedang di Bandung atau berkeinginan datang ke Bandung, tak ada salahnya untuk mencicipi menu olahan kambing yang ada di “Kambing Soon”. Selanjutnya, apa yang terasa di lidah Anda, bisa jadi akan tetap melekat di hati Anda dan menjadi kenangan yang tak terlupakan di Bandung.
Tulisan Terkait Lainnya :