Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Kalimat itu sering saya dengar ketika seseorang ingin menghibur dan memberikan semangat kepada orang terdekatnya yang baru saja mengalami kegagalan.
Setiap orang mungkin pernah mengalami sebuah kegagalan. Termasuk saya. Kegagalan dalam hal apapun. Entah dalam perkara yang besar ataupun dalam perkara yang kecil. Salah satunya adalah kegagalan saya untuk mewujudkan resolusi di tahun 2015 yang sudah saya tetapkan di akhir tahun 2014.
Di balik setiap kejadian, akan ada hikmah atau pembelajaran yang bisa diambil. Itu adalah kalimat lain yang juga pernah saya dengar dan bahkan bisa jadi pernah saya ucapkan. Kegagalan, mungkin bisa menjadi salah satu bentuk kejadian yang dialami seseorang. Akibat kegagalan tersebut, seseorang yang mengalaminya bisa mempelajari apa saja yang membuatnya gagal. Mungkin ada kesalahan dalam perencanaan, perhitungan waktu, pemilihan cara, atau bisa jadi berupa kesalahan niat yang tersemat dan kurangnya berdoa.
Jika penyebab kegagalan tersebut sudah ditemukan, maka di kemudian hari, yang bersangkutan akan berusaha untuk mempebaikinya sehingga tidak jatuh ke lubang yang sama untuk yang kedua kali.
Selain hikmah atau pembelajaran, bagi saya, adapula keberkahan di balik sebuah kegagalan. Di saaat saya mengalami kegagalan mewujudkan resolusi tahun 2015, ternyata ada sebuah Give Away yang mengangkat tema tentang tema resolusi yang gagal. Saya pun langsung membuat tulisan tentang kegagalan berjudul “Resolusi Lintas Tahun” untuk meramaikan GA tersebut.
Menang? Juara satu, dua, tiga?
Alhamdulillah, menang sebagai pemenang hiburan.
Dapat hadiah?
Tentu saja. Hadiahnya berupa buku berjudul “La Tahzan For Hijabers” yang memuat kisah-kisah perjuangan, pengorbanan, dan proses jilbab pertama para hijabers.
Terima kasih, mbak Novia Syahidah. Koleksi buku saya bertambah lagi 😀
Tulisan Terkait Lainnya :