Ini Tentang Buku Cerita Anak

Ada ungkapan yang berbunyi, “Don’t judge a book from its cover!” yang kurang lebih memiliki arti “janganlah menilai sebuah buku hanya berdasarkan sampulnya!” Namun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa cover atau sampul sebuah buku menjadi pemicu ketertarikan para pembaca. Sebab cover atau sampul adalah bagian pertama dari sebuah buku yang bisa dilihat oleh mata pembaca sebelum dirinya mengetahui isi dan kandungannya.

Dari sekian buku yang pernah saya baca, informasi yang terdapat di sebuah sampul buku, khususnya buku cerita, adalah sebagai berikut :

  • Judul
  • Nama Penulis
  • Nama Penerbit
  • Kutipan atau garis besar isi buku
  • Endorsment
  • ISBN
  • Gambar yang menjadi latar dari semua hal di atas

Tentu saja, tidak semua informasi di atas ada di dalam sampul setiap buku. Mungkin hanya beberapa informasi saja yang dipilih untuk ditampilkan. Tentunya, informasi-informasi yang tersajidihasilkan dari sebuah proses yang panjang dan diskusi yang matang dari berbagai pihak yang membidani kelahiran sebuah buku. Dengan informasi yang tersaji di sampul buku, diharapkan para pembaca akan tertarik untuk memiliki buku dan membaca isinya.

Bagi saya pribadi, di antara semua informasi di atas, judul mungkin menjadi pemicu utama apakah saya tertarik atau tidak. Judul yang menarik bagi saya adalah judul yang langsung memberikan saya ruang untuk berimajinasi tentang isi cerita yang diwakili oleh judul tersebut. Judul yang mampu mengundang pikiran saya untuk menebak tentang bagaimana jalan cerita yang akan terjadi. Hingga kemudian muncul rasa penasaran. Bisa jadi, tebakan saya itu tepat. Namun bisa juga tebakan saya akan jauh meleset. Mungkin di situlah letak keseruannya.

Di bawah ini ada 15 judul cerita pendek yang terdapat dalam buku kumpulan cerita anak yang berjudul “Jejak Kaki Miterius”.

  1. Jejak Kaki Misterius – Riawani Elyta
  2. Buku Pintar Yang Hilang – Kayla Mubara
  3. Kebun Misterius – Pujia Ahmad
  4. Ketika Ban Sepeda Rasad Pecah – Dian Onasis
  5. Lukisan Yang Menghilang – Diannur Fajria
  6. Misteri Gigi Palsu – Afin Yulia
  7. Misteri Foto Rumah Kosong – Anik Nuraeni
  8. Misteri Kotoran Kelas – Yurie Zhafiera
  9. Misteri Matinya Ikan di Kolam Nino – Pujia Ahmad
  10. Misteri Pecahan Kaca – Hairi Yanti
  11. Pencuri Berlonceng – Erlita Pratiwi
  12. Pencuri Uang Palsu – Ilham Fauzi
  13. Pengendara Perahu Asing – Binta al Mamba
  14. Peta Ingatan Ule – Wawat Smart
  15. Pohon Ara Keramat – Vanda Arie

Jika saya diminta untuk memilih tiga judul yang paling membuat saya penasaran, maka pilihan saya jatuh pada cerita dengan judul-judul sebagai berikut :

  1. Jejak Kaki Misterius – Riawani Elyta

Biasanya, dalam buku kumpulan cerita, salah satu judul cerita di dalamnya akan dipilih menjadi judul buku kumpulan cerita tersebut. Nah, judul buku ini diambil dari salah satu judul cerita pendek di dalamnya, yaitu “Jejak kaki Misterius.”

Saya pikir, pasti ada alasan besar mengapa judul “Jejak Kaki Misterius” dipilih dan dijadikan judul buku. Bisa jadi, cerita “Jejak Kaki Misterius” adalah cerita terbaik di antara semua cerita di dalam buku ini. Lantas sebaik apa ceritanya? Itulah yang membuat saya penasaran.

Di samping itu, saya juga penasaran dengan jejak kaki apa yang dianggap misterius. Apakah jejak kaki binatang buas? Jejak kaki makhluk asing? Atau jejak kaki manusia yang bentuknya tidak biasa?

  1. Kebun Misterius – Pujia Ahmad

Judul cerita ini langsung memunculkan banyak pertanyaan di dalam pikiran saya. Pertanyaan-pertanyaan yang berujung pada rasa penasaran.

Apakah ini cerita tentang sebuah kebun yang tiba-tiba muncul begitu saja? Apakah tanaman di kebun misterius tersebut tidak diketahui siapa penanamnya? Atau kebun tersebut terletak di sebuah tempat yang tersembunyi? Jenis tanaman apa saja yang ada di kebun misterius tersebut? Apakah tanamannya beracun dan berbahaya?

Sepertinya, jawaban semua pertanyaan itu akan dengan mudah terjawab jika saya membaca cerita ini.

  1. Pencuri Berlonceng – Erlita Pratiwi

Saya menangkap keanehan di judul cerita yang satu aneh. Bukankah pencuri itu beraksi dengan tanpa suara agar tidak ketahuan oleh penghuni rumah atau pemilik benda yang dicuri? Lantas mengapa pencuri yang satu ini mengenakan lonceng? Bukankah itu akan menyebabkan aksinya mudah diketahui?

Jangan-jangan pencuri di sini bukanlah manusia, melainkan binatang semisal kucing atau anjing. Bukankah kedua binatang tersebut sering dipakaikan kalung berlonceng oleh pemiliknya agar keberadaan keduanya mudah diketahui?

Ya, saya jadi menebak-nebak kalau si pencuri berlonceng di cerita ini adalah kucing atau anjing. Benarkah demikian?

Jika cerita-cerita di atas sudah bisa membuat saya penasaran, lantas apakah buku “Jejak Kaki Misterius” memiliki kriteria sebagai buku yang akan saya berikan kepada anak atau keponakan saya? Jawabnya bisa ya bisa juga tidak.

Saya punya kriteria tentang bagaimana buku cerita anak yang baik sehingga bisa saya berikan kepada anak atau keponakan. Di antaranya adalah :

  1. Selain sebagai sarana melatih anak untuk gemar membaca, buku cerita juga harus mampu memberikan contoh atau tuntunan nilai-nilai kebaikan kepada anak-anak. Sehingga tak hanya jalan ceritanya saja yang diingat oleh si anak, tetapi juga nilai-nilai kebaikan di dalamnya bisa tertanam kuat dan bisa dipraktekkan langsung dalam kehidupan anak di usianya saat ini dan menjadi bekal di masa depannya.
  2. Cerita untuk anak-anak sebaiknya jangan terlalu menonjolkan tokoh yang terlalu jahat atau antagonis seperti yang dihadirkan di sinetron-sinetron meskipun para pemainnya adalah anak-anak. Jangan sampai porsi tersebut berlebihan sehingga menumpuk di dalam memori anak yang sudah membacanya.
  3. Karena ditujukan untuk anak-anak, sebaiknya buku cerita anak tidak hanya berisi huruf-huruf saja. Untuk menghindari rasa bosan, akan lebih baik jika di dalamnya terdapat ilustrasi atau gambar yang menarik.
  4. Saya menghayalkan cerita anak yang disarikan dari kisah-kisah yang ada di dalam Al-quran atau Al-hadits sehingga mereka tahu bahwa kisah itu ada dan nyata, bukan karangan belaka. Anak-anak bisa tahu ceritanya, tahu pula dalilnya. Misalnya, cerita tentang kehidupan Nabi Sulaiman namun dari sudut pandang Burung Hudhud, ceita para pemuda penghuni gua atau ashabul kahfi dilihat dari sudut pandang anjingnya, dan sebagainya.
  5. Dari segi harga, tentunya harga buku cerita anak yang terjangkau akan lebih menyenangkan bagi kantong orang tua.

Tulisan ini diikutsertakan dalam Giveaway Jejak Kaki Misterius

cover jejak kaki misterius


Tulisan Terkait Lainnya :