Ini adalah sequel dari cerita saya dalam postingan beberapa waktu lalu yang berjudul “Kegagalan Adalah Kesuksesan yang Tertunda“. Yang jelas, cerita di postingan tersebut dan postingan ini bukan membahas tentang motivasi kehidupan. Hanya sekedar cerita seputar isi ulang pulsa.
Setelah mengalami transaksi isi ulang pulsa yang luar biasa di hari Senin –silahkan baca link cerita di atas– saya mendatangi kembali mini market tersebut di hari Rabu sore. Pegawai yang saya temui saat itu tidak ada satu pun yang bertugas di hari Senin. Akhirnya saya menceritakan kejadian yang saya alami kepada pegawai yqbg bertugas hari itu.
Salah seorang pegawai kemudian mengecek data transaksi isi pulsa yang terjadi di hari Senin melalui komputer. Lalu ditemukanlah tiga buah transaksi pengisian pulsa ke nomor Minyu dengan nilai masing-masing 50.000.
“Di catatan kami ada tiga transaksi seperti yang Bapak bilang, tapi statusnya gagal,” ucap pegawai tersebut sambil memutar layar komputer untuk memperlihatkan data transaksi tersebut.
Saya menemukan tiga kata “GAGAL” di salah satu kolom tabel transaksi. Saya berpikir, jika saja transaksi tersebut berhasil namun telat, pegawai mini market yang bertugas di hari Senin lalu akan menghubungi nomor Minyu untuk memberitahukan dan menagih uang atas transaksi tersebut.
Akhirnya saya putuskan untuk tidak menyerahkan pembayaran atas pulsa yang masuk ke handphone Minyu sebelum saya mendapatkan struk sebagai bukti transaksi. Saya memberikan nomor handphone kepada salah seorang pegawai seraya berpesan agar menghubungi saya jika sudah membuat atau menemukan struk transaksi pembelian pulsa yang saya lakukan di hari Senin sebelumnya.
Malam harinya saya menemukan sebuah panggilan tak terjawab dan sebuah SMS di handphone saya. Penelpon dan pengirimnya adalah pegawai mini market. Isi SMS tersebut menyatakan bahwa struk pembelian pulsa yang saya lakukan sudah ada dan saya diminta datang kembali ke mini market.
Jum’at sore, saya datang ke mini market. Ternyata struk yang disiapkan oleh pegawai mini market bukanlah struk yang saya inginkan. Struk tersebut hanya berisi pembelian beberapa barang dan pengisian pulsa sebeaar 50.000 yang saya lakukan di hari Senin. Bukan struk pembelian pulsa yang terjadi sebanyak tiga kali.
Catatan transaksi pulsa yang sebelumnya diperlihatkan kepada saya juga masih menyatakan bahwa transaksi GAGAL.
Akhirnya, dengan mempertimbangkan beberapa kondisi dan situasi sebagaimana saya sebutkan di postingan sebelumnya, saya membayar transaksi isi pulsa yang jumlahnya sesuai dengan jumlah pulsa yang masuk ke handphone Minyu meskipun jumlah yang saya minta saat transaksi hanyalah sebesar sepertiganya saja.
Saya hanya meminta kepada pegawai mini market tersebut untuk mengabarkan atau memberitahukan saya jika ada bukti penguat berupa tagihan dari pihak provider yang mengikutsertakan jumlah pulsa yang menurut catatan di komputer mini market tersebut masih saja gagal. Pegawai tersebut menyanggupi meski dengan nada tidak yakin sebab akan sulit menemukan data detil yang saya minta, sebab katanya, pihak provider hanya memberikan catatan secaragaris besarnya saja. Selain itu, pegawai tersebut juga meminta maaf karena seharusnya transaksi tersebut tidak bisa diproses oleh system, sebab satu kode di setiap kwitansi pengisian pulsa hanya bisa digunakan untuk sekali transaksi saja. Sedangkan yang saya alami bisa digunakan sebanyak tiga kali transaksi. Jadi kesalahan memang ada di system, bukan pada pegawai mini market
Lantas, apakah akan ada kelanjutannya? Saya tidak tahu 😀
Tulisan Terkait Lainnya :
- Tentang Iklan Sebuah Smartphone
- Isi Pulsa 50.000 Masuk 150.000
- Kegagalan Adalah Kesuksesan yang Tertunda
- #FFRabu – Sibuk
- Handphone Pertama, Beginilah Kisah dan Riwayatnya
- Diversion 2 : Makanya Jangan Macam-macam!
- Diversion
- Bolehkah Shalat Sambil Memegang Mushaf atau Handphone?
- Ruang Inbox vs Ruang Hati
- [Panik #2] Handphoneku Di Mana?