quick notes

flash-spiderman

Sebuah bayangan merah bergerak cepat, membelah jalan-jalan Kota Manhattan di malam hari. Ia berkelebat dan berkelit di antara mobil, bis, truk, dan sepeda motor, menuju puncak sebuah gedung tua yang tinggi dan tak berpenghuni. Di atap gedung tersebut, seseorang sudah menanti. Sepertinya, keduanya telah berjanji untuk bertemu di tempat tersebut.

“Maaf, aku terlambat,” ujar sosok lelaki berselimut kostum warna merah yang menutupi seluruh tubuhnya kecuali mata dan mulutnya. Di bagian dadanya terdapat gambar lingkaran berwarna putih dan gambar petir menyambar di tengahnya.

“Lumayan,” jawab sosok yang ditanya. Seorang lelaki dengan pakaian ketat berwarna merah dan biru dengan motif jaring laba-laba yang menyembunyikan seluruh tubuhnya. “Apa yang ingin kau bicarakan denganku hingga kau datang jauh-jauh dari Central City, Flash?”

Flash menarik napas panjang sebelum menjawab pertanyaan koleganya, Spiderman. “Ternyata, menjadi super hero itu tidak selalu menyenangkan. Sebab kini, rumah tanggaku sedang dilanda masalah, Spidey!”

“Masalah apa?” tanya Spiderman lebih lanjut sambil mengubah posisinya yang semula menggantung dengan posisi kaki di atas dan kepada di bawah menjadi tegak berdiri di samping Flash.

“Istriku menggugat cerai!”

“Lho, kenapa dia melakukannya?” raut wajah Spiderman memang tidak memperlihatkan gurat penasaran. Namun nada bicaranya menggambarkan jelas rasa itu.

“Dia tidak menyukai kekuatanku yang mampu melakukan segala hal dengan sangat, bahkan super cepat,” jawab Flash dengan pandangan menerawang ke puncak gedung-gedung pencakar langit di Manhattan.

“Lho, bukannya itu sesuatu yang bagus?” tanya Spiderman lagi.

“Tidak semuanya bagus, Spidey. Istriku menggugat karena ketika kami berada di atas ranjang, aku melakukannya dengan sangat cepat dan dia merasa tidak puas.”

Baca Juga FF250Kata Lainnya :