Salon Plus-plus

salon plus-plus
salon plus-plus

Jika sebelumnya saya sudah berbagi cerita tentang kursus plus-plus dan pijat plus-plus, maka kini tiba gilirannya saya bercerita tentang salon plus-plus.

Bagi perempuan, mungkin datang ke salon untuk merawat tubuh mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki adalah hal yang sudah biasa. Bagi lelaki yang tergolong dalam kelompok lelaki metroseksual, yang demikian itu juga mungkin masih bisa dikategorikan wajar. Tetapi bagi saya pribadi, tidak demikian. Bagi saya peribadi, salon itu adalah tempat bagi perempuan, bukan lelaki. Karenanya, saya tidak pernah datang ke salon. Paling cuma ke barber shop atau pangkas rambut. Itu saja.

Hingga kemudian pada suatu malam, di dalam sebuah kamar, saya mendapatkan pelayanan yang mungkin mirip-mirip dengan yang diberikan di dalam sebuah salon. Pelayanan dari seorang perempuan yang belum lama saya kenal. Kedua tangan perempuan tersebut memegang sebotol cairan pembersih wajah berwarna biru beserta sekantong kapas. Lalu dengan sigap dan cekatan, tangan kanan perempuan itu membersihkan seluruh bagian wajah saya. Ternyata, dibersihkan wajah itu, enak 😀

Saya pun ketagihan dengan kegiatan tersebut. Entah cocok atau tidak, saya menyebut pelayanan tersebut dengan julukan salon plus-plus. Malam ini, kejadian itu mungkin akan terulang kembali.

*****

Mungkin karena saya termasuk lelaki yang kurang memperhatikan masalah penampilan, kesehatan serta kebersihan wajah. Untuk membersihkan wajah, saya biasanya hanya mencuci wajah dengan air saja. Kadang-kadang kalau iseng pernah juga menggunakan sabun mandi untuk cuci muka. Lumayan, kulit muka jadi terasa kesat 😀

Seingat saya, saya baru beberapa kali membeli produk pembersih wajah yang penampakkannya sering muncul di layar kaca. Mungkin masih bisa dihitung dengan jemari yang saya punya. Begitu pula menggunakannya. Biasanya, pembersih wajah tersebut awet alias lama habisnya, sebab saya baru menggunakan produk tersebut kalau wajah sudah terasa lengket sekali dan tidak cukup hanya dengan air.

Saya membeli produk pembersih wajah yang kini ada di dalam kamar sekitar akhir tahun kemarin atau awal tahun baru ini. Pertama kali saya memakainya adalah saat pelaksanaan akad-nikah. Di hari-hari berikut, saya tidak lagi rutin menggunakannya.

“Abang mau dibersihin mukanya?” Tanya Minyu selepas dirinya membersihkan riasan pengantin di wajahnya. Minyu tidak suka pakai make up, sekalipun hanya berupa bedak. Minyu cuma menggunakan pelembab untuk wajah dan kulitnya agar tidak kering sebab dirinya bekerja di ruang ber-AC.

“Kalau mau, besok malam dibersihin.” Sambung Minyu dan langsung saya iya-kan.

Di waktu-waktu berikutnya, hampir di setiap malam, selepas membersihkan wajahnya, Minyu membersihkan wajah saya. Jika di malam hari Minyu merasakan kedua matanya sudah berat, maka keesokan paginya Minyu akan menawarkan untuk membersihkan wajah saya. Dan selepas dibersihkan, wajah saya terasa licin, halus, dan lembut. Setelah beberapa kali mencuci muka atau ketika berwudhu, efeknya pun masih terasa.

Selang beberapa waktu kemudian, Minyu tak hanya membersihkan wajah, tetapi juga mengoleskan masker dari beras ketan hitam yang dibeli di super market. Itu adalah kali pertama saya menggunakan masker wajah. Awalnya terasa dingin ketika kuas yang sudah dicelup ke dalam cairan masker disapukan ke kulit wajah saya. Tetapi begitu maskernya kering, saya mulai merasa tidak nyaman. Mungkin memang begitulah rasanya mengenakan masker 😀

Begitulah pengalaman pribadi saya di salon plus plus yang tentunya hanya saya yang punya.

*****

Seperti sudah disebutkan di awal, beberapa waktu yang lalu, saya membuat tulisan dengan judul “Jasa Pijat Dengan Nuansa Plus-plus” yang entah apa penyebabnya, judul tersebut hampir setiap hari muncul di widget “Tulisan Terpopuler” di blog ini (sebelah kanan). Sementara tulisan lain yang berjudul “Kursus Plus-plus” tidak masuk dalam widget tersebut. Mungkin karena sebelumnya saya menggunakan tanda “+” dalam judul tulisan. Kini, setelah judulnya saya ganti menjadi “Kursus Plus-plus”, apakah bisa masuk ke dalam widget “Tulisan Terpopuler” bersama coretan ini. Kita lihat saja nanti, apakah banyak yang nyasar ke tulisan ini 😀


Tulisan Terkait Lainnya :