Aktifitas saya pagi ini dimulai dengan menonton berita luluh lantahnya Brasil yang disikat Jerman dengan skor 7 – 1. Sepertinya, tanpa kehadiran Neymar dan Thiago Silva, Brasil mengalami ketimpangan.
Aktifitas selanjutnya adalah mencuci pakaian. Sebenarnya bukan saya yang mencuci pakaian dengan tangan sendiri. Saya cuma jadi operator mesin cuci. Saya hanya memutar kran air, memasukkan pakaian kotor, menuangkan deterjen, lalu menunggu mesin cuci dua tabung yang saya beli beberapa tahun lalu bersama Syaikhan seharga tujuh ratus ribu karena ada promo plus dapat hadiah kompor gas satu tungku. Selesai dicuci, pakaian dijemur. Beres.
Aktifitas berikutnya adalah datang ke TPS dan memberikan suara untuk calon pasangan pemimpin baru Indonesia.
Hari ini, tanggal 9 Juli 2014, ada agenda besar yang rutin digelar setiap lima tahun sekali. Indonesia akan memilih presiden yang baru. Pemimpin yang akan menjadi orang nomor satu di negeri ini. Sebuah pesta demokrasi, katanya.
Sebagai warga negara yang baik, saya dan Minyu akan memberikan suara untuk pasangan capres dan cawapres yang menjadi pilihan kami.
Seperti pada pemilu legislatif kemarin, saya dan Minyu akan memilih di TPS yang berbeda dan waktu yang berbeda pula. Minyu akan memberikan hak suaranya di TPS dekat rumah Neneknya, sebab Minyu masih terdaftar sebagai pemilih di sana meskipun sudah pindah alamat dan memiliki KTP baru. Kemungkinan Minyu akan ke TPS di pagi hari. Sementara saya, meskipun sudah pindah alamat dan memiliki KTP di kelurahan setempat, nama saya belum tercantum di DPT kelurahan di mana saya tinggal. Kalau dicek, nama saya masih tercantum sebagai pemilik hak pilih di Depok. Karenanya, kemungkinan saya akan datang ke TPS samping rumah di siang hari dengan membawa KTP. Semoga saja lancar, aman, dan damai.
Di saat menjadi operator mesin cuci tadi pagi, saya menyanyikan sebuah lirik nasyid yang ketika masih SMA dulu sering kali saya putar dan saya dengarkan di pagi hari sebelum berangkat sekolah. Sebuah nasyid yang berjudul “Pemimpin Sejati” yang merupakan bagian dari album bertajuk “Antara 2 Cinta”. Munsyidnya adalah The Zikr, kelompok nasyid dari Malaysia.
Berikut saya tuliskan kembali lirik nasyid tersebut yang mungkin bisa menjadi masukan atau pertimbangan dalam memilih siapa yang akan menjadi pemimpin Indonesia tercinta.
Pilihlah pemimpin yang takutkan Allah
Yang minta dibantu menegak kebanaran
Yang minta ditegur kalau ia bersalah
Yang tidak menyebut apa jua jasanya
Yang tidak banyak membuat janji manisBiasanya seorang pemimpin itu
Ia mempunyai ilmu yang sederhana
Jiwanya kental dan juga gigih
Dapat pengalaman dari hidup
Kalau kita nak tahu
Pemimpin yang sejati
Ia tak berjawatan pun masih dihormati
Oleh semua pengikutnyaBiasanya pemimpin yang sejati itu
Ia tersendiri ada panduan yang diberi
Ada karisma semulajadi
Mendidik pengikut hingga taat setia
Tidak berbelah bagi
Bismillah….
Selamat memilih dengan cerdas!
Tulisan Terkait Lainnya :