Sepertinya saya baru sekali mengikuti rangkaian kegiatan Turnamen Foto Perjalanan yang hingga saat ini sudah mencapai ronde ke-45. Ronde yang saya ikuti tersebut adalah Ronde ke 33 yang bertemakan rumah ibadah. Saat itu yang mengikutsertakan foto masjid di atas air yang saya ambil di Pantai Losari Makassar.
Di ronde ke-45 ini, saya coba untuk mengikuti Turnamen Foto Perjalanan lagi. Tema ronde kali ini adalah Siluet.
Mengenai siluet, saya kutip saja langsung dari blog yang menjadi host alias tuan rumah untuk ronde ke-45 ini sebagai berikut :
Pada dasarnya pengertian siluet adalah gambaran dari manusia, binatang maupun sebuah benda dalam satu warna (biasanya hitam). Kata siluet yang berasal dari nama seorang menteri keuangan Perancis (Étienne de Silhouette) telah dikenal sejak abad ke 18 di kawasan Eropa. Pada saat itu para seniman akan disewa untuk menghadiri acara-acara mewah para bangsawan dan mengabadikannya pada bentuk potongan-potongan kertas. Dalam perkembangannya, siluet menjelma ke dalam berbagai macam bidang seni, baik itu teater dengan menghadirkan bayangan penari, berbagai macam hasil karya desain grafik, pagelaran wayang, perfilman, bahkan fotografi.
Karena tidak dibatasi bahwa siluet yang dimaksud harus berupa siluet orang atau manusia dan saya juga tidak memiliki foto hasil jepretan yang mengabadikan siluet mansia, maka saya mengambil foto siluet dari pohon saja.
Foto siluet pohon ini merupakan salah satu foto dari beberapa foto yang sempat saya ambil ketika mengabadikan momen senja di Meulaboh di tahun 2012 yang lalu.
Berikut adalah hasil jepretan siluet pohon kering yang menyisakan beberapa helai daun dengan latar belakang matahari terbenam. Saya mengabadikan siluet tersebut dengan menggunakan kamera handphone berkekuatan lima mega pixel.
Foto ini diikutsertakan dalam
Jejak-jejak yang Terserak 