Steak!
Hari itu akhirnya saya dan Minyu memutuskan untuk makan steak sebagai menu makan malam yang dipercepat alias early dinner. Ada dua pilihan tempat atau restoran yang menyajikan steak sebagai menu utamanya yang lokasinya tak jauh dari rumah. Sebuat saja nama keduanya Steak A dan Steak B. Tentu saja itu bukan nama sebenarnya.
Gambaran awal mengenai keduanya adalah sebagai berikut :
Lokasi Steak A lebih dekat dibandingkan Steak B
Steak A selalu ramai dengan pengunjung. Hal ini bisa terlihat dari selalu penuhnya tempat parkiran dengan sepeda motor yang berbaris rapi. Sementara Steak B tidak terlalu ramai dan kendaraan yang terlihat di tempat parkirnya lebih banyak mobil dibandingkan sepeda motor.
Pelanggan Steak A kebanyakan adalah pasangan yang baru dalam tahap pacaran, sementara pelanggan Steak B biasanya adalah pasangan yang sudah menikah. Informasi ini adalah hasil penilaian Minyu.
Dengan gambaran seperti di atas, akhirnya kami putuskan untuk makan di Steak B.
Tiba di lokasi, tempat parkiran tidak penuh. Ada beberapa mobil dan sepeda motor yang mengisi tempat parkir. Di dalam restoran, masih tersisa beberapa meja kosong yang bisa dipilih. Saya dan Minyu memilih salah satu meja, lalu kami duduk bersebelahan. Bukan berhadap-hadapan.
Ketika saya memperhatikan para pelanggan yang lain, kebanyakan mereka duduk bersebelahan. Namun ada pula yang duduk berhadapan. Di antaranya sepasang suami istri yang datang dengan membawa batita mereka.
Dari pandangan sekilas tersebut, saya membuat kesimpulan yang mungkin masih premature, bahwa pasangan yang sudah menikah cenderung untuk duduk bersebelahan dibandingkan duduk berhadapan.
Terkait dengan masalah posisi duduk di atas, kemarin sore, saya membuat survey kecil-kecilan melalui status facebook sebagai berikut :
[survey] ketika makan bersama pasangan di restoran, warung makan, atau food court, anda dudu berhadapan atau bersebelahan? Mengapa?
Hasilnya, dari sekian orang yang memberikan komentar, hampir seratus persen menjawab berhadapan dengan berbagai alasan dan kondisi. Ternyata lebih banyak pasangan yang cara berpikirnya berbeda dengan saya.
Pagi ini, saya bertanya kepada Minyu, apa alasannya selalu meminta saya duduk bersebelahan dan bukan berhadapan ketika makan di restoran atau foodcourt. Berikut adalah alasan Minyu :
- Sebab sudah menikah, jadi ngerasa aneh kalau duduknya berhadapan
- Jika duduk berhadapan masih terasa seperti orang lain. Sebab siapa aja bisa duduk di hadapan ketika makan di restoran atau foodcourt, seperti kenalan, teman, atau mungkin saudara. Sementara ketika sudah menikah, maka seseorang yang menjadi pasangan adalah orang yang spesial.
- Ketika saya menyapaikan hasil survey kecil-kecilan di facebook, Minyu mengatakan, mungkin yang duduk bersebelahan itu sering melihat film-film barat di mana ketika terdapat adegan makan bersama, maka pasangan tersebut akan duduk berhadapan.
Sementara alasan saya memilih duduk bersebelahan di banding berhadapan agar posisi duduk lebih dekat. Posisi yang lebih dekat bisa menjadikan suasana yang Lebih romantis, misalnya saling menyuapi makanan, minum dengan masing-masing sedotan dari gelas yang sama, atau mungkin bisa melakukan hal-hal yang βnakalβ π [WARNING : ini hanya boleh dilakukan kepada pasangan yang sah alias sudah menikah. Jika belum menikah dan pasangan anda melakukan hal-hal yang demikian, putusin aja!]
Beberapa hari yang lalu, saya lupa tepatnya, saya melakukan blogwalking dan kemudian menemukan review sebuah buku. Di dalam review tersebut, dituliskan bahwa di salah satu bagian buku tersebut membahas tentang posisi duduk yang dilakukan oleh pasangan ketika makan bersama. Ada Filosofinya.
Ketika salah seorang dari pasangan memiih duduk di depan atau saling berhadapan, itu mengisyaratkan bahwa dirinya berada dalam tahap menakar, melihat, dan menilai sosok yang berada di hadapannya. Mungkin dirinya ingin melihat berbagai reaksi pasangannya tersebut ketika menghadapi sesuatu. Mungkin salah satu contohnya, ingin mengetahui apakah mata pasangannya masih suka melirik kepada lelaki atau perempuan lain di sekitarnya.
Sementara, jika salah seorang dari pasangan memilih tempat duduk bersebelahan, itu menandakan bahwa dirinya sudah berada dalam tahap menginginkan pasangannya untuk selalu dekat, sudah mengenal, dan mempercayai sosok pasangan di hadapannya. Jadi tahapan menakar, melihat, dan menilai sudah dilewatianya.
Wallaahu aβlam.
Baca Juga Cerita Makan Bersama Lainnya :
Kalau saya ya mas tergantung tempat makanya kalau longgar apa lagi kalau lesehan lebih suka berhadapan kalau sampingan duduknya sempit ini biasanya makan sma teman atau keluarga. Kalau makan pacar atau sahabat lebih nyaman duduk bersebelahan enak aja buat ngobrol bisa bisik2 juga haha.
kalau berhadapan nggak bisa biksik2 yah π
Bisanya nakal2an mas tp blm boleh hahaha
wewwww
Klo aku mikirnya pas makan bersama keluarga full team, 4 orang, kombinasi duduknya berubah2, tapi aku lbh seneng klo yang disebelahku adalah adekku supaya bisa comot2an makanan.. Tapi pas dulu masih ada Mbah Uti, dibanding sebelahan sama adek atau Mama, aku lbh milih di sebelahnya Mbah Uti…
π
tergantung mana yang bisa diajak tukeran menu or bisa ngambil lebi banyak yah
saya mah kayaknya tetap lebih suka duduk berhadapan. soalnya kalau sebelahan makannya jadi ribet. suka kesenggol2. haha
π
kalau terlalu deket apa lagi dempet-dempetan, pasti kesenggol, mbak
Wkwkwk
π
Bener juga tuh filosopinya .tapi saya pribadi ga masalah mau hadapan or berdampingan….malah kalo bawa anak 2 lain lagi ceritanya..riwehhhh hehe
tapi kebenaran filosofi itu nggak mutlak koq mbak.
kalau bawa anak mah lain lagi urusannya π
nggak juga ah bang filosofinya. Saya sama istri lebih seneng duduk berhadapan karena lebih gampang mau ngapa-ngapain dan saya pengen liatin wajah istri terus, Bukan tipe yang PDA kali ya. Jadi kalo mau ngapa-ngapain di rumah aja.
iya mas, filosofi itu nggak mutlak koq kebenarannya. apalagi kalau sumbernya cuma buku fiksi.
PDA itu emang nggak bagus, mas. saya bilang berbuat nakal di atas bukan berarti dilakuin…. baru niat… dan kalau mau beruat pastinya nggak mau dilihat orang.
soal PDA itu saya pernah bahasa di sini :
https://jampang.wordpress.com/2014/01/13/kemesraan-ini-untukku-dan-untukmu-saja/
dengan istri enaknya berhadapan, dengan anak saya lebih suka bersebelahan π
π
masing-masing orang pasti beda-beda, mas
lain lubuk lain belalang ya mas π
yup
Kalau tempat makannya nyaman saya lebih suka duduk sebelahan sama istri
biar tambah nyaman yah π
saya terserah aja mas…kalo mejanya besar ya mending sebelahan kalo nggak ya disamping…tp ya biasanya kita kalo makan nggak mikir depan ap samping lagi apalagi kalo lg lapar2nya hehe
nggak penting orang yang di sebelah atau di hadapan… yang penting langsung lahap makanannya π
Pertama-tama, unik juga ya ternyata ada restoran yang lebih digemari pasangan yang sudah menikah dan ada restoran lain yang lebih digemari pasangan yang masih pacaran, hehehe π
Ah, pengamatan yang menarik banget!! Ternyata begitu ya perbedaan antara duduk berhadapan dan bersebelahan, ada di tingkat “kedekatan” kita π .
sepertinya faktor harga mempengaruhi juga pelanggannya, mas π
sekedar pengamatan dari penulis fiksi. mungkin ada benarnya… mungkin juga tidak selalu berlaku
Bisa nanti ga jawabnya??
*If you know what I mean
bisa bisa bisa
π
kalau saya, bersebelahan atau berhadapan yang penting bersama pasangan. hehehe. tapi, filosofinya menarik, tuh, mas.
betul sekali, itu π
entah memang itu filosofi lahir dari penelitian atau pemikiran selintas saja… saya kurang tahu juga
aku vote berhadapan, bisa sambil liat-liatan… ngobrolnya bisa menatap mata dan hatinya dalam-dalam *tsaaahhh
uhuyyyyy….
aku suka berhadapan biar konsen makan plus mudah comot makanan suami hahahaha.
kalau sebelahan aneh mas..
π
masing-masing pasangan punya kebiasaan. dan sepertinya, banyak yang kebiasaannya duduk berhadapan
Lebih memilih yang berhadapan, yang di sebelah biasanya anak biar mudah nyuapin atau tetek bengek yang lain.
apalagi kalau mejanya panjang dan dipakai beberapa tamu, kalau masih kosong, pilih berhadapan, soale ntar risi juga kalau diisi oranglain di depan kita π
apalagi kalau meja yang dipilih bukan untuk dua orang, tapi kebagian yang bisa dipakai banyak orang π
Bang saya setuju dg pendapatmu, duduk bersebelahan membuat suasana romantis, klo mau taruh tangan ke bahu pasangan jd gampang kan. trus sekalian mudah untuk cek kantong suami, apa dia bw dompet, klo di kantong ga ada dompet wah sy yg bayar menu yg disantap dong π .
terima kasih, mbak.
π
pernah ngalamin kah?
Lagi mikir2 apa pernah, soalnya asal duduk saja bang π .
π
kirain
top. nanti kalo duduk sama istri duduknya sebelahan aja deh. di pinggir kasur.
permisi. saya lihat bang jampang udah jadi blogger sukses. bang jampang pake SEO nggak?