Air yang Mengalir Sia-sia

Filesystem-pipe-tap-iconSeharusnya, saat itu yang terdengar adalah suara sang imam yang mengeraskan bacaan al-fatihah dan sebuah surat, baik di rakaat pertama maupun rakaat kedua. Namun, di antara suara bacaan dan di antara suara takbir intiqal sang imam, terdengar gemericik air dari arah tempat wudhu.

Pikiran saya pun lalu terbang membayangkan kondisi di tempat wudhu yang berada di sisi kanan masjid. Ada dua kemungkinan penyebab munculnya suara air tersebut. Pertama, kolam untuk wudhu sudah penuh, namun kran pengisinya belum ditutup, sehingga air terus meluap. Kedua, ada kran yang lupa ditutup oleh jama’ah yang sebelumnya berwudhu. Mungkin lupa, mungkin terburu-buru agar tidak tertinggal rakaat pertama.

Selepas salam, salah satu jama’ah langsung berdiri dan melangkah menuju tempat wudhu. Beliau langsung menutup kran hingga rapat lalu kembali masuk ke dalam masjid, duduk bersama jama’ah lain untuk berdzikir.

Selepas kegiatan di dalam masjid, saya melangkah ke luar ruangan masjid dan melewati tempat wudhu itu. Saya melihat kolam wudhu tidaklah penuh. Sepertinya, suara gemericik air yang tadi saya dengar diakibatkan karena kran yang digunakan untuk mengalirkan air bagi jama’ah untuk berwudhu lupa ditutup.

*****

Kejadian yang hampir serupa pernah juga saya temukan beberapa kali di sebuah toilet yang sering saya gunakan. Adakalanya kran tidak ditutup kembali setelah digunakan atau tidak ditutup dengan sempurna oleh pengguna sebelumnya sehingga air tetap saja mengalir sia-sia. Ada pula kejadian di mana toilet siram tetap mengalirkan air meski sudah tidak digunakan lagi. Sepertinya, pengguna sebelumnya tidak mengembalikan posisi pegangan untuk mengeluarkan air guna menyiram kloset seperti sedia kala.

Sepertinya, selain jangan meninggalkan jejak di toilet, jangan lupa juga untuk menutup kran air setelah selesai digunakan, agar alirannya tidak sia-sia. Mubazir.