Dari Brama Kumbara Hingga Rini Tomboy

Di era tahun 80-an, ketika televisi masih menjadi barang mewah dan stasiun televisi swasta belum ada seperti sekarang, masyarakat banyak yang mencari hiburan melalui radio. Mulai dari musik, olahraga, sampai dengan sandiwara radio. Bahkan, komentator olahraga sepakbola jauh lebih mantap dibandingkan dengan menyaksikan siaran langsung di layar kaca. Sementara menikmati sandiwara radio mungkin jauh lebih menghibur dibandingkan dengan menyaksikan sinetron-sinetron di sekian banyak stasiun televisi sekarang ini. Setidaknya itu adalah pendapat saya.

Di masa itu, sandiwara radio cukup marak. Bahkan untuk satu sandiwara radio, diputar di beberapa stasiun radio dalam satu hari. Jadi, bagi yang terlewat mendengarkan di pagi hari, bisa mendengarkan episode yang sama di siang atau sore hari di stasiun radio yang berbeda tentunya.

Kelebihan sandiwara radio, menurut saya, dapat membawa daya imajinasi para pendengarnya seolah-olah berada dalam situasi yang sama persis dengan yang dialami para tokoh di dalamnya. Jika di salah satu adegan sandiwara radio tersebut adalah adegan perkelahian, maka pendengar dibawa seolah sedang menyaksikan pedang berkelebatan, ilmu meringankan tubuh, serta dahsyatnya ilmu kedikjayaan dari para tokoh. Padahal, seandainya pendengar tahu bagaimana proses pembuatan sandiwara radio di studi, para pengisi suara hanya berdiri atau duduk saja. Penggabungan dengan aneka effeklah yang membangun suasana menjadi luar biasa.

Beberapa sandiwara radio yang pernah saya dengarkan antara lain :

Saur Sepuh

Merupakan sandiwara radio favorit saya. Entah sudah berapa episode yang telah dimainkan, mulai dari Satria Madangkara, Pesanggrahan Keramat, dan seterusnya. Tokoh utamanya adalah Brama Kumbara, seorang raja yang bijaksana dan memiliki ilmu kedikjayaan yang tingi. Ajian andalannya adalah Ajian Serat Jiwa dan ilmu lampah-lumpuh. Adiknya bernama Mantili yang memiliki dua pedang sakti, pedang perak dan pedang setan. Musuh bebuyutannya adalah Kijara dan Lugina dari Guntala yang memiliki ajian waringin sungsang. Ada juga Lasmini, pendekar wanita yang licik dan berhasil menggabungkan ketiga ilmu di atas menjadi ilmu cipta dewa.

Dalam sebuah pertarungan, Lasmini berhasil mengalahkan Mantili hingga luka parah. Namun dalam pertarungan selanjutnya, Mantili berhasil mengalahkan lasmini dengan jurus srigunting yang diperoleh dari sang kakak Brama Kumbara.

Tutur Tinular

Sandiwara radio ini berlatar belakang beridirinya kerajaan Majapahit. Di awal episode sandiwara radio ini adalah masalah perebutan sebuah pedang yang bernama Naga Puspa antara sepasang suami istri dari negeri Cina, Lou Si San dan Mei Sin dengan para pendekar di tanah Jawadwipa.

Para tokoh dalam sandiwara ini adalah Arya Kamandanu, Arya Dwi Pangga, Sakaweni, Ramapati, Patih Nambi, dan sebagainya.

Setelah Kerajaan Majapahit berdiri, muncul berbagai pemberontakan yang dilakukan oleh para pembantu raja sebagai akibat tipu muslihat dari Ramapati. Mulai dari pemberontakan yang dilakukan oleh Patih Nambi, Lembu Sora, hingga Gajah Biru.

Misteri Gunung Merapi

Sandiwara radio ini bergenre horor. Tokoh antagonis dalam sandiwara radio ini adalah Mak Lampir, yang awalnya merupakan pembantu dari seorang menir Belanda yang menikahi wanita bernama Nyai Kembang. Sedangkan tokoh protagonisnya adalah Sembara yang memiliki senjata sakti berupa cambuk yang diperolehnya dari Datuk Panglima Kumbang, penjaga Hutan Larangan.

Sandiwara radio ini juga dihiasi dengan kisah percintaan antara Faridan dan Sembara. Orang tua Farida, Raisman, tidak setuju jika Farida menjalin kasih dengan Sembara. Dia lebih setuju jika Farida menjalin cinta dengan pemuda kaya bernama Mardian yang dikemudian hari ternyata menjelma menjadi siluman harimau.

Galang Gemilang

Sandiwara radio ini bercerita tentang petualangan seorang pemuda bernama Galang dalam membela kebenaran dan menumpas kejahatan. Setiap satu petualangannya dibagi dalam tiga puluh seri. Episode perjalanan Galang yang masih saya ingat adalah ketika ia pergi ke sebuah daerah yang mengalami kesusahan air.

Para penduduk harus membeli air dari aparat desa yang ternyata korup. Mereka tidak mau membantu penduduk malah sibuk memperkaya diri sendiri. Akhirnya Galang datang. Dia menyelidiki keadaan setempat dan menemukan sebuah sumber mata air yang bisa dimanfaatkan oleh penduduk.

Sumber mata air tersebut ternyata tertutup batu besar. Dengan bantuan penduduk, Galang berhasil memecahkan batu tersebut dan dengan memanfaatkan batang-batang bambu yang banyak tumbuh di desa tersebut, air dari mata air tersebut dialirkan ke desa untuk mengairi sawah-sawah dan kebutuhan sehari-hari penduduk.

Ibuku Sayang Ibuku Malang

Saya kurang menyukai sandiwara radio ini karena berjenis drama sehingga tidak mampu menangkap jalan ceritanya. yang pasti, sandiwara ini mengisahkan kehidupan sebuah keluarga . Tokoh-tokohnya antara lain, seorang ibu yang entah siapa namanya, kemudian anak lelakinya yang bernama Baskoro, anak perempuannya bernama Vina yang telah menikah dengan seorang lelaki bernama Herlambang.

Rini Tomboy

Sandiwara ini menceritakan kehidupan pelajar SMA 2000. Tokoh utamanya ya si Rini yang tomboy. Mungkin karena saya yang saat itu masih duduk di sekolah dasar jadi tidak begitu antusias dengan jalan ceritanya. Jadi, tak ada yang bisa ceriakan di sini.

Semua sandiwara radio di atas pernah dianggkat ke layar lebar atau layar kaca. Sementara ada beberapa sandiwara radio lainnya yang tidak saya ikuti dengan rutin sehingga tidak tahu namanya apa, hanya mungkin nama toko-tokohnya saja yang saya ingat seperti Restu Singgih dan Jail Singgih, Nilam Cahya, Ki Buyut Antagupa, Resi Bargawa, dan lain-lain.

Apa sandiwara radio favorit Anda dulu?

gambar nyomot dari sini dan dari sini.

51 respons untuk โ€˜Dari Brama Kumbara Hingga Rini Tomboyโ€™

  1. hwibntato Oktober 8, 2010 / 00:00

    he he he … saya juga sempet mengikuti, tapi tak semuanya …

  2. fightforfreedom Oktober 8, 2010 / 00:00

    jampang said: Apa sandiwara radio favorit Anda dulu?

    Kalo di Surabaya, waktu SD dulu ngetop banget dg: Untung Suropati heroik banget.

  3. jampang Oktober 8, 2010 / 00:00

    tranparamole said: keluarga cemara. yeah!

    itu bukannya sinetron?

  4. tintin1868 Oktober 8, 2010 / 00:00

    ga pernah denger radio sampe sekarang..

  5. jampang Oktober 8, 2010 / 00:00

    hwibntato said: he he he … saya juga sempet mengikuti, tapi tak semuanya …

    paling enggak ada yang diikuti kan :)kalau filmnya nonton enggak?

  6. tranparamole Oktober 8, 2010 / 00:00

    jampang said: itu bukannya sinetron?

    iya. hehe.saya gak denger drama radio. jadinya itu saja.*kabur

  7. jampang Oktober 8, 2010 / 00:00

    fightforfreedom said: Kalo di Surabaya, waktu SD dulu ngetop banget dg: Untung Suropati heroik banget.

    saya belum tahu kalau yang itu, mas*jakarta surabaya jauh seh :)*

  8. jampang Oktober 8, 2010 / 00:00

    tintin1868 said: ga pernah denger radio sampe sekarang..

    :)kalau filmnya pernah gak, mbak?

  9. jampang Oktober 8, 2010 / 00:00

    tranparamole said: iya. hehe.saya gak denger drama radio. jadinya itu saja.*kabur

    ya, gpp :)mungkin zaman kita berbeda*tua banget donk saya yah*

  10. ikhwatiislam Oktober 8, 2010 / 00:00

    dulu wktu SD gak mau ktinggalan sandiwara “nini pelet”, smpe guru sekolah nyekores krn nilai plajaran turun, ;))kalo yg ibuku sayang ibuku malang, aku smpet bikinin puisi dg judul yg sama, buat bundaku ๐Ÿ˜€

  11. jampang Oktober 8, 2010 / 00:00

    ikhwatiislam said: dulu wktu SD gak mau ktinggalan sandiwara “nini pelet”, smpe guru sekolah nyekores krn nilai plajaran turun, ;))kalo yg ibuku sayang ibuku malang, aku smpet bikinin puisi dg judul yg sama, buat bundaku ๐Ÿ˜€

    kalau nini pelet justru saya enggak pernah denger, mbak tapi kalo sinetronnya pernah liat

  12. fightforfreedom Oktober 8, 2010 / 00:00

    iya juga sih, sepertinya sanra Untung Suropati ini ngga menasional, cukup area Jawa Timur aja… karena dialog yg digunakan adalah bahasa Suroboyoan kasar. Ini yg bikin arek2 suroboyo waktu itu demen banget…

  13. jampang Oktober 8, 2010 / 00:00

    ucixholic said: Mahabaratha ๐Ÿ˜€

    ada yah?bukannya itu serial yang ada di TPI ๐Ÿ™‚

  14. hwibntato Oktober 8, 2010 / 00:00

    jampang said: paling enggak ada yang diikuti kan :)kalau filmnya nonton enggak?

    saya ngikutin yang Satria Madangkara di awal-awal, tapi enggak sampai tamat …kalau filmnya belum sempat nonton …

  15. jampang Oktober 8, 2010 / 00:00

    fightforfreedom said: iya juga sih, sepertinya sanra Untung Suropati ini ngga menasional, cukup area Jawa Timur aja… karena dialog yg digunakan adalah bahasa Suroboyoan kasar. Ini yg bikin arek2 suroboyo waktu itu demen banget…

    dibikin filmnya enggak mas?kalau yang di atas kan sempat di filmkan cuma kecewa pas nonton. gak seindah dengerin sanra nya ๐Ÿ™‚

  16. jampang Oktober 8, 2010 / 00:00

    hwibntato said: saya ngikutin yang Satria Madangkara di awal-awal, tapi enggak sampai tamat …kalau filmnya belum sempat nonton …

    kalo yang saur sepuh biasanya satu episode itu 60 seri.filmnya pertama kali saya tonton di tempat pemutaran video, bayarnya seratus perak (bajakan kali yah) tersu beberapa waktu kemudian diajak nonton di bioskop yang tiketnya 2000 rupiah.

  17. hwibntato Oktober 8, 2010 / 00:00

    jampang said: (bajakan kali yah) tersu beberapa waktu kemudian diajak nonton di bioskop yang tiketnya 2000 rupiah.

    dulu saya kalo nonton sering di tempat operator, di atas … he he he …jadinya gratis, paling ngasih gorengan aja … hi hi hi …*dinikmati bareng-bareng …

  18. jampang Oktober 8, 2010 / 00:00

    hwibntato said: dulu saya kalo nonton sering di tempat operator, di atas … he he he …jadinya gratis, paling ngasih gorengan aja … hi hi hi …*dinikmati bareng-bareng …

    lumayan lah ๐Ÿ™‚

  19. fightforfreedom Oktober 8, 2010 / 00:00

    sayang sekali, belum ada yg tertarik memfilmkannya, padahal Untung Suropati khan pahlawan nasional yg fenomenal. Dialog yg menarik itu kalo ada Belanda yg ngomong, apalagi kalo sambil maki-maki para ekstrimis… “god verdomme zaq”

  20. nawhi Oktober 8, 2010 / 00:00

    kalo aku dah pasti Saur Sepuh dan Tutur Tinular dunk. sampe-sampe aku masukin ke buku segala ๐Ÿ˜€

  21. jampang Oktober 8, 2010 / 00:00

    fightforfreedom said: Dialog yg menarik itu kalo ada Belanda yg ngomong, apalagi kalo sambil maki-maki para ekstrimis… “god verdomme zaq”

    ngebayangin nonton film perang zaman dulu, tentara belandanya berambut bule tapi kulitnya item ๐Ÿ™‚

  22. jampang Oktober 8, 2010 / 00:00

    nawhi said: kalo aku dah pasti Saur Sepuh dan Tutur Tinular dunk. sampe-sampe aku masukin ke buku segala ๐Ÿ˜€

    nah, ini dia knapa kemaren minta xerografer ๐Ÿ™‚

  23. fightforfreedom Oktober 8, 2010 / 00:00

    itu kalo belanda yg lawannya Si Pitung ame Bang Pi’i ๐Ÿ™‚

  24. jampang Oktober 8, 2010 / 00:00

    fightforfreedom said: itu kalo belanda yg lawannya Si Pitung ame Bang Pi’i ๐Ÿ™‚

    bukannya bang Pi’i, mas tapi Ji’ih

  25. fightforfreedom Oktober 8, 2010 / 00:00

    Ji’ih ya…? yg kalo nggertak & ngomong sambil pegang kumis.

  26. ikhwatiislam Oktober 8, 2010 / 00:00

    jampang said: kalo sinetronnya pernah liat

    saya malah gak nuntun sinetronyah T_T

  27. jampang Oktober 8, 2010 / 00:00

    fightforfreedom said: Ji’ih ya…? yg kalo nggertak & ngomong sambil pegang kumis.

    ho oh… bener itu

  28. jampang Oktober 8, 2010 / 00:00

    ikhwatiislam said: saya malah gak nuntun sinetronyah T_T

    ya gpp, gak rugi kok kalo enggak nonton

  29. bundanyaraihan Oktober 8, 2010 / 00:00

    Pernah denger judulnya & nama tokoh2 doang tp gak pernah ngikutin ๐Ÿ™‚

  30. jampang Oktober 9, 2010 / 00:00

    bundanyaraihan said: Pernah denger judulnya & nama tokoh2 doang tp gak pernah ngikutin ๐Ÿ™‚

    tenang aja mbak… sekali lagi saya jelaskan, enggak rugi gak ngikutin :)*tapi jadi tahu kisi2 ceritanya sedikit kan sekarang…xixixixixixi…*

  31. ucixholic Oktober 10, 2010 / 00:00

    jampang said: ada yah?bukannya itu serial yang ada di TPI ๐Ÿ™‚

    hehehheheiya, itu TPI bukan SR*aye ngarang bang ^^)9

  32. jampang Oktober 10, 2010 / 00:00

    ucixholic said: hehehheheiya, itu TPI bukan SR*aye ngarang bang ^^)9

    xixixixixi….gpp… soalnya dulu pernah denger SR yang ada tokoh batari durga gitu…apa mungkin itu mahabarata… wallahu a’lam

  33. li4h Mei 14, 2012 / 00:00

    Ya ampun, masih ingat sampai segitunya? Saya beneran lupa. Padahal dulu suka denger jg. Mgkn krn lebih suka sama kaset Sanggar Cerita yg ceritanya hepi2 aja ๐Ÿ˜€

  34. jampang Mei 14, 2012 / 00:00

    li4h said: Ya ampun, masih ingat sampai segitunya? Saya beneran lupa. Padahal dulu suka denger jg. Mgkn krn lebih suka sama kaset Sanggar Cerita yg ceritanya hepi2 aja ๐Ÿ˜€

    bernostalgia , mbak ๐Ÿ™‚

  35. li4h Mei 14, 2012 / 00:00

    Suka nostalgia tanda sudah tua *ouch*

  36. jampang Mei 14, 2012 / 00:00

    li4h said: Suka nostalgia tanda sudah tua *ouch*

    yah…. ketahuan deh ๐Ÿ™‚

  37. keluargaherdayana Januari 30, 2013 / 13:44

    saya dulu pas kecil penakut bgt, jamannya mak lampir saya masih TK, kakak saya seneng bgt dengerin, klo pas ada bagian ”farida…..farida….” saya langsung jejeritan dibawah bantal (secara nama saya ada faridanya)

    • jampang Januari 30, 2013 / 13:48

      saya sudah SD, tapi ya tetep aja ada takut juga, apalagi kalau putarnya malam dan bertepatan dengan malam jumat.

      berasa dipanggil mak lampir yah?

  38. keluargaherdayana Januari 30, 2013 / 14:38

    hahaha..iya pak, bisa2 kebawa mimpi.
    ada satu lagi drama radio horor2an tp ga tau judulnya ga pernah dengerin juga ๐Ÿ˜€

    • jampang Januari 30, 2013 / 14:45

      sepertinya dulu banyak sekali sandiwara radio… mirip sinetronlah di jaman sekarang. dan yang tidak saya tulis karena saya dengarnya tidak rutin, jadi tidak tahu judulnya apa dan bagaimana ceritanya

  39. eroza April 19, 2013 / 21:27

    teman smaku namanya Mardian, istrinya bernama Farida.

    • jampang April 20, 2013 / 20:35

      xixixixi….. padahal kalau di sandiwara radionya nggak berjodoh yah

  40. ayanapunya September 6, 2013 / 21:29

    yang paling ingat itu openingnya nini pelet, “Misteri Nini Pelet.. hihihi”
    ๐Ÿ˜€

    • jampang September 7, 2013 / 01:55

      saya malah nggak inget …. xixixixixi

  41. roedink 212 Januari 29, 2014 / 21:24

    galang gemilang,,,dengan musuh bebuyutanya,,,roedink si tengkorak,,

    • jampang Januari 30, 2014 / 06:21

      kalau musuh bebuyutannya saya nggak inget, mungkin nggak denger kali pas doi muncul

  42. danirachmat Maret 18, 2014 / 14:42

    Merindddiiiiiing membayangkan dengerin Saur Sepuh dan Tutur Tinular. Mei sin paporit banget deh dulu. Idola setengah mati pokoknya.

    • jampang Maret 18, 2014 / 15:52

      di youtube ada rekamannya, mas. kan postingan pesanggarahan keraman itu saya tulis ayang denger di youtube

Tinggalkan jejak anda di sini....