Sebelum mengenalku lebih jauh, aku akan memberitahukan sesuatu kepadamu. Bisa jadi sesuatu itu akan merubah sikapmu sebelumnya atau mungkin dirimu tak mempermasalahkannya.
Aku tak banyak bicara. Ungkapan perasaan hatiku banyak kutuangkan melalui tarian jemariku yang bisa kau baca jika kau berkenan.
Aku tak pandai memuji atau merangkai kata-kata romantis yang langsung bisa kuucapkan langsung dihadapanmu. Tapi itu bukan berarti aku tidak bisa mencintaimu atau menyangimu. Hanya saja, mungkin bentuk cinta dan sayangku tidak seperti yang dirimu bayangkan. Entah kelak dirimu akan terbiasa dengan cinta bisu itu, atau diriku yang akan belajar untuk berubah.
Tapi, bukankah mencintai itu artinya mau menerima segala kelebihan dan kekurangan seseorang yang dicintai? Entahlah. Aku sendiri belum tahu jawaban yang pasti tentang apa itu cinta. Atau mungkin kamu berkenan untuk mencari arti cinta itu bersamaku?
Jika kamu bersedia, silahkan kamu lanjutkan bacaanmu ke kalimat-kalimat berikutnya.
Peluklah Aku!
Ya, itu mungkin salah satu permintaanku kepadamu. Apakah kamu suka memeluk atau dipeluk? Aku suka. Ada kehangatan dan energi yang luar biasa dalam sebuah pelukan. Tapi aku tidak bisa melakukannya sendiri. Aku tak bisa memeluk diriku dengan kedua tanganku. Aku membutuhkanmu untuk melakukannya.
Ketika aku duduk terdiam atau mungkin berbaring tanpa kata, lalu kamu melihat ada sungai yang mengalir di sudut kedua mataku, janganlah kau bertanya “Ada apa?” atau “Kenapa kamu menangis?” Cukup beri aku sebuah pelukan sementara waktu hingga sungai itu mengering. Mungkin setelah itu, ada sebuah cerita yang akan kau dengar.
Ketika dirimu melihat mataku dan wajahku memerah dan merasakah tubuhku bergetar karena menahan amarah, janganlah kau bertanya “Ada apa?” atau “Kenapa kamu marah?” Cukup beri aku sebuah pelukan sementara waktu hingga api itu padam dan panasnya menghilang. Mungkin setelah itu, ada sebuah cerita yang akan kau dengar.
Sudikah dirimu melakukannya? Untuk kamu ketahui, aku akan melakukannya untukmu.
Tulisan Terkait Lainnya :